Profil Penyandang Filariasis di Kabupaten Bandung
Abstract
Filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan payudara serta alat kelamin, baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Cacat menetap pada penyandang filariasis menyebabkan hambatan sosiologis dan fisiologis. Penelitian dengan pendekatan fenomenologis ini berupaya mengungkap profil penyandang filariasis yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan status penyakitnya. Dengan melibatkan 10 orang penyandang filariasis di wilayah Kabupaten Bandung dan melalui wawancara mendalam yang telah dilakukan terungkap bahwa semua penyandang filariasis mengalami cacat bengkak yang menetap, yang berimplikasi pada kesempatanannya memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Dalam interaksinya dengan orang lain, ada yang menampilkan diri apa adanya, namun ada juga yang berdramaturgi dan ada yang menolak disebut sakit filariasis. Sedangkan penyandang filariasis perempuan sulit mendapatkan pasangan hidup atau mengalami perceraian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Charon, J. M. (2007). Symbolic interactionism, an introduction, an interpretation, an integration. London: Prentice-Hall Inc.
Davis, F. (1972). Illness, interaction, and the self. Belmont California: Wadsworth Publishing Company.
Dinkes. Pedoman program eliminasi filariasis di Indonesia. (2010). Dinkes Kab. Bandung.
Indah, N. (2012). Penyakit kaki gajah (filariasis). Diakses dari http:// www.ubb.ac.id/index-google.php?cx=partner-pub-7898250005563766%3Axkokcn1vzum&cof=FORID%3A10&ie=ISO-8859-1&q=tahun+2000+tercatat+sebanyak+1553+desa+yang+tersebar+di+231+kabupaten+dan+26+propinsi%2C+dengan+jumlah+kasus+kronis+6233+orang&sa=C+a+r+i pada bulan Februari 2013
Litbang Depkes. (2012). Orasi Sudomo. Diakses dari http://www.litbang.depkes.go.id/ update/orasi/OrasiSudomo.pdf
Littlejohn, S. W. (2005). Theories of human communication, eigth edition. Belmont California: Wadsworth Publishing Company.
Miller, K. (2002). Communication theories: perspectives, processes and contexts. Boston: McGraw Hill Company.
Mulyana, D. (2001). Ilmu Komunikasi suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Musgrove, F. (1977). Margins of the mind. London: Metheun & Co Ltd.
Pikiran Rakyat. (2013). 32 rebu warga kab. bandung darahnya mengandung mikrofilaria. Diakses dari http://www.pikiran-rakyat. com/node/256719
West, R & Turner, L. H. (2006). Understanding interpersonal communication: making choices in changing times. Singapore: Thomson Wadsworth.
West, R. & Turner, L. H. (2007). Introducing communication theory: analysis and application. NY: Mc Graw-Hill.
Hadisiwi, P. (2011). Konstruksi makna penyandang filariasis di Kabupaten Bandung. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v1i2.6037
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Purwanti Hadisiwi, Henny Sri Mulyani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:
Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:
Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)
Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.id
Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: