Jaringan komunikasi dalam pengelolaan perencanaan program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Sulawesi Barat
Abstract
Wacana desentralisasi pembangunan berkembang seiring dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Fenomena desentralisasi pembangunan yang diwujudkan dengan kebijakan pemekaran wilayah, saat ini masih menyisahkan berbagai macam persoalan. Kemiskinan menjadi persoalan fundamental yang banyak dihadapi oleh beberapa Daerah Otonomi Baru. Sebagai upaya untuk menanggulangi persoalan kemiskinan, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat merencanakan program strategis yang diberi nama Program Marasa. Perencanaan Program Marasa melibatkan koordinasi lintas sektor, sehingga berdampak pada adanya persoalan ego sektoral antarinstansi dalam upaya komunikasi yang terjadi di antara unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan sosiogram atau struktur jaringan komunikasi OPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam merencanakan Program Marasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis jaringan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua titik sentral dalam jaringan komunikasi antar OPD Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Bappeda berperan sebagai opinion leader yang berpengaruh dalam menentukan program yang dapat diintegrasikan ke dalam Desa Marasa. Bappeda juga berperan sebagai broker yang menyampaikan informasi terkait penyusunan Program Marasa ke OPD lainnya. Berbeda dengan Bappeda, DPMD berperan sebagai gate keepers dengan jaringan ego jauh lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan ego Bappeda. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu mendesain strategi komunikasi yang mampu meningkatkan efektivitas proses koordinasi antarlembaga pemerintahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M. T. (2011). Menelaah kebijakan pemekaran daerah di Indonesia: suatu perspektif teori dan praktik. Spirit Publik, 7(1), 15–28.
Ahmad, I. (2011). Disparitas hasil pembangunan kabupaten/kota sebelum dan sesudah otonomi daerah. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 11(2), 156–166.
Eriyanto. (2014). Analisis jaringan komunikasi: strategi baru dalam penelitian ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenadamedia.
Fibrianti, N. (2017). Dinamika aktor dalam persiapan pemekaran daerah Balanipa. Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 3(1), 34–44.
Fitrani, F., Hofman, B., & Kaiser, K. (2005). Unity in diversity? The creation of new local governments in a decentralising Indonesia. Journal Bulletin of Indonesian Economic Studies, 41(1), 57–79. https://doi.org/ttps://doi.org/10.1080/00074910500072690.
Handaka, T. & Wahyuni, H. I. (2017). Interlasi subsistem komunikasi pemerintah dalam pengembangan kambing kaligesing di Purworejo. Jurnal Ilmu Komunikasi, 14(2), 203–220. https://doi.org/https://doi.org/10.24002/jik.v14i2.1137.
Harivarman, D. (2017). Hambatan komunikasi internal di organisasi pemerintahan. Jurnal Aspikom, 3(3), 508–519.
Huraerah, A. (2013). Strategi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Indonesia (policy strategy of tackling poverty in Indonesia). Jurnal Pemberdayaan Komunitas, 12(1).
Irawan, D. & Venus, A. (2016). Pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai kantor keluarga berencana Jakarta Barat. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24198/jkk.v4i2.7367.
Katharina, R., Pahlevi, I., Lindawaty, D. S., & Darmaningtias, D. S. (2016). Evaluasi terhadap pemekaran daerah dan potensi penggabungan daerah: kasus Kabupaten Sigi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jakarta: Balai Pustaka.
Krause, D. (1999). Luhmann-lexikon. eine einführung in das gesamtwerk von niklas luhmann mit 27 abbildungen und über 500 stichworten. Stuttgart.
Luhmann, N. (1995). Social systems. Translated by John Bednarz, Jr. With Dirk Baecker. Stanford: Stanford University Press.
Maldun, S. (2015). Analisis implementasi kebijakan pemekaran daerah di kabupaten Mamuju Utara. Seminar Nasional “Revolusi Mental Dan Kemandirian Bangsa Melalui Pendidikan Ilmuilmu Sosial Dalam Menghadapi MEA 2015”.
Nawawi, J. (2015). Analisis hubungan DPRD dan pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan kemiskinan di provini Sulawesi Barat. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8(1). Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/government/article/view/99.
Sulaiman, S. (2017). Dinamika politik dalam proses pembentukan kabupaten Luwu Tengah. The Politics, 3(2).
Zwijze-Koning, K. H. & Jong, M. D. T. de. (2005). Auditing information structures in organizations: a review of data collection techniques for network analysis. Organizational Research Methods, 8(4).
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v7i2.19574
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Erwin Rasyid, Partini Partini, Fransiskus Trisakti Haryadi, Achmad Zulfikar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:
Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:
Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)
Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.id
Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: