ANALISIS TDS, PH, DAN COD UNTUK MENGETAHUI KUALITAS AIR DI DESA CILAYUNG
Abstrak
Air adalah molekul kimia yang terbentuk melalui ikatan kovalen antara satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Air memiliki sifat alami yang mudah terlarut sehingga mudah terkontaminasi oleh zat lain. Kegiatan pembuangan limbah cair di tempat terbuka dapat mengkontaminasi air tanah dan permukaan sehingga terjadi penurunan kualitas air. Oleh karena itu, pemeriksaan kualitas air perlu dilakukan. Salah satu desa yang berada di dekat kampus Unpad Jatinangor adalah Desa Cilayung yang memiliki sejumlah permasalahan terkait air. Dengan menguji parameter pH, TDS, dan COD, penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas air yang dimanfaatkan warga Desa Cilayung sehari-hari. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Menggunakan 100 mL sampel air, parameter tersebut diukur dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan mewawancarai warga setempat dan mensosialisasikan hasil dari riset kualitas air tersebut. Selain itu, analisis dilakukan untuk mengetahui apakah kualitas air sesuai dengan standar. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas air di Desa Cilayung secara umum masih dalam batas wajar untuk penggunaan sehari-hari. Secara keseluruhan, pH air di Desa Cilayung berada dalam rentang 6,13-7,84, TDS berada dalam rentang 51-163 mg/l, dan COD berada dalam rentang 0-175.
Kata kunci: Kualitas Air, TDS, pH, COD, Desa Cilayung, Kuliah Kerja Nyata
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aldrian, E., Karmini, M., & Budiman. (2011). Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia. Jakarta: Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
World Health Organization. (2022, March 21). Drinking water. Who.int. World Health Organization: WHO. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water
Badan Standardisasi Nasional. (2017). Tata cara perencanaan tangki septik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, kolam sanita). SNI No. 2398:2017. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Menkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Tumimomor, F., Palilingan, S., & Pungus, M. (2020). Pengaruh Filtrasi Terhadap Nilai pH, TDS, Konduktivitas dan Suhu Air Limbah Laundry. Charm Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1).
Andika, B., Wahyuningsih, P., & Fajri, R. (2020). Penentuan Nilai BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Ppks) Medan. Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan, 2(1).
Munfiah, S., Narjazuli, & Setiani, O. (2013). Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(2), 154-159.
Rinawati, Hidayat, D., Suprianto, R., & Dewi, P. S. (2016). Penentuan kandungan zat padat (total dissolve solid dan total suspended solid) di perairan Teluk Lampung. Analit: Analytical and Environmental Chemistry, 1(1), 36-45.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian.
Setiari N.M., Mahendra M. S & Suyasa W. B. (2012). Identifikasi Sumber Pencemar dan Analisis Kualitas Air Tukad Sungi di Kabupaten Tabanan Dengan Metode Indeks Pencemaran. Jurnal Ecotrophic.7(1), 40-46.
DOI: https://doi.org/10.24198/jme.v12i02.41305
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##



