Model Diseminasi Informasi Komunikasi Kesehatan Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Bandung Barat

Saleha Rodiah, Agung Budiono, Asep Saeful Rohman

Abstract


Akses masyarakat terhadap informasi kesehatan belumlah merata, untuk dapat mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dilakukan kegiatan promosi kesehatan sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan, khususnya di pedesaan Kabupaten Bandung Barat. Untuk itu perlu diketahui bagaimana model diseminasi informasi kesehatan masyarakat pedesaan ditinjau dari peran komunikator, manajemen pesan serta khalayaknya. Metode yang digunakan yakni studi kasus dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan datanya berupa pengamatan langsung ke lapangan, wawancara tidak terstruktur, Focus Group Discussion (FGD), dan studi pustaka. Informan penelitian ini berjumlah 7 (tujuh) orang, dipilih secara purposif. Hasil penelitiannya adalah komunikator diseminasi informasi kesehatan melibatkan berbagai pihak dengan sistem pemberdayaan berjenjang, hingga subjek terakhirnya adalah warga masyarakat. Agen pemberdaya sebagai komunikator diseminasi informasi menjalankan peran sebagai fasilitator, motivator dan mediator. Strategi manajemen pesan yang digunakannya adalah pendidikan dan promosi kesehatan menuju perubahan perilaku yang berwawasan kesehatan. Penyampaian informasi kesehatan melalui sosialisasi dan penyuluhan ditujukan pada perangkat desa dan masyarakat. Informasi yang bersifat ajakan (persuasif) juga secara aktif dilakukan agar masyarakat dapat meningkatkan kualitas kesehatannya. Diseminasi informasi akan berhasil apabila komunikator dapat menganalisa khalayak sasarannya, yakni mengidentifikasi sasaran berdasarkan sosiodemografi, kebutuhan informasi kesehatan serta cara-cara pemilihan akses informasi.


Keywords


Informasi kesehatan; kabupaten bandung barat; model diseminasi; pemberdayaan masyarakat; promosi kesehatan

Full Text:

PDF

References


Effendy, O. U. (2001). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Karya.

Hamad, I. (2007). Konstruksi realitas politik dalam media. Jakarta: Granit.

Irianto, K. (2014). Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah (2005). Indonesia. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/pedoman-pelaksanaan-promosi-kesehatan-di-puskesmas.pdf

Komariah, K., Perbawasari,S., Nugraha,A.R., & Budiana, H.R. (2013). Pola komunikasi kesehatan dalam pelayanan dan pemberian informasi mengenai penyakit tbc pada puskesmas di kabupaten bogor. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2))), 173-185

Laksono, A. D., & Wulandari, R. D. (2011). Analisis potensi penyebaran informasi kesehatan melalui jejaring sosial: studi kasus pada forum jejaring peduli aids. Buletin Pnelitian Sistem Kesehatan, 14(4), 358–365. Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/1373/2197

Liliweri, A. (2013). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mubarak, W, I & Chayatin, N. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori. Jakarta: Salemba Medika.

Niftah, Y.Z, & Rahmat, A (2009) Pengaruh kredibilitas konselor terhadap sikap remaja mengenai hiv/aids di Sukabumi. Jurnal Kajian Komunikasi. 5(2), 159-167

Notoadmojo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nutbeam, D. (2006). Health literacy as a public health goal ; a challenge for contemporary health education and communication strategies into the 21st century. Health Promotion International, 15(3), 264.

Ratnasari, A. (2008). Komunikasi kesehatan: penyebaran informasi gaya hidup sehat. Mediator: Jurnal Komunikasi, 9(1), 1–12. Retrieved from https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1136/694

Rodiah, S., Rosfiantika, E., & Yanto, A. (2016). Strategi promosi kesehatan puskesmas dtp tarogong kabupaten garut. Sosiohumaniora, 18(1), 1–12. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/9357/6341

Soekijo, N. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, Pub. L. No. 36, http://sireka.pom.go.id (2009). Indonesia. Retrieved from http://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf

Wahyudi, U. (2009). Membangun komunikasi kesehatan di jawa barat. Jurnal Observasi Komunikasi Kesehatan. Observasi Komunikasi Kesehatan, 7(1), 1–10.

Yin, R. K. (2008). Studi kasus: desain dan metode. (Mudzakir, Ed.) (8th ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yusup, P. M., & Komariah, N. (2018). Penggunaan sumber-sumber informasi kesehatan di kalangan penduduk miskin pedesaan. in komunikasi kesehatan: pemikiran dan penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v6i2.17771

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Saleha Rodiah, Agung Budiono, Asep Saeful Rohman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:

 

Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:

Faculty of Communication ScienceUniversitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)

Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.id


 site
stats View My Stats

Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: