Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Obat Tradisional pada Pasien Hiperkolesterolemia di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”
Abstract
Beberapa tahun terakhir ini, terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular, termasuk hiperkolesterolemia. Peningkatan tersebut didukung dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien khususnya pasien hiperkolesterolemia ke Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tradisional pada tahun 2016 sebesar 65% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang memengaruhi pemilihan pengobatan tradisional tersebut. Penelitian ini merupakan studi nonintervensi dengan desain penelitian potong lintang yang dilakukan terhadap 150 responden di RRJ Hortus Medicus pada bulan April–Oktober 2017. Pertanyaan pada kuesioner mengacu kepada teori Ronald Andersen. Responden dikelompokkan berdasarkan frekuensi kunjungan ke RRJ Hortus Medicus yaitu kategori jarang, terkadang, dan sering. Korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat (perilaku pemilihan pengobatan) dianalisis menggunakan analisis Chi-Square. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa usia (p=0,000), pekerjaan (p=0,008), waktu tempuh yang dibutuhkan dari rumah ke tempat pengobatan tradisional (p=0,025), pengetahuan tentang pengobatan tradisional (p=0,004), tarif pengobatan tradisional (p=0,011), dan pandangan subjektif responden (p=0,008) memiliki hubungan yang signifikan secara statistik terhadap perilaku pemilihan pengobatan. Hal ini berarti faktor yang berhubungan pada pemilihan pengobatan tradisional adalah faktor predisposisi pasien (umur, pekerjaan, pengetahuan, waktu tempuh), faktor pendukung (tarif), dan faktor kebutuhan (pandangan subjektif).
Kata kunci: Hiperkolesterol, obat tradisional, pemanfaatan pengobatan
Factors Related to Traditional Healthcare Utilization at Hypercholesterolemic Patient in Jamu Research Center “Hortus Medicus”
Abstract
In recent years, there has been a shift in the pattern of diseases from infectious diseases to non-infectious diseases, including hypercholesterolemia. This shifted was supported by the increasing number of patient visits, especially hypercholesterolemic patients to Jamu Research Center (RRJ) Hortus Medicus as traditional health care facilities in 2016 at 65% compared to the previous year. The purpose of this study was to determine the factors that influence the choice of traditional medicine. This study is a non-intervention study with a cross-sectional design conducted on 150 respondents in the RRJ Hortus Medicus in April-October 2017. The questions on the questionnaire refer to Ronald Andersen’s theory. Respondents were grouped based on the frequency of visits to the RR Hortus Medicus, namely: categories rare, sometimes, and often. The correlation between the independent variables and the dependent variable (treatment selection behavior) was analyzed using Chi-Square analysis. The results obtained showed that age (p=0.000), occupation (p=0.008), travel time needed from home to place of traditional medicine (p=0.025), knowledge of traditional medicine (p=0.004), traditional medicine rates (p=0.011), and the perceived opinion of the respondents (p=0.008) has a statistically significant relationship to the behavior of choosing treatment. This means that factors related to the selection of traditional medicine are predisposing factors for patients (age, occupation, knowledge, travel time), supporting factors (rates), and factors of need (perceived opinion).
Keywords: Healthcare, herbal medicine, hypercholesterolemia
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Djaja S. Transisi epidemiologi di Indonesia dalam dua dekade terakhir dan implikasi pemeliharaan kesehatan menurut survei kesehatan rumah tanggal, surkesnas, riskesdas (1986–2007). Bul Penelit Kesehat. 2012;40(3):142–53.
Handajani A, Roosihermiatie B, Maryani H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degeneratif di Indonesia. Bul Penelit Sist Kesehat. 2010;13:42–53.
Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia. Maj Kedokt Indon. 2009;59(12):580–7.
