Sosialisasi dan Pelatihan Pembibitan Rumput dan Indigofera sp Pada Kelompok Petani/Peternak Desa Mekar Asih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang
Abstract
ABSTRAK
Rumput dan legume merupakan jenis hijauan pakan penting dalam sistem produksi domba, karena kedua jenis hijauan pakan ini merupakan makanan utama bagi domba. Peternak domba di Jawa Barat belum memberikan perhatian yang baik terhadap penyediaan rumput dan legume, termasuk legume Indigofera sp sebagai makanan domba yang memiliki nilai nutrisi yang cukup baik, sehingga perkembangan domba di Jawa Barat relatif masih rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan pembibitan rumput dan legume Indigofera sp bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak domba, khususnya mengenai pengenalan jenis, pembibitan, sistem produksi dan pengawetan hijauan pakan untuk ransum domba. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan ini, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ilmu pengetahuan dan minat masyarakat untuk melakukan budidaya jenis rumput dan legume Indigofera sp dalam rangka pengembangan domba Garut di Desa Mekar Asih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan seperti ini harus dilakukan secara berkesinambungan pada lokasi yang sama sampai periode waktu tertentu sebagai bentuk pendampingan terencana terhadap masyarakat agar proses adopsi inovasi dapat berlangsung sesuai dinamika perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kebutuhan masyarakat setempat.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adyana, I.M.O dan B. Haryanto, 2009. Pengembangan kelembagaan jaringan Litkaji sistem integrasi tanaman-ternak. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Gilang, N. Ambisi., Tidi Dhalika., dan Mansyur. 2014. Pengaruh penggunaan Indigofera falcata sebagai pengganti konsentrat dalam ransum sapi perah berbasis jerami padi terhadap produksi asam lemak terbang dan NH3. Pastura. Journal of Tropical Forage Science., Volume 4. Nomor 1. Halaman 11 – 15.
Hartadi. H., S. Reksohadiprodjo., A.D. Tillman. 1990. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Halaman 92.
Hassen A., N.F.G. Rethman., Z. Apostolides. 2006. Morphological and agronomic characterization of Indigofera sp species using multivariate analysis. Tropi. Grasland. 40 : 45 – 59.
B P S Kabupaten Sumedang. 2014. Kecamatan Jatigede Dalam Angka.
Haloho L, P. Yufdi, dan T. Sembiring, 2009. Potensi Pengembangan Ternak Sapi Mendukung Peningkatan Produktifitas Padi di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Begadai. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Mc Ilroy. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Cetakan kedua. Pradnya Paramita, Jakarta. Halaman 26.
Paat, C. P., dan L. A. Taulu. 2009. Potensi dan peluang pengembangan sistem integrasi Jagung – Padi di Sulawesi Utara. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Prawirodigdo, S. 2009. Peluang mendayagunakan kulit kopi sebagai bahan pakan dalam sistem integrasi tanaman – ternak ruminansia. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Pulungan H. 1989. Potensi kecernaan in situ beberapa spesies rumput lapangan dan rumput Gajah. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ruminansia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. 204 – 209.
Surono., M. Soejono., S.P.S. Budhi. 2003. Kecernaan bahan kering dan bahan organik in vitro silase rumput Gajah pada umur potong dan level aditif yang berbeda. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. Vol 28 (4) : 204 – 210.
Tarigan A., dan S.P. Ginting. 2011. Pengaruh taraf pemberian Indigofera sp terhadap konsumsi dan kecernaan pakan serta pertambahan bobot hidup kambing yang diberi jenis rumput Brachiaria ruziziensis. JITV. Vol 16 (1). Hal : 25 – 32.
Yunasaf, U., C. Gunadi., N. Setiawan. 2011. Hubungan karakteristik inovasi, peran penyuluh dengan tingkat penerapan inovasi teknologi pemanfaatan hijauan pakan. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Halaman 445 – 450.
Adyana, I.M.O dan B. Haryanto, 2009. Pengembangan kelembagaan jaringan Litkaji sistem integrasi tanaman-ternak. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Gilang, N. Ambisi., Tidi Dhalika., dan Mansyur. 2014. Pengaruh penggunaan Indigofera falcata sebagai pengganti konsentrat dalam ransum sapi perah berbasis jerami padi terhadap produksi asam lemak terbang dan NH3. Pastura. Journal of Tropical Forage Science., Volume 4. Nomor 1. Halaman 11 – 15.
Hartadi. H., S. Reksohadiprodjo., A.D. Tillman. 1990. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Halaman 92.
Hassen A., N.F.G. Rethman., Z. Apostolides. 2006. Morphological and agronomic characterization of Indigofera sp species using multivariate analysis. Tropi. Grasland. 40 : 45 – 59.
B P S Kabupaten Sumedang. 2014. Kecamatan Jatigede Dalam Angka.
Haloho L, P. Yufdi, dan T. Sembiring, 2009. Potensi Pengembangan Ternak Sapi Mendukung Peningkatan Produktifitas Padi di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Begadai. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Mc Ilroy. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Cetakan kedua. Pradnya Paramita, Jakarta. Halaman 26.
Paat, C. P., dan L. A. Taulu. 2009. Potensi dan peluang pengembangan sistem integrasi Jagung – Padi di Sulawesi Utara. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Prawirodigdo, S. 2009. Peluang mendayagunakan kulit kopi sebagai bahan pakan dalam sistem integrasi tanaman – ternak ruminansia. Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman – Ternak, PUSLITBANGNAK dan BPPT, Bogor.
Pulungan H. 1989. Potensi kecernaan in situ beberapa spesies rumput lapangan dan rumput Gajah. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ruminansia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. 204 – 209.
Surono., M. Soejono., S.P.S. Budhi. 2003. Kecernaan bahan kering dan bahan organik in vitro silase rumput Gajah pada umur potong dan level aditif yang berbeda. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. Vol 28 (4) : 204 – 210.
Tarigan A., dan S.P. Ginting. 2011. Pengaruh taraf pemberian Indigofera sp terhadap konsumsi dan kecernaan pakan serta pertambahan bobot hidup kambing yang diberi jenis rumput Brachiaria ruziziensis. JITV. Vol 16 (1). Hal : 25 – 32.
Yunasaf, U., C. Gunadi., N. Setiawan. 2011. Hubungan karakteristik inovasi, peran penyuluh dengan tingkat penerapan inovasi teknologi pemanfaatan hijauan pakan. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Halaman 445 – 450.
DOI: https://doi.org/10.24198/fjcs.v2i2.32739
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Farmers: Journal of Community Services

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.