ANALISIS KONFLIK KERUSUHAN ETNIS LAMPUNG DAN BALI BERDASARKAN KONSEP PENAHAPAN KONFLIK
Abstrak
Keberagaman menjadi ciri dari kekayaan negeri. Keberagaman tersebut tentu saja menjadi kekuatan, namun tidak bisa dipungkiri, kekayaan juga muncul sebagai ancaman perpecahan. Perpecahan tersebut seringkali dipicu oleh konflik-konflik yang terjadi karena berbagai perbedaan di dalam masyarakat. Konflik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat oleh karena itu, perlu adanya alat untuk membantu mengurangi dampak buruk dari konflik itu sendiri. Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten multikultural. Yang mana di daerah tersebut terdapat keanekaragaman suku dan budaya. Ada beberapa suku yang mendiami kabupaten tersebut seperti suku Lampung, Jawa, Sunda, Bali dan ada beberapa suku Batak oleh karena itu Lampung Selatan sering disebut sebagai kabupaten multikultural. Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk menganalisis konflik, salah satunya penahapan konflik yang dikemukakan oleh Nulhaqim. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui penggunaan penahapan konflik sebagai alat untuk melakukan analisis konflik etnis Lampung dan Bali Provinsi Lampung yang berada di bagian selatan pulau Sumatera. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam yakni studi literatur. Hasil penelitian ini adalah terdapat pemicu serta penyebab dari konflik Lampung dan Bali, akibat dari konflik tersebut menyebabkan beberapa kerugian sebagai dampak dari terjadinya konflik. Dalam penanganan kasus konflik Bali dan Lampung ini, terdapat beberapa upaya resolusi konflik yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Diversity is a characteristic of the country's wealth. This diversity is of course a strength, but it cannot be denied that wealth also appears as a threat to division. These divisions are often triggered by conflicts that occur due to various differences in society. Conflict cannot be separated from social life, therefore, there is a need for tools to help reduce the negative impacts of conflict itself. South Lampung Regency is a multicultural district. In this area there is ethnic and cultural diversity. Several tribes inhabit the district, such as the Lampung, Javanese, Sundanese, Balinese and there are several Batak tribes, therefore South Lampung is often referred to as a multicultural district. There are several tools used to analyze conflict, one of which is conflict phasing proposed by Nulhaqim. The purpose of writing this article is to determine the use of conflict staging as a tool for analyzing the ethnic conflict in Lampung and Bali, Lampung Province, which is in the southern part of the island of Sumatra. This research uses a descriptive qualitative approach. The data used in this research is secondary data with the data collection method used in namely literature study. The results of this research are that there are triggers and causes of the Lampung and Bali conflicts, the consequences of these conflicts cause several losses as a result of the conflict. In handling the Bali and Lampung conflict cases, there were several conflict resolution efforts carried out by various parties.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Andi, Suwarko, dkk. (2013). Konflik dan Manajemen Konflik Keagamaan. Surabaya: IAIN SA Press.
Ariestha, B. (2012). Akar Konflik Kerusuhan Antar Etnik di Lampung Selatan. Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(1), 7–13.
Astri, H. (2011). Penyelesaian Konflik Sosial Melalui Penguatan Kearifan Lokal. Jurnal Aspirasi, 2(2), 151–162. http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi /article/view/439
Charles. (2017). Pendidikan Multikultural Untuk Memperkuat Kohesifitas Persatuan dan Kesatu Bangsa. Jurnal Ducative: Journal of Education Studies, 2(1), 30–46.
Coser, Lewis A., 1913-2003. (2001). The functions of social conflict. London: Routledge. ISBN 978-1-135-639082.
Fisher, Simon. et al. 2001 Mengelola Konflik; keterampilan & strategi untuk bertindak, Cetakan Pertama, Alih Bahasa S.N. Kartikasari, dkk. The British Council, Indonesia, Jakarta.
Hardianti. (2016). Tragedi Salah Paham Antara Suku Lampung Dengan Suku Bali Di Lampung Selatan (Studi Kasus: Konflik Antar Suku). JurnalIlmiahIlmu Sosial, 2(2), 1–476.
Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Kompas.com. 30 Juli 2021. Kerusuhan Lampung 2012: Latar Belakang, Kronologi, Dampak. Diakses melalui pada 5 Desember 2022.
Kurniadi, A., Legionosuko, T., & Poespitohadi, W. (2019). Conflict Transformation Between Balinese and Lampung Ethnic in Realizing Sustainable Peace in Balinuraga Village, Way Panji District, Lampung Selatan Regency. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 9(1), 91.https://doi.org/10.33172/jpbh.v9i1.518
Nulhaqim, S. A., Irfan, M., & Wandi, A. (2011). (Studi Kasus di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Jurnal Universitas Padjajaran, 15.
Rosana, E. (2015). Ellya Rosana, Konflik Pada Kehidupan. Al-AdYan, 10(2), 216–230.
Tempo.co. 1 November 2012. Pemicu Bentrokan Lampung Versi Penduduk. Diakses melalui pada 5 Desember 2022.
Utami, A. (2015). Resolusi Konflik Antar Etnis Kabupaten Lampung Selatan (Studi Kasus: Konflik Suku Bali Desa Balinuraga Dan Suku Lampung Desa Agom Kabupaten Lampung Selatan). Journal of Politic and Government Studies, 3(April), 49–58.
Astri, H. (2011). Penyelesaian Konflik Sosial Melalui Penguatan Kearifan Lokal. Jurnal Aspirasi, 2(2), 151–162. http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi /article/view/439
Hardianti. (2016). Tragedi Salah Paham Antara Suku Lampung Dengan Suku Bali Di Lampung Selatan (Studi Kasus: Konflik Antar Suku). Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 2(2), 1–476.
Kurniadi, A., Legionosuko, T., & Poespitohadi, W. (2019). Conflict Transformation Between Balinese and Lampung Ethnic in Realizing Sustainable Peace in Balinuraga Village, Way Panji District, Lampung Selatan Regency. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 9(1), 91. https://doi.org/10.33172/jpbh.v9i1.518
Rosana, E. (2015). Ellya Rosana, Konflik Pada Kehidupan. Al-AdYan, 10(2), 216–230.
Utami, A. (2015). Resolusi Konflik Antar Etnis Kabupaten Lampung Selatan (Studi Kasus: Konflik Suku Bali Desa Balinuraga Dan Suku Lampung Desa Agom Kabupaten Lampung Selatan). Journal of Politic and Government Studies, 3 (April), 49–58.
Wahyudi, A. (2015). Konflik, Konsep Teori Dan Permasalahan. Jurnal Publiciana, 8(1), 1.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v5i1.44114
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.