PENYANDANG DISABILITAS DALAM DUNIA KERJA

Geminastiti Purinami A, Nurliana Cipta Apsari, Nandang Mulyana

Abstrak


Penyandang disabilitas, mempunyai hak yang setara dengan orang lain. Meski begitu, diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas membuat penyandang disabilitas lebih memilih untuk bekerja pada sektor usaha. Adanya undang-undang no 8 tahun 2006, membuat beberapa penyandang disabilitas bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Bertemu dengan orang baru tentunya bukan hal yang mudah. Diskriminasi yang telah dirasakan oleh penyandang disabilitas tentu dapat menghambat proses penyesuaian diri. Karena itu pekerja sosial mampunyai peran untuk meningkatkan kapasitas orang dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan menguhubungkan sumber sumber yang ada di sekitarnya untuk membantu mengatasi masalah.

Kata Kunci


penyandang disabilitas; pekerjaan; penyesuaian diri; pekerja sosial dengan disabilitas.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul Latief & Tiyas Nur Haryani. (2017). Diversitas dalam Dunia Kerja: Peluang dan Tantangan bagi Disabilitas. Spirit Publik, Vol. 12, No. 2.

Ali, Mohammad dkk. (2011). What Types of Job Do People with Disabilities Want?. Journal Occup Rehabil, Vol. 21: 199-210.

Fatkhur Rokhim & Pambudi Handoyo. (2015). Makna Kerja bagi Penyandang Disabilitas di Yayasan Bina Karya “Tiara Handycraft” Surabaya. Paradigma, Vol. 3, No. 3.

Irwanto dkk. (2010). Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di Indonesia: Sebuah Desk Review.

Luecking, Richard G. (2008). Emerging Employer Views of People with Disabilities and the Future of Job Development. Journal of Vocational Rehabilitation, Vol. 3, No. 13.

Nagae, Akira. (2015). Disability Employment and Productivity. Japan Labor Review, Vol. 12, No. 1.

Payne, N., (2001). Experience Before and Throught The Nursing Career:Occopational Stressors and Coping as Determinants of Burnout in Female Hospice Nurses. Journal of Advanced Nursing, 33 (3).

Poerwanti, Sari Dewi. (2017). Pengelolaan Tenaga Kerja Difabel untuk Mewujudkan Workplace Inclusion. INKLUSI: Journal of Disability Studies, Vol. 4, No. 1.

Potts, Blyden. (2005). Disability and Employment: Considering the Importance of Social Capital. Journal of Rehabilitation, Vol. 71, No. 3.

Pusdatin Kemsos RI. (2012). Rekapitulasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Per Provinsi Tahun 2012. http://www.kemsos.go.id/unduh/PMKS/Rekap_PMKS_2012.pdf

Santoso, M.B., & Apsari, N.C. (2017). Pergeseran Paradigma Dalam Disabilitas. Intermestic: Journal of International Studies Volume 1, No. 2, hal 166-176.

Sayyidah, Ani Nur. (2015). Dinamika Penyesuaian Diri Penyandang Disabilitas di Tempat Magang Kerja (Studi Deskriptif di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Yogyakarta. INKLUSI, Vol.2, No.1.

Schneider, Jo Anne. (2011). Disability Employment Literature Review.




DOI: https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20499

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Terindeks Di:

Google Scholar WorldCat Crossref Bielefeld Academic Search Engine (BASE)