Kondisi Lingkungan Pengendapan, Kematangan, Dan Klasifikasi Batubara Berdasarkan Data Petrografi Dan Geokimia Organik, Lapangan Rokan Hulu
Abstrak
Daerah penelitian, secara administratif terletak di Kecamatan Tambusi, Rambah Samo, Tandun,
dan IV Rokan Koto, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Berdasarkan analisis petrografi
organik, batubara di lokasi penelitian didominasi oleh litotipe Bright dan Bright Banded dengan
kandungan maseral vitrinit berkisar dari 45,2 – 92 %, inertinit 0,6 – 10,7 %, liptinit 0 – 5,6 %,
dan bahan mineral 3,2 – 50,6 %. Peringkat batubara daerah penelitian berkisar dari lignit hingga bituminus volatil rendah. Selanjutnya, analisis fasies melalui diagram V+L-I-MM menunjukkan batubara yang diteliti berasal dari fasies F, yang berarti bahwa proses pengendapan batubara berada pada kondisi basah (anoksik), mengalami banjir dengan tingkatannya moderat hingga tinggi (besar) secara periodik, sebentar ataupun non periodik (oksik). Kemudian, berdasarkan analisis hasil ploting pada diagram TFD, menunjukkan batubara terendapkan pada fasies limnic, limno-telmatic, dan telmatic. Sementara itu, hasil analisis diagram TPI versus GI pun menunjukkan fasies limnic, limno-telmatic dan telmatic. Terakhir, berdasarkan indeks muka air tanah dengan menggunakan analisis GWI versus GI menunjukkan bahwa rezim hidrologi batubara didominasi oleh mesotrophic yang mengarah ke rheotrophic dengan jenis vegetasinya berupa wet forest swamp dan sisanya dikontrol oleh rezim ombrotrophic dengan jenis vegetasi berupa bog.
Kata Kunci: batubara, fasies, maseral, petrografi, Rokan Hulu
dan IV Rokan Koto, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Berdasarkan analisis petrografi
organik, batubara di lokasi penelitian didominasi oleh litotipe Bright dan Bright Banded dengan
kandungan maseral vitrinit berkisar dari 45,2 – 92 %, inertinit 0,6 – 10,7 %, liptinit 0 – 5,6 %,
dan bahan mineral 3,2 – 50,6 %. Peringkat batubara daerah penelitian berkisar dari lignit hingga bituminus volatil rendah. Selanjutnya, analisis fasies melalui diagram V+L-I-MM menunjukkan batubara yang diteliti berasal dari fasies F, yang berarti bahwa proses pengendapan batubara berada pada kondisi basah (anoksik), mengalami banjir dengan tingkatannya moderat hingga tinggi (besar) secara periodik, sebentar ataupun non periodik (oksik). Kemudian, berdasarkan analisis hasil ploting pada diagram TFD, menunjukkan batubara terendapkan pada fasies limnic, limno-telmatic, dan telmatic. Sementara itu, hasil analisis diagram TPI versus GI pun menunjukkan fasies limnic, limno-telmatic dan telmatic. Terakhir, berdasarkan indeks muka air tanah dengan menggunakan analisis GWI versus GI menunjukkan bahwa rezim hidrologi batubara didominasi oleh mesotrophic yang mengarah ke rheotrophic dengan jenis vegetasinya berupa wet forest swamp dan sisanya dikontrol oleh rezim ombrotrophic dengan jenis vegetasi berupa bog.
Kata Kunci: batubara, fasies, maseral, petrografi, Rokan Hulu
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v4i2.29083
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java