Coleus amboinicus Lour., yang dikenal sebagai tanaman bangun-bangun, merupakan tanaman obat yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Beberapa studi melaporkan bahwa fungi endofit yang ditemukan dalam beberapa bagian jaringan tanaman mampu memproduksi senyawa aktif yang serupa dengan tanaman inangnya. Schizophyllum commune merupakan fungi endofit yang berasal dari daun C. amboinicus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ekstrak etil asetat dari fungi endofit S. commune mempunyai aktivitas sebagai antimikroba. Produksi metabolit sekunder dari S. commune dilakukan dengan metode fermentasi menggunakan Potato Dextrose Broth (PDB). Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode mikrodilusi menggunakan mikroba uji yaitu Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Staphyloccus aureus, serta Candida albicans. Nilai persen viabilitas sel mikroba dan nilai IC50 dianalisis untuk mengkarakterisasi aktivitas antimikroba dari ekstrak etil asetat. KLT bioautografi dilakukan untuk mendeteksi potensi kandungan senyawa dalam ekstrak yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Ekstrak etil asetat fungi endofit S. commune menunjukkan aktivitas antimikroba yang rendah. Nilai IC50 terbaik ditemukan terhadap B. subtilis dan C. albicans (239,23 ± 20,86 dan 143,05 ± 37,03 μg/mL). KLT bioautografi menunjukkan bahwa terdapat spot penghambatan pada B. subtilis dan C. albicans. Analisis senyawa aktif dengan pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat menunjukkan bahwa ekstrak mengandung senyawa terpenoid. Ekstrak etil asetat dari fungi endofit S. commune memiliki potensi sebagai antimikroba.