Bakteri Utama Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
Abstract
Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan (KP) merupakan kejadian saat dua orang atau lebih menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengonsumsi pangan yang terbukti sebagai sumber keracunan berdasarkan epidemiologinya. KLB KP mengakibatkan angka kesakitan yaitu 46,62% dengan gejala berupa mual, muntah, diare, sakit perut, demam, gatal-gatal, gangguan pernapasan, dan gangguan penglihatan. Angka kematian yang dilaporkan akibat KLB KP yaitu 0,18%. Kasus KLB KP sulit dicegah dikarenakan adanya perbedaan karakteristik dari setiap agen mikroba, sehingga diperlukan antisipasi maupun upaya penanggulangan yang spesifik agar angka kesakitan dan kematian KLB KP dapat diturunkan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan terkait bakteri-bakteri utama penyebab KLB KP berdasarkan data epidemiologi yang tepat dan lengkap, sehingga masyarakat dapat menjadi lebih peka dalam mengolah, memilih, dan mengonsumsi pangan yang aman. Tujuan penulisan artikel review ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bakteri penyebab KLB KP dan cara penanggulangannya sehingga dapat mencegah terjadinya kembali kasus KLB KP. Metode yang dilakukan adalah penelusuran pustaka menggunakan basis data elektronik seperti Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed dengan kata kunci kunci “KLB Keracunan Pangan”, “Bakteri Utama Penyebab KLB KP”, “Epidemiologi KLB KP”, “Cemaran mikroba”, dan kata kunci lainnya terkait mikroba, jenis bakteri cemaran, gejala keracunan, serta penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan penanganannya. Diperoleh 50 artikel yang memenuhi kriteria dan didapatkan beberapa bakteri utama yang mengakibatkan terjadinya KLB KP terutama di Indonesia pada tahun 2020 yaitu Staphylococcus aureus (30%); Bacillus cereus (26,67%); Salmonella spp. (16,67%); Escherichia coli (16,67%); dan Clostridium spp. (6,67%). Kasus KLB KP membutuhkan penanganan khusus, sehingga diperlukan adanya pelaporan kasus kepada bagian yang berwenang serta sanitasi dan kebersihan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya KLB KP.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Muna F, Khariri. Bakteri patogen penyebab foodborne diseases. J Uin Alauddin. 2020;6(1):74–9.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 tahun 2013 tentang kejadian luar biasa keracunan pangan. Jakarta: Kemenkes RI; 2013.
Todd E. Food-borne disease prevention and risk assessment. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(14):5129.
Nugrahaeni A, Pertiwi J. Studi case report: kejadian luar biasa keracunan makanan di Desa Parikesit Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. J Ilmu Kesehat Masy Berk. 2020;2(1):1–9.
Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah RI Nomor 86 Tahun 2019 tentang keamanan pangan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia; 2019.
Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2020. Jakarta: Kemenkes RI; 2021.
BPOM RI. Laporan tahunan BPOM tahun 2020. Jakarta: BPOM RI; 2021.
Arisanti RR, Indriani C, Wilopo SA. Kontribusi agen dan faktor penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia: kajian sistematis. Ber Kedokt Masy. 2018;34(3):99.
Bintsis T. Foodborne pathogens. AIMS Microbiol. 2017;3(3):529–63.
Abebe E, Gugsa G, Ahmed M. Review on major food-borne zoonotic bacterial pathogens. J Trop Med. 2020;2020:1–19.
Kadariya J, Smith TC, Thapaliya D. Staphylococcus aureus and staphylococcal food-borne disease:an ongoing challenge in public health. Biomed Res Int. 2014;2014(827965).
Le HHT, Dalsgaard A, Andersen PS, Nguyen HM, Ta YT, Nguyen TT. Large-scale Staphylococcus aureus foodborne disease poisoning outbreak among primary school children. Microbiol. Res. 2021;12:43–52.
BPOM RI. Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan. Jakarta: BPOM RI; 2019.
