PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENGATASI RENDAHNYA INTERAKSI DI DALAM KELUARGA PADA ERA DIGITAL

Sharon Nobel, Hetty Krisnani

Abstrak


ABSTRAK

Perkembangan teknologi pada abad ke-21 ini sudah begitu canggih. Ada begitu banyak aktivitas manusia yang berubah menjadi begitu mudah dilakukan oleh karena kecanggihan teknologi. Teknologi membuat semua yang jauh menjadi begitu dekat karena terkoneksi melalui dunia maya. Segala sesuatu kini serba online. Namun, teknologi yang canggih pun memiliki efek samping. Kecanggihan teknologi memang membuat yang jauh menjadi dekat karena dapat berkomunikasi secara daring. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa yang dekat kini menjadi jauh. Efek samping teknologi berpengaruh negatif salah satunya di dalam keluarga. Satu keluarga yang tinggal dalam satu atap yang sama menjadi jarang berinteraksi karena masing-masing sibuk dengan smartphone dan segala kecanggihannya. Interaksi di dalam keluarga harus ada, apalagi keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Dari perspektif pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial dapat menjadi solusi salah satunya dengan menjadi fasilitator dalam berkomunikasi. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur yang berkaitan dengan era digital saat ini, keluarga, dan pekerjaan sosial. Interaksi antara anak dan orang tua di dalam keluarga memiliki peran besar terhadap perkembangan anak. Apalagi komunikasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keutuhan keluarga. Maka, peran pekerja sosial sebagai fasilitator dalam berkomunikasi di dalam keluarga sangat penting.

 

ABSTRACT

Technologies in this 21st centuries are so advanced. Human activities becomes easily done because of technological advancements. People who lives apart are now close through this online world. Everything is now online. However, technology advancedments has side effects too. It’s true that technology these days made everything close to us through online world. Yet we can’t deny that people who are close to us is now far away. The negative side effects is now on family. One family who lives under the same roof didn’t communicate much because each of them are busy with their own smartphone. A family must have an interaction. Every family member must communicate with each other because family is the smallest unit of society. From the perspective of social work, the solution that a social worker can give is to become a facilitator in communicating within the family. The techniques that are used in this writing are methodology of literature study which is related to the topics of digital era, family, and social work. Child and parents interaction has a big role with the child’s development considering communication is one of the factors that affect the wholeness of the family. Therefore, the role of social workers as facilitator in communicating within the family is very important.


Kata Kunci


Teknologi, Keluarga, Interaksi, Pekerja Sosial

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Asmoro, D. O. S., dan Melaniani, S. 2016. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Penyalahgunaan NAPZA pada Remaja. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 5(1):80-87.

Astri, H. Pegaturan Praktik Pekerja Sosial Profesional di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial. 4(2):155-163.

Australian Child Health Poll. 2017. Young Children Owning Smartphones Is The New Normal. The Royal Children’s Hospital Melbourne.

Hidayati, R. 2019. Peran Orang Tua: Komunikasi Tatap Muka Dalam Mengawal Dampak Gadget Pada Masa Golden Age. Source: Jurnal Ilmu Komunikasi. 1-10. E-ISSN : 2502-0579.

Indrawati, E. S. 2014. Status Sosial Ekonomi dan Intensitas Komunikasi Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga Di Panggung Kidul Semarang Utara. Jurnal Psikologi Undip. 14(1)52-57.

Kamenetz, A. 2019. It’s A Smartphone Life: More Than Half of U.S. Children Now Have One. https://www.npr.org/2019/10/31/774838891/its-a-smartphone-life-more-than-half-of-u-s-children-now-have-one. 23 Mei 2020.

Kevereski, L. dan D. Iliev. 2017. “Face to Face Communication” in Families – The Historical And Contemporary Perspective. Research in Pedagogy. 7(2): 168-186.

Mayangsari, D. dan Umroh, V. 2014. Peran Keluarga Dalam Memotivasi Anak Usia Dini Dengan Metode Quantum Learning. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo. 1(2):760146.

Munir, S. 2018. The Impact Of Using Gadgets On Children. Journal of Depression and Anxiety. 6(4):1-3.

Nadar, S. 2018. A Study On Impact Of Electronic Gadgets On Children’s Behavior With Reference To Primary & Secondary School Children. Multidisciplinary Peer Reviewed Journal. 3(3): 209-215.

Prasanti, D. 2016. Perubahan Media Komunikasi Dalam Pola Komunikasi Keluarga Di Era Digital. Jurnal Commed. 1(1): 69-81.

Pusat Pelayanan Statistik Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2019. Survei Penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) di DKI Jakarta. http://statistik.jakarta.go.id/media/2020/01/Buku-Survei-Penggunaan-TIK-2019.pdf. 23 Mei 2020.

Raharjo, S. T. 2017. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Cetakan ketiga. Unpad Press. Sumedang.

Rahmawati, E., Kisworo, B. 2017. Peran Pendamping Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Keluarga Harapan. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment. 1(2):161-169.

Residiana, E. Peran Pendamping Dalam Mensukseskan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Publik Corner. 9(1). DOI: https://doi.org/10.24929/fisip.v9i1.277

Rumata, V. M. 2017. Komunikasi Keluarga Kota dan Desa di Era Teknologi Komunikasi. Jurnal Pekommas. 2(1): 45-54.

Siahaan, R. 2012. Ketahanan Sosial Keluarga: Perspektif Pekerjaan Sosial (Family resiliency: Social work perspective). Jurnal Informasi. 17(2):82-96.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Pekerja Sosial. 1 Oktober 2019. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 6397. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v1i1.30949

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Terindeks di: