FENOMENA AMBLESAN LAHAN AKIBAT BEBAN INFRASTRUKTUR (STUDI KASUS DESA KALIGAWE DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH)
Abstrak
Permasalahan amblesan lahan di Kota Semarang telah menimbulkan berbagai kerusakan. Fenomena tersebut salah satunya
dipengaruhi oleh beban infrastruktur. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung amblesan lahan serta mengidentifikasi
asosiasi kondisi geologi dan hubungan kondisi geologi teknik serta pengaruh beban infrastruktur terhadap amblesan lahan.
Analisis amblesan lahan dilakukan pada dua titik bor (BM-01 dan BM-04). Metode perhitungan dilakukan menggunakan
persamaan konsolidasi primer satu dimensi Terzaghi dengan asumsi tambahan tekanan efektif dari beban rumah tinggal,
apartemen, dan landasan pesawat. Hasil perhitungan menunjukan amblesan total terbesar yaitu terjadi pada BM-04 (beban
landasan pesawat) sebesar 91,1 cm. Waktu amblesan tercepat yaitu pada BM-01 sebesar 121,1 tahun. Laju amblesan lahan
tercepat yaitu pada BM-01 (beban landasan pesawat) sebesar 6,7 cm/tahun. Daerah penelitian tersusun atas alluvium berumur
holosen dan terletak pada satuan lanau lempungan-lanau pasiran (mc-ms) sehingga amblesan cenderung dipengaruhi oleh
material sedimen dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas tektonik. Indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi
(Cv) sangat berhubungan dengan amblesan lahan. Beban infrastruktur juga sangat berpengaruh terhadap besar amblesan
lahan.
Kata Kunci: amblesan lahan, beban infrastruktur, geologi teknik, konsolidasi primer, semarang
dipengaruhi oleh beban infrastruktur. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung amblesan lahan serta mengidentifikasi
asosiasi kondisi geologi dan hubungan kondisi geologi teknik serta pengaruh beban infrastruktur terhadap amblesan lahan.
Analisis amblesan lahan dilakukan pada dua titik bor (BM-01 dan BM-04). Metode perhitungan dilakukan menggunakan
persamaan konsolidasi primer satu dimensi Terzaghi dengan asumsi tambahan tekanan efektif dari beban rumah tinggal,
apartemen, dan landasan pesawat. Hasil perhitungan menunjukan amblesan total terbesar yaitu terjadi pada BM-04 (beban
landasan pesawat) sebesar 91,1 cm. Waktu amblesan tercepat yaitu pada BM-01 sebesar 121,1 tahun. Laju amblesan lahan
tercepat yaitu pada BM-01 (beban landasan pesawat) sebesar 6,7 cm/tahun. Daerah penelitian tersusun atas alluvium berumur
holosen dan terletak pada satuan lanau lempungan-lanau pasiran (mc-ms) sehingga amblesan cenderung dipengaruhi oleh
material sedimen dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas tektonik. Indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi
(Cv) sangat berhubungan dengan amblesan lahan. Beban infrastruktur juga sangat berpengaruh terhadap besar amblesan
lahan.
Kata Kunci: amblesan lahan, beban infrastruktur, geologi teknik, konsolidasi primer, semarang
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v5i5.38373
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java