MODAL SOSIAL DAN KESINAMBUNGAN USAHA: Studi pada Kelompok Jahit Wanita ‘Maria’ Mitra Binaan PT PGE Tbk Area Lahendong
Abstrak
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki modal sosial sebagai salah satu faktor penting untuk menjaga kesinambungan usaha mereka. Perusahaan melalui program CSR yang dilakukannya perlu melihat modal sosial UMKM tersebut dengan mengoptimalkan beragam potensi yang dimilikinya. Tulisan ini menggambarkan bagaimana PT PGE Tbk Area Lahendong mengimplementasikan program CSR-nya pada Kelompok Jahit Wanita ‘Maria’ yang beranggotakan ibu-ibu petani penggarap dan ibu-ibu rumah tangga yang terletak di Desa Touure, Kec. Tompaso, Kab. Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan potensi modal sosial dalam kelompok dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep modal sosial milik Putnam (2000); yang menyebutkan bahwa terdapat 3 modal sosial yang terbentuk pada suatu perkumpulan individu yaitu social bonding, social bridging, dan social linking. Hasil penelitian membuktikan bahwa bentuk modal sosial yang tercipta dalam social bonding adalah adanya keterkaitan, kemampuan, kesadaran dalam menjahit pada diri setiap individu, serta rasa ingin membantu masyarakat karena jauhnya jasa penyedia jahit dari desa. Social bridging ditunjukkan dengan adanya acara keagamaan, budaya, dan kemasyarakatan dalam desa, sehingga setiap individu memiliki waktu untuk bertemu dan membicarakan ketertarikan mereka dalam menjahit dan keberadaan Kelompok Jahit Wanita ‘Maria’ yang telah terbentuk. Social linking ditunjukkan oleh kerjasama kelompok masyarakat lain dengan anggota Kelompok Jahit Wanita ‘Maria’, sehingga mendapatkan pekerjaan dan dapat membantu kelompok masyarakat menyelesaikan kebutuhannya dalam hal menjahit. Kemampuan anggota Kelompok Jahit Wanita ‘Maria’ dalam menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan kelompok usaha dan masyarakat lainnya merupakan modal yang sangat baik dalam menjaga kesinambungan usaha. Selain itu juga didukung oleh beragam potensi dan modal sosial yang dimiliki masyarakat, termasuk acara keagamaan, acara kebudayaan, dan acara kemasyarakatan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abdullah, S. (2013). Potensi dan Kekuatan Modal Sosial dalam Suatu Komunitas. SOCIUS. Jurnal Sosiologi. 12. 15-21.
Aldrich, D. P. & Meyer, M. A. (2015). Social Capital and Community Resilience. American Behavioral Scientist.
Amalia, A. D. (2015). Social Capital and Poverty. Sosio Informa. 1(3). 310-323.
Ancok, D. (2003). Modal Sosial dan Kualitas Masyarakat. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi.
Claridge, T. (2018). Functions of Social Capital: Bonding, Bridging, Linking. Social Capital Research, 1-7.
Coleman, J. S. (1988). Social Capital in the Creation of Human Capital. The American Journal of Sociology. 94. 95-120.
Elkington, John. (1998). Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business. Gabriola Island. BC: New Society Publishers.
Flora. (1998). Social Capital and Communities of Place. Rural Sociology: 481-506.
Hasbullah, J. (2006). Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. In Jornal de Pediatria. MR-United Press.
Häuberer, J. (2011). Social Capital Theory: Towards a Methodological Foundation. Wiesbaden: Verlag für Sozialwissenschaften.
Healy, K. (2002). What’s New for Culture in the New Economy? Journal of Arts Management Law and Society. 32(2). 86-103
Kilpatrick, S., