Semua Orang Bisa Jadi Detektif Bahan Kimia Obat dalam Jamu Dengan Strip Test

Aliya Nur Hasanah

Abstrak

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman-tanaman obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Penggunaan obat tradisional khususnya jamu di Indonesia cukup tinggi, hampir 50% masyarakat Indonesia terbiasa mengkonsumsi jamu. Tetapi peningkatan produksi, peredaran dan penggunaan jamu tersebut di sisi lain dicemari oleh adanya penambahan bahan kimia obat ke dalamnya. Sulitnya menekan peredaran jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat di Indonesia, mendorong berbagai peneliti untuk mengembangkan teknik identifikasi bahan kimia dalam jamu. Saat ini Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran tengah mengembangkan berbagai strip indikator untuk mendeteksi adanya bahan kimia obat dalam jamu. Hanya dengan mencelupkan strip ke dalam sediaan jamu yang telah dilarutkan dalam pelarut, keberadaan bahan kimia dapat sesegera mungkin diketahui hanya dalam hitungan menit.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Public Warning No.HM.04.01.1.43.11.14.7054 Tanggal 26 November 2014 tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat. Tersedia di: http://www.pom.go.id/new/admin/dat/20141126/261114_LampiranSiaranPersOTBKO.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Tersedia di:http://www.litbang.kemkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesdas2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2005. Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 13.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, Jakarta, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.