LITOFASIES DAN MEKANISME PENGENDAPAN FORMASI CINAMBO, PADA SEBAGIAN LINTASAN SUNGAI CILUTUNG, DESA BUNIASIH, KABUPATEN SUMEDANG - JAWA BARAT
Abstrak
Penelitian dilaksanakan di Desa Buniasih, Kecamatan Cimanintin, Kabupaten
Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan panjang lintasan 1100 m dan ketebalan
lapisan sebenarnya sebesar 830 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litofasies,
dan mekanisme pengendapan serta sejarah pengendapan yang terjadi pada daerah
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan dan dengan
menggunakan metode analisis kualitatif dari data lapangan. Data yang digunakan
berupa data primer yang didapatkan langsung dari pengukuran (measuring section) di
daerah penelitian dengan dibantu beberapa data sekunder. Daerah penelitian terbagi
menjadi 11 litofasies, yaitu litofasies A1.3 (Disorganised Gravelly Mud), A1.4
(Disorganised Pebbly Sand), B1.1 (Thick/Medium-Bedded), B1.2 (Thin-Bedded,
Coarse-Grained Sands), B2.1 (Parallel-Stratified Sands), B2.2 (Cross-Stratified
Sands), C2.2 (Medium-Bedded Sand-Mud Couplets), C2.3 (Thin-Bedded Sand-Mud
Couplets), C2.4 (Very Thick/Thick-Bedded, Mud Dominated, Sand-Mud Couplets),
E1.1 (Structureless Muds), dan F2.1 (Coherent Folded and Contorted Strata).
Keseluruhan litofasies ini mencirikan mekanisme pengendapan dalam suatu sistem
mass transport deposits, mulai dari slumping, debris, sampai turbidity processes.
Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan panjang lintasan 1100 m dan ketebalan
lapisan sebenarnya sebesar 830 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litofasies,
dan mekanisme pengendapan serta sejarah pengendapan yang terjadi pada daerah
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan dan dengan
menggunakan metode analisis kualitatif dari data lapangan. Data yang digunakan
berupa data primer yang didapatkan langsung dari pengukuran (measuring section) di
daerah penelitian dengan dibantu beberapa data sekunder. Daerah penelitian terbagi
menjadi 11 litofasies, yaitu litofasies A1.3 (Disorganised Gravelly Mud), A1.4
(Disorganised Pebbly Sand), B1.1 (Thick/Medium-Bedded), B1.2 (Thin-Bedded,
Coarse-Grained Sands), B2.1 (Parallel-Stratified Sands), B2.2 (Cross-Stratified
Sands), C2.2 (Medium-Bedded Sand-Mud Couplets), C2.3 (Thin-Bedded Sand-Mud
Couplets), C2.4 (Very Thick/Thick-Bedded, Mud Dominated, Sand-Mud Couplets),
E1.1 (Structureless Muds), dan F2.1 (Coherent Folded and Contorted Strata).
Keseluruhan litofasies ini mencirikan mekanisme pengendapan dalam suatu sistem
mass transport deposits, mulai dari slumping, debris, sampai turbidity processes.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v5i3.35233
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java