KARAKTERISTIK ALTERASI HIDROTERMAL DI DAERAH PANASBUMI SORIK MARAPI, KABUPATEN MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA
Abstrak
Daerah penelitian berada di daerah panasbumi Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal,
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bagaimana keadaan litologi,
karakteristik alterasi hydrothermal yang berkembang di daerah penelitian. Metode penelitian
yang digunakan adalah analisis petrografi dengan objek berupa serbuk bor (cutting) dari tiga
sumur. Hasil penelitian dapat membedakan litologi daerah penelitian terdiri atas tuf litik dan
andesit yang telah terubahkan. Tuf litik terubahkan merupakan litologi yang mendominasi pada
daerah penelitian yang di temukan pada setiap sumur. Tipe alterasi yang berkembang terdiri
atas empat zona, yaitu (1) zona Clay, (2) zona Serisit – Klorit, (3) zona Klorit – Epidot, dan (4)
zona Epidot – Klorit. Pada sumur KH-2 litologi yang ditemukan pada setiap kedalaman adalah
tuf yang telah terubahakan dengan warna batuan bewarna lebih gelap (hitam keabu-abuan) dari
sumur yang lain. Kehadiran biotit sekunder pada sumur KH-3 kedalaman 2244 mKU
mencirikan daerah ini memiliki suhu pembentukan yang tinggi.
Kata kunci: Alterasi hidrotermal, andesit, panasbumi, serbuk bor, tuf litik
Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bagaimana keadaan litologi,
karakteristik alterasi hydrothermal yang berkembang di daerah penelitian. Metode penelitian
yang digunakan adalah analisis petrografi dengan objek berupa serbuk bor (cutting) dari tiga
sumur. Hasil penelitian dapat membedakan litologi daerah penelitian terdiri atas tuf litik dan
andesit yang telah terubahkan. Tuf litik terubahkan merupakan litologi yang mendominasi pada
daerah penelitian yang di temukan pada setiap sumur. Tipe alterasi yang berkembang terdiri
atas empat zona, yaitu (1) zona Clay, (2) zona Serisit – Klorit, (3) zona Klorit – Epidot, dan (4)
zona Epidot – Klorit. Pada sumur KH-2 litologi yang ditemukan pada setiap kedalaman adalah
tuf yang telah terubahakan dengan warna batuan bewarna lebih gelap (hitam keabu-abuan) dari
sumur yang lain. Kehadiran biotit sekunder pada sumur KH-3 kedalaman 2244 mKU
mencirikan daerah ini memiliki suhu pembentukan yang tinggi.
Kata kunci: Alterasi hidrotermal, andesit, panasbumi, serbuk bor, tuf litik
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v5i1.35210
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java