MORFOTEKTONIK SUBDAERAH ALIRAN SUNGAI CIKERUH, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT
Abstrak
Sub-DAS Cikeruh merupakan sub-DAS yang berada di bagian Timur Sesar Lembang, Kabupaten
Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Keberadaan sesar yang berdekatan dengan
kawasan perdagangan, permukiman, pendidikan dan wisata menjadikan topik ini menarik untuk
dibahas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tektonik relatif daerah penelitian
dengan menggunakan indeks-indeks geomorfik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis
geomorfologi kuantitatif. Analisis morfometri dan morfotektonik sub-DAS mencakup perhitungan
nisbah percabangan (Rb), kerapatan jaringan sungai (Dd), sinusitas muka gunung (Smf), rasio lebar
dan tinggi lembahan (Vf), serta faktor asimeri (Af). Hasil penelitian pada 21 sub-sub-DAS
menunjukkan pola kelurusan punggungan yang berorientasi Barat-Timur dan Utara-Selatan serta
terdapat empat (4) kelas indeks aktivitas tektonik relatif (IATR). Persentase kelas tektonik daerah
peneltian yaitu; kelas 1 (sangat aktif) mencakup 14.25%, kelas 2 (aktif) mencakup 16.63%, kelas
3 (menengah) mencakup 25.28%, dan kelas 4 (rendah) mencakup 35.11%. Secara umum, daerah
tengah hingga Utara telah mengalami aktivitas tektonisme sedangkan daerah Selatan relatif stabil
dari pengaruh tektonisme.
Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Keberadaan sesar yang berdekatan dengan
kawasan perdagangan, permukiman, pendidikan dan wisata menjadikan topik ini menarik untuk
dibahas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tektonik relatif daerah penelitian
dengan menggunakan indeks-indeks geomorfik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis
geomorfologi kuantitatif. Analisis morfometri dan morfotektonik sub-DAS mencakup perhitungan
nisbah percabangan (Rb), kerapatan jaringan sungai (Dd), sinusitas muka gunung (Smf), rasio lebar
dan tinggi lembahan (Vf), serta faktor asimeri (Af). Hasil penelitian pada 21 sub-sub-DAS
menunjukkan pola kelurusan punggungan yang berorientasi Barat-Timur dan Utara-Selatan serta
terdapat empat (4) kelas indeks aktivitas tektonik relatif (IATR). Persentase kelas tektonik daerah
peneltian yaitu; kelas 1 (sangat aktif) mencakup 14.25%, kelas 2 (aktif) mencakup 16.63%, kelas
3 (menengah) mencakup 25.28%, dan kelas 4 (rendah) mencakup 35.11%. Secara umum, daerah
tengah hingga Utara telah mengalami aktivitas tektonisme sedangkan daerah Selatan relatif stabil
dari pengaruh tektonisme.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v5i3.35230
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java