INONG BALEE DAN PEMULIHAN PASCAKONFLIK DI ACEH: ANALISIS TEORI KEKERASAN JOHAN GALTUNG
Abstrak
juga memiliki andil besar dalam gerakan separatis masyarakat Aceh. Jika dilihat dalam konteks pergerakan perempuan, perempuan anggota inong balee memiliki peran dan posisi yang sentral bagi masyarakat. Mereka bahkan terlibat dalam penyusunan strategi dan negoisasi dengan berbagai pihak. Namun dengan adanya berbagai kepentingan politik dan diskriminasi yang mengabaikan perjuangan mereka, perempuan mantan anggota inong balee justru menjadi kelompok yang harus menanggung risiko berkepanjangan dalam proses pemulihan pascakonflik yang tidak sepenuhnya melibatkan dan mengutamakan posisi mereka saat menjalani integrasi ke dalam masyarakat secara umum. Berkaitan dengan isu tersebut, kajian dalam artikel ini disusun untuk mengkaji konteks sejarah terbentuknya inong balee. Artikel ini juga disusun untuk menganalisis proses pemulihan pascakonflik yang dilakukan bagi para perempuan mantan anggota inong balee. Berdasarkan tujuan tersebut, maka artikel ini disusun dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari data sekunder melalui teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Kajian dalam pemulihan pascakonflik bagi para perempuan mantan anggota inong balee dalam artikel ini mengacu pada teori kekerasan yang dikembangkan oleh Johan Galtung. Teori kekerasan tersebut akan menjadi dasar kajian sosiologis yang dapat menjelaskan proses terjadinya pertentangan antarkelompok yang berakar pada adanya sikap dan pertentangan. Sikap dan pertentangan dalam teori kekerasan Galtung tersebut kemudian dapat termanifestasi menjadi sebuah konflik. Analisis mengenai pemulihan pascakonflik yang dilalui oleh para perempuan mantan anggota inong balee dalam artikel ini juga akan mengacu pada berbagai kajian terdahulu yang fokus membahas isu konflik dan gender. Hasil kajian dalam artikel ini menjelaskan bahwa adanya ketidakadilan gender dan peminggiran isu mengenai inong balee menjadi tantangan utama dalam proses pemulihan pascakonflik bagi para perempuan mantan anggota inong balee di Aceh.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aliabbas, Anton (2008). Transformasi Gerakan Aceh Merdeka. Riset Penelitian LIPI, https://www.researchgate.net/profile/Anton-Aliabbas/publication/275637437_Transformasi_Gerakan_Aceh_Merdeka/links/5540abd10cf2b7904369a7eb/Transformasi-Gerakan-Aceh-Merdeka.pdf, diakses pada 28 April 2022.
Çelik, Elsa Clavé. (2008). Images of the past and realities of the present: Aceh’s Inong Balee. IIAS Newsletter #48, Summer, 2008.
Çelik, Elsa Clavé. (2014). Silenced Fighters: An insight into Women Combatants’ History in Aceh (17th-20th c.). Archipel Année, 2014, 87, pp. 273-306.
Confortini, Catia C. (2006). Galtung, Violence, and Gender: The Case for a Peace Studies/Feminism Alliance. PEACE & CHANGE, Vol. 31, No. 3, July 2006.
Galtung, J. (2007). Handbook of Peace and Conflict Studies. New York: Routledge.
Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means: Peace and Conflict, Development and Civilization. SAGE Publications, https://dx.doi.org/10.4135/9781446221631.
Galtung, J. (1965). Institutionalized Conflict Resolution. Journal of Peace Research, 2(4), 348–397. doi:10.1177/002234336500200404
Hasan, Kamaruddin. (2008). Reintegrasi dan Spirit Janda Konflik Aceh. Jurnal Srinthil.org Kategori Edisi 15 Oktober Tahun 2008, 15 (15) https://repository.unimal.ac.id/1322/1/index.html.
Hernandez, Maria. (2019). Galtung and the Conflict Triangle. Chapman Peace Studies Capstone Projects, https://sites.chapman.edu/capstoneprojectsinpeacestudies/2019/02/22/galtung-and-the-conflict-triangle/comment-page-1/, diakses pada 11 April 2022.
Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran. (2014). Menemukan Kembali Indonesia: Suara Korban Membebaskan Belenggu Kekerasan Masa Lalu. Jakarta: Sekretariat KKPK.
Lyamouri-bajja, et al. (2013). T-Kit No.12: Youth Transforming Conflict. Council of Europe.
Nor, M., & Roslan, M. (2011). Women’s Marginalization from Public Spaces: The Case of Aceh. Asian Women, Vol. 27, No.4, http://e-asianwomen.org/xml/00924/00924.pdf
Nuryanti, Reni. (2021). Inong Balee, Para Pejuang Perempuan dalam Lintasan Sejarah Aceh. https://tirto.id/inong-balee-para-pejuang-perempuan-dalam-lintasan-sejarah-aceh-gdbz, diakses pada 10 April 2022.
Ocktaviana, Sentiela & Suraiya Kamaruzzaman. (2021). Women, Peace, and Security Agenda in Aceh, Indonesia. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 23 No. 2 Tahun 2021.
Ocktaviana, Sentiela., et al. (2014). Peran-Peran Perempuan di Wilayah Konflik: Antara Korban, Penyintas, dan Agen Perdamaian. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 16 No. 3.
Rahmawati, Arifah. (2022). Questioning the Mantra ‘All for One, One for All’: The Reintegration of Aceh’s Female Ex-combantants. Chapter 2 Gender in Peace Building Local Parties in Indonesia and Nigeria, International Development Policy Series - Volume 13.
Rahmawati, Arifah, et al., (2018). The Negotiation of Political Identity and Rise of Social Citizenship: A Study of the Former Female Combatants in Aceh Since the Helsinki Peace Accord. Jurnal Humaniora, Vol. 30, Number 3 October 2018.
Snyder, Hannah. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and guidelines. Journal of Business Research 104 (2019) 333–339, https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039.
Susan, Novri. (2009). Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta: Prenadamedia Group.
Susan, Novri. (2019). Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis. Jakarta: Penerbit Kencana.
Suwardi, Anna Christi. (2015). Peran Gerakan Perempuan dalam Reintegrasi Perempuan Eks-kombatan Pascakonflik: Studi atas Liga Inong Aceh (LINA). Jurnal Hubungan Internasional, Vol.4 Edisi 1/April 2015.
United Nations, Women’s human rights and gender-related concerns in situations of conflict and instability, https://www.ohchr.org/en/women/womens-human-rights-and-gender-related-concerns-situations-conflict-and-instability diakses pada 10 April 2022.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v4i2.39989
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.