Lee DC, Sui X, Church TS, Lavie CJ, Jackson AS, Blair SN. Changes in fitness and fatness on the development of cardiovascular disease risk factors: Hypertension, metabolic syndrome, and hypercholesterolemia. J Am Coll Cardiol 2012;59(7):665–72. doi: 10.1016/j.jacc.2011.11.013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
Triyono A, Astana PW. Laporan penelitian uji klinis multi center ramuan formula jamu hipertensi, hiperglikemia, hiperurisemia, hiperkolesterolemia dibanding obat standar. J Farm Galen. 2017;4:13–9.
Ahmad FA. Analisis penggunaan jamu untuk pengobatan pada pasien di klinik saintifikasi jamu hortus medicus Tawangmangu tahun 2012 (tesis). Depok: Universitas Indoensia; 2012.
Aday LA, Andersen R. A framework for the study of access to medical care. Heal Serv Res. 1974;9(3):208–20.
Maiman LA, Becker MH. The health belief model: Origins and correlates in psychological theory. Health Educ Monogr. 2016;2(4):336–53. doi: 10.1177/109019817400200404
Reiner Z, Catapano AL, Backer G De, Graham I, Taskinen MR, Wiklund O, et al. ESC / EAS guidelines for the management of dyslipidaemias The Task Force for the management of dyslipidaemias of the European Society of Cardiology (ESC) and the European. Eur Heart J. 2017;32(14):1769–818. doi: 10.1093/eurheartj/ehr158.
Supardi S, Susyanty AL. Penggunaan obat tradisional dalam upaya pengobatan sendiri di Indonesia (Analisis data susenas tahun 2007). Bul Penelit Kesehat 2010;38(2):80–9.
Radji M, Aldrat H, Harahap Y, Irawan C. Penggunaan obat herbal pada pasien kanker serviks. J Ilmu Kefarmasian Indones. 2010;8(1):33–9.
Tampi J, Rumayar AA, Tucunan AAT. Hubungan antara pendidikan, pendapatan dan pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah Manembo-Nembo Bitung 2015. Kesmas. 2016;5(1):12–7.
Cotesea JPS, Nyorong M, Ibnu IF. Perilaku pencarian pengobatan masyarakat terhadap penyakit malaria di kelurahan Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong Papua Barat. Repos Univ Hasanudin. 2017;2(1):155–62.
Safitri EM, Luthviatin N, Ririanty M. Determinan perilaku pasien dalam pengobatan tradisional dengan media lintah (Studi pada pasien terapi lintah di Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban). J Pustaka Kesehat. 2016;4(1):181–7.
Rahman AN, Prabamurti PN, Riyanti E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health seeking behavior) pada santri di Pondok Pesantren Al Bisyri Tinjomoyo Semarang. J Kesehat Masy. 2016;4(5):246–58.
Jennifer H, Saptutyningsih E. Preferensi individu terhadap pengobatan tradisional di Indonesia. J Ekon Stud Pembang. 2015;16(1):26–41. doi: 10.18196/jesp.2015.0039.26-41
Nofiyanto E, Andarini S, Koeswo M. Perilaku komunikasi petugas berhubungan dengan persepsi sehat-sakit pasien rawat inap. J Kedokt Brawijaya 2015;28(4):355. doi: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.17
Kamaluddin R. Pertimbangan dan alasan pasien hipertensi menjalani terapi alternatif komplementer bekam di Kabupaten Banyumas. J Keperawatan Soedirman. 2010;5(2):95–104. doi: 10.20 884/1.jks.2010.5.2.276
Supadmi W. Gambaran pasien geriatri melakukan swamedikasi di Kabupaten Sleman. Pharmaciana. 2013;3(2):45–50. doi: 10.12928/pharmaciana.v3i2.430
Setyoningsih A, Artaria MD. Pemilihan penyembuhan penyakit melalui pengobatan tradisional non medis atau medis. Masy Kebud Polit. 2016;29(1):44–56. doi: 10.20473/mkp.V29I12016.44-56
DOI: https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.1.49
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy is indexed by