Murray PR, Rosentinal KS, Pfaller MA. Medical microbiology: ninth edition. USA: Elsevier Inc; 2021.
Mourenza A, Gil JA, Mateos LM, Letek M. Novel treatments and preventative strategies against food-poisoning caused by staphylococcal species. Pathogens. 2021;10(2):91.
Pal M, Ketchakmadze D, Durglishvili N Ketchakmadze I. Staphylococcus aureus: a major pathogen of food poisoning. Journal of Nutrition and Food Processing. 2022;4(8):1-3.
Carroll LM, Wiedmann M, Mukherjee M, Nicholas DC, Mingle LA, Dumas NB, Kovac J. Characterization of Emetic and Diarrheal Bacillus cereus Strains From a 2016 Foodborne outbreak using whole-genome sequencing: addressing the microbiological, epidemiological, and bioinformatic challenges. Front Microbiol. 2019;10(144):1-20.
Qu Y, Wei C, Dai X, Bai Y, Zhao X, Lan Q, et al. The possible transmission and potential enterotoxicity of Bacillus cereus on lettuce farms in five chinese provinces. Front Microbiol. 2021;12(746632):1-10.
Tewari A, Abdullah S. Bacillus cereus food poisoning: international and indian perspective. J Food Sci Technool. 2015;52(5):2500–11.
Jessberger N, Dietrich R, Granum PE, Märtlbauer E. The Bacillus cereus food infection as multifactorial process. Toxins (Basel). 2020;12(701):1–37.
Osimani A, Aquilanti L, Clementi F. Bacillus cereus foodborne outbreaks in mass catering. International Journal of Hospitality Management. 2018;72:145-153.
Orrick MJ, Bush AM, Junga Z. S2963 A cereus-ly rare cause of chronic diarrhea. The American Journal of Gastroenterology. 2021;166(S1226).
IFAS. Preventing foodborne illness: Bacillus cereus. [Diunduh pada 25 November 2021]. Tersedia dari: https://nifa.usda.gov/sites/default/files/resource/Preventing-Foodborne-Illness-Bacillus-cereus.pdf.
Ehuwa O, Jaiswal AK, Jaiswal S. Salmonella, Food safety and food handling practices. Foods. 2021;10(907):1–16.
Sarno E, Pezzutto D, Rossi M, Liebana E, Rizzi V. A Review of significant european foodborne outbreaks in the last decade. J Food Prot. 2021;84(12):2059-2070.
Kurtz J, Goggins JA, McLachlan JB. Salmonella infection: interplay between the bacteria and host immune system. Immunol Lett. 2017;190:42–50.
Ubaidillah, Ristiani S. Analisis cemaran Salmonella Spp. daging ayam broiler (Gallus gallus domestica) di Pasar Banguntapan. J Delima Harapan. 2022;9(1):6–14.
Crump JA, Karlsson MS, Gordon MA, Parry CM. Epidemiology, clinical presentation, laboratory diagnosis, antimicrobial resistance, and antimicrobial management of invasive salmonella infections. Clin Microbiol Rev. 2015;28(4): 901-937.
Popa GL, Papa ML. Salmonella spp. infection - a continuous threat worldwide. Germs. 2021;11(1): 88-89.
Zelpina E, Noor SM. Non-thypoid salmonella penyebab food-borne diseases: pencegahan dan penanggulangannya. Indones Bull Anim Vet Sci. 2020;30(4):221.
Rudin NA, Perdana N, Amalia NN, Rohmah Z. Identifikasi bakteri patogen pada olahan daging sapi penyebab klb keracunan pangan Di Temanggung tahun 2018. Artik Pemakalah Paralel. 2018;4:186–93.
Wibisono FJ. Potensi Escherichia coli sebagai foodborne zoonotic disease. VITEK. 2015;5:55–61.
Lahmer RA, Williams PA, Jones DL. Escherichia coli O157:H7 in food with health-related risks. J Res Heal Sci. 2017;1(1):5–30.
