URGENSI INTERVENSI KRISIS PADA NARAPIDANA REMAJA DENGAN GANGGUAN MENTAL DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Lanita Enggarati, Meilanny Budiarti Santoso, Eva Nuriyah Hidayat

Abstrak


Intervensi krisis sangat penting bagi narapidana remaja dengan gangguan mental di lembaga pemasyarakatan karena mereka menghadapi kerentanan mental yang tinggi akibat kehilangan kebebasan  dan  kondisi  penjara  yang keras. Penelitian menunjukkan narapidana remaja lebih rentan terhadap stres, depresi, dan ideasi bunuh diri dibandingkan narapidana dewasa. Kajian ini menggunakan metode studi literatur, dengan mengumpulkan data sekunder dari penelitian terdahulu  tentang  intervensi  krisis  dan  gangguan  mental  pada narapidana remaja. Intervensi krisis membantu narapidana mengelola kondisi mental melalui langkah-langkah seperti mendefinisikan masalah, memastikan keselamatan, memberikan dukungan, mengeksplorasi alternatif, merencanakan tindakan, dan memastikan komitmen. Psychological First Aid (PFA) juga penting untuk mengurangi gejala stres dan membantu pemulihan. Program seperti Crisis Intervention Team (CIT) terbukti efektif dalam mengurangi stigma, meningkatkan pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan efikasi diri petugas dalam menangani gangguan mental. Implementasi intervensi krisis ini krusial untuk memastikan narapidana remaja dapat menjalani rehabilitasi dengan kondisi mental yang lebih baik, mengurangi risiko bunuh diri, memperbaiki gejala kesehatan mental, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kata Kunci


narapidana remaja; intervensi krisis; gangguan mental

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buckaloo, B. J., Krug, K. S., & Nelson, K. B. (2009). Exercise and the Low-Security Inmate: Changes in Depression, Stress, and Anxiety.

France, K. (1990). Crisis Intervention: A Handbook of Immediate Person-to-person Help.

Grisso, T. (2008). Adolescent offenders with mental disorders.

Handayani, T. P. (2010). Kesejahteraan Psikologis Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2013). Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak.

James, R. K. (2008). Crisis Intervention Strategies. Thomson Brooks/Cole.

Karnovinanda, R., & Suciati, T. (2014). Prevalensi Depresi pada Narapidana di Lembaga Permasyarakatan Anak.

Kiriakidis, S. P. (2008). Bullying and suicide attempts among adolescents kept in custody.

Marcotte, D., Lain, M. A., & Gosselin, M. J. (1999). Gender Differences in Adolescent Depression: Gender-Typed Characteristics or Problem-Solving Skills Deficits?

Ningsih, E. C., & Misrah. (2023). Peran Layanan Bimbingan Individu Dalam Mengurangi Tekanan Mental Narapidana Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.

Nurwela, T. S., & Rindu, Y. (2022). Tingkat Stres Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang. Flabamora Nursing Jurnal.

Oliva, I., & garcia, i. o. (2024, March 28). How Crisis Intervention Therapy Provides Mental Health Support. Grow Therapy. Retrieved June 19, 2024, from https://growtherapy.com/blog/what-is-crisis-intervention-therapy/

Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kutoarjo. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1). Vanderloo, M. J., & Robert, B. P. (2012). Treating Offenders with Mental Illness: A Review of the Literature. The University of Utah.

Prabowo, S. A., & Subarkah, M. Z. (2020). Hubungan Aktivitas Keagamaan dengan Kesehatan Mental Narapidana. Jurnal RAP.

Purniati, Tinduk, N. M., & Supatmi, M. S. (2003). Analisa Situasi Sistem Peradilan Pidana Anak (Juvenile Justice System) di Indonesia.

Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2015). Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Reta, Y., Getachew, R., Bahiru, M., & Kale, B. (2020). Depressive symptoms and its associated factors among prisoners in Debre Berhan prison, Ethiopia.

Robertson, E., Grace, S., Wallington, T., & Stewart, D. (2004). Antenatal risk factors for postpartum depression: a synthesis of recent literature.

Santrock, J. W. (2012). Life-Span development Jilid 1: Perkembangan Masa-Hidup. Erlangga. Segarahayu, R. D. (2013). Pengaruh Manajemen Stres Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Narapidana Wanita di Lapas Wanita Kelas IIA Malang.

Silva, J. A. M. d., Siegmund, G., & Bredemeier, J. (2015). Crisis Interventions in Online Psychological Counseling.

Siregar, R. H., Hasnida, H., Sutatminingsih, R., Saragih, J. I., & Lubis, A. L. (2020). Manajemen Stres untuk Menurunkan Tingkat Stres Narapidana (Pelatihan Pengabdian di Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan).

Utami, R. R., & Asih, M. K. (2016). Konsep Diri dan Rasa Bersalah Pada Anak Didik Lembaga

Wang, D., & Gupta, V. (2023). Crisis Intervention.

Watson, A. C., & Fulambarker, A. J. (2012). The Crisis Intervention Team Model of Police Response to Mental Health Crises: A Primer for Mental Health Practitioner




DOI: https://doi.org/10.24198/focus.v7i1.56378

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Terindeks Di:

Google Scholar WorldCat Crossref Bielefeld Academic Search Engine (BASE)