LOMPAT BATU NIAS SEBAGAI IKON PEMERSATU MASYARAKAT NIAS DESA BAWOMATALUO MENURUT PERSPEKTIF RELASIONALITAS ARMADA RIYANTO
Abstrak
Tradisi Lompat Batu Nias menjadi ciri khas dari masyarakat Nias. Lompat Batu tidak dapat dipisahkan dalam acara-acara besar masyarakat Nias. Para pemuda yang berhasil melompati batu dianggap dewasa dan bisa bergabung sebagai prajurit perang. Pertunjukan Lompat Batu Nias dapat disaksikan dalam acara besar masyarakat Nias dan hari besar Nasional NKRI. Kajian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam tradisi Lompat Batu Nias sebagai ikon pemersatu masyarakat pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia. Masyarakat Nias yang dulunya menjadikan Lompat Batu sebagai latihan untuk perang sekarang menjadi ikon pemersatu serta mempererat tali persaudaraan di tengah perkembangan zaman yang semakin maju. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi pustaka. Hasil dari penelitian adalah lompat Batu tidak hanya dipandang lagi sebagai tolak ukur kedewasaan, ketangkasan, kemandirian dan keberanian sebagai pemuda Nias. Peneliti menemukan bahwa Lompat Batu sebagai ikon pemersatu masyarakat Nias. Di samping itu, penelitian ini untuk mempromosikan Lompat Batu Nias sebagai ikon pemersatu masyarakat Nias.
The tradition of the Nias Stone jump became a characteristic feature of the Nias community. The Rock jump cannot be separated in the major occasions of the Nias community. The young me who managed to jump the stones for adults and can join as war soldiers. The development of the Nias Stone Lompat can be witnessed in a large event of the Nias community and the NKRI National Big Day. This review aims to dig into the philosophical values contained in the tradition of the Nias Stone Lompat as the icon of the Nias island community, in North Sumatra, Indonesia. The Nias community used to make a Rock Lompat as a workout for war now become a unity icon as well as strengthening the fraternal cord in the middle of the progress of the advanced times. The method of research used is qualitative and library studies. The result of the research is the Stone jump is not only seen again as a benchmark of deity, dexterity, independence, and courage as Nias youth. Researchers found that the Stone Jump is the icon of Nias community uniter. In addition, this research promotes the Nias Stone jump as the icon of Nias community uniter.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Darma Oka, I Made, Made Sudiarta, and Putu Widya Darmayanti. (2021). “Warisan Cagar Budaya Sebagai Ikon Desa Wisata Kaba-Kaba, Kabupaten Tabanan, Bali.” Mudra Jurnal Seni Budaya 36, no. 2, 163–169.
Harefa, Anugerah Septiaman dan Olinda Rodrigues. (2018). “Pelestarian Desa Bawomataluo Di Kepulauan Nias Sebagai Destinasi Wisata” H065–H070.
Lase, Indah Wijaya, Junaidi Indrawadi, and Maria Montessori. “Pergeseran Fungsi Tradisi Hombo Batu Pada Masyarakat Nias Selatan.” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) 7, no. 1 (2021): 113.
Onolalu, Hilimondregeraya Kecamatan. (2020). “Makna Ukiran Ni ’ Obuaya Dan Ni ’ Otalina Wöliwöli Desa” 8, no. 3, 888–896.
Pramaresti, Elyada Wigati. (2019). “Tiga Tipe Tata Ruang Desa Tradisional Di Nias Selatan, Sumatera Utara.” Kalpataru 28, no. 2, 45.
Prasetyo, Frans Ari. (2014). “Cosmology of Nias Architecture.” Seminar Nasional Arsitektur Merah Putih, Ruang & Tempat dalam Latar Indonesia, no. July. 1–16.
Sarumaha, Rohpinus, and Efrata Gee. (2021). “Identifikasi Hombo Batu Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Secara Matematis.” Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 10, no. 1, 155.
Simanjuntak, Diana, and Rina Fitriana. (2020). “Culture Shock, Adaptation, and Self-Concept of Tourism Human Resources in Welcoming the New Normal Era.” Society 8, no. 2, 403–418.
Suwartiningsih, Sri, and David Samiyono. (2014). “Harmoni Sosial: Kearifan Lokal Masyarakat Nias.” Jurnal Societas Dei 1, no. 1, 235–269.
Riyanto, Armada. (2013).Menjadi-Mencintai Berfilsafat Teologi Sehari-Hari. Edited by Dwiko. Yogyakarta: Kanisius.
———. (2018). Relasionalitas Filsafat Fondasi Interpretasi: Aku, Teks, Liyan, Fenomena. Yogyakarta: Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v5i1.43518
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.