Croxen MA, Law RJ, Scholz R, Keeney KM, Wlodarska M, Finlay B. Recent advances in understanding enteric pathogenic Escherichia coli. Clin Microbiol Rev. 2013;26(4):822.
Kumar P, Libchaber A. Pressure and temperature dependence of growth and morphology of Escherichia Coli: experiments and stochastic model. Biophys J. 2013;105(3):783–93.
Syahrul F, Wahyuni CU, Notobroto HB, Wasito EB, Adi AC, Dwirahmadi F. Transmission media of foodborne diseases as an index prediction of diarrheagenic Escherichia coli: study at elementary school, Surabaya, Indonesia. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(21):1–13.
Yang SC, Lin CH, Aljuffali IA, Fang JY. Current pathogenic Escherichia coli foodborne outbreak cases and therapy development. Arch Microbiol. 2017;199(6):811–25.
Devleesschauwer B, Pires SM, Young I, Gill A, Majowicz SE. Associating sporadic, foodborne illness caused by Shiga Toxin-producing Escherichia coli with specific foods: a systematic review and meta-analysis of case-control studies. Epidemiol Infect. 2019;147(e235).
Hailu W, Helmy YA, Knisely GC, Kauffman M, Fraga D, Rajashekara G. Prevalence and antimicrobial resistance profiles of foodborne pathogens isolated from dairy cattle and poultry manure amended farms in Northeastern Ohio, the United States. Antibiotics. 2021;10(12):1450.
Rananda RM, Djamal A, Julizar J. Identifikasi bakteri Escherichia coli O157:H7 dalam daging sapi yang berasal dari rumah potong hewan Lubuk Buaya. J Kesehat Andalas. 2016;5(3):614–8.
Pedersen RM, Nielsen MTK, Möller S, Ethelberg S, Skov MN, Kolmos HJ, et al. Shiga Toxin-producing Escherichia coli: incidence and clinical features in a setting with complete screening of patients with suspected infective diarrhea. Clin Microbiol Infect. 2018;24(6):635–9.
Tayel AA, Hussein H, Sorour NM, El-Tras WF. Foodborne pathogens prevention and sensory attributes enhancement in processed cheese via flavoring with plant extracts. J Food Sci. 2015;80(12).
Schneider KR, Goodrich Schneider RM, Kurdmonkoltham P, Bertoldi B. Preventing foodborne illness: Clostridium botulinum. EDIS. 2017;6(4):1–5.
Kanaan MHG, Tarek AM. Clostridium botulinum, a foodborne pathogen and its impact on public health. Ann Trop Med Public Heal. 2020;23(5):346–59.
Carey J, Cole J, Venkata SLG, Hoyt H, Mingle L, Nicholas D, et al. Determination of genomic epidemiology of historical Clostridium perfringens outbreaks in New York State by use of two web-based platforms: National Center for Biotechnology Information Pathogen Detection and FDA GalaxyTrakr. J Clin Microbiol. 2021;59(2):e02200-20.
Bendary MM, El-Hamid MA, El-Tarabili RM, Hefny AA, Algendy RM, Elzohairy NA, et al. Biology. 2022;11(4):551.
Luquez C, Edwards L, Griffin C, Sobel J. Foodborne botulism outbreaks in the United States, 2001–2017. Front Microbiol. 2021;12(713101):1-5.
Rao AK, Sobel J, Chatham-Stephens K, Luquez C. Clinical guidelines for diagnosis and treatment of botulism. MMWR Recomm Rep. 2021;70(2):1–30.
Fu Y, Alenezi T, Sun X. Clostridium perfringens-induced necrotic diseases: an overview. Immuno. 2022;2:387-407.
Kemenkes RI. Pedoman penyelidikan dan penanggulangan klb penyakit menular dan keracunan pangan. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.
DOI: https://doi.org/10.15416/ijcp.2022.11.3.239
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy is indexed by
