KONFLIK AGRARIA DALAM PENGELOLAAN TANAH PERKEBUNAN PADA PT HEVEA INDONESIA (PT HEVINDO) DENGAN MASYARAKAT KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR

Meiliani Puji Suharto, Gigin K. Basar

Abstrak


Konflik agraria banyak disebabkan oleh adanya kesenjangan sumber daya natural, khususnya kesenjangan dalam penguasaan, persepsi dan konsepsi, serta hukum dan kebijakan yang saling bertentangan. Konflik umumnya terjadi antar individu, antar kelompok, masyarakat maupun pihak-pihak lain, dimana setiap pihak yang berkonflik berupaya untuk dapat menunjukkan kekuatannya agar kepentingannya dapat terwujud dengan baik, salah satunya pada pengelolaan dan penguasaan tanah perkebunan.  Kasus konflik antara PT. Hevea Indonesia (Hevindo) yang berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan masyarakat sekitar terutama masyarakat petani. Konflik karena keterbatasan jumlah lahan milik masyarakat, sementara kebutuhan masyarakat semakin meningkat, baik fungsi maupun manfaat lahan tersebut bagi masyarakat. Akhirnya masyarakat melakukan aksi pendudukan lahan-lahan tersebut di berbagai lokasi HGU. Meskipun sebagian besar cara yang digunakan belum berujung pada tindakan-tindakan radikal. Artikel ini mengungkapkan teori-teori yang mendukung penyebab terjadinya konflik, melalui penelusuran literatur. Hasil penelitian menungkapkan kronologis konflik yang terjadi dari awal hingga akhir selama satu semester. Pembahasan yang berisi tentang analisis konsep atau teori-teori yang digunakan serta kesimpulan dan saran dari penulis dalam menyikapi isu yang ditulis dan dibahas di dalam artikel ini.

 

Agrarian conflicts are mostly caused by gaps or disagreements related to agrarian sources, especially gaps in mastery, perception and conception, as well as conflicting laws and policies. Agrarian conflicts regarding land management and control generally occur between individuals, between groups, communities and other parties, where each party in conflict seeks to show its strength so that its interests can be realized properly, one of which is the management and control of plantation land. Like conflicts that occur between PT. Hevea Indonesia (Hevindo) located in Nanggung District, Bogor Regency, West Java with surrounding communities, especially the farming community. The conflict between the Nanggung Subdistrict Community and PT Hevindo was caused by the limited number of land owned, while the community's needs increased, both the function and benefits of the land for the community. Finally the community took action to occupy these lands in various HGU locations. Although most of the methods used have not led to radical actions. In this article also presented theories that support the causes of conflict, research methods that use literature studies, the results of research that discusses the chronological conflict that occurred from the beginning to the end of the sixth semester, a discussion that contains analysis of concepts or theories used and conclusions and suggestions from the author in addressing the issues written and discussed in this article.


Kata Kunci


Konflik Agraria, Masyarakat, Perusahaan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Astawa, Ktut Diara. 2015. Strategi Penyelesaian Konflik Tanah Perkebunan. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 1 Fisher, S, D. I. Abdi, J. Ludin, R. Smith, dan S. Williams. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak. Kartikasari, S. N, M. D. Lapilatu, R. Maharani dan D. N. Rini

[Penterjemah]. The British Council. Jakarta. Hidayati, Nur. 2003. Gerakan Petani Antara Radikalisme dan Kompromi. Kompas, 28 September 2003. Hlm. 30. Ibrahim, Jabal Tarik. 2002. Sosiologi Pedesaan. UMM Pres. Malang. Ilham, Mohammad. 2006. Analisa Konflik Pengelolaan Sumber Daya Alam Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Masyarakat Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). Skripsi Mitchell, Bruce, B. Setiawan, Dwita H. Rahmi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tanahkita.id: Penolakan Masyarakat Atas Perpanjangan HGU PT. Hevea Indonesia. Diakses pada 15 Desember 2018 pukul: 12.30 WIB http://tanahkita.id/v2/data/konflik/detil/ Wm1Scg Kegiatan di Nanggung. Diakses pada 15 Desember 2018 pukul: 13.03 WIB https://perempuanberjuangwordpress.c om/2015/04/13/kegiatan-di-nanggung/ Teori Konflik Dan Konflik Agraria. Diakses Pada 15 Desember 2018 WIB Pukul: 13.48 WIB http://uniridha.blogspot.com/2013/05/t eori-konflik-dan-konflik-agraria.html Huma Id: 500 KK Petani Nanggung Terampas Haknya. Diakses pada 16 Desember 2018 pukul: 10.02 WIB https://huma.or.id/home/en/publikasi/k abar-dari-lapangan/500-kk-petaninanggung-terampas-haknya.html Huma Id: Petani Bogor Demo TolakPerpanjangan HGU. Diakses pada 16 Desember 2018 pukul: 10.34 WIB https://huma.or.id/home/en/publikasi/k abar-dari-lapangan/petani-bogor-demotolak-perpanjangan-hgu.html




DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v1i1.20893

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik terindeks di:

 Google Scholar GarudaDimensions 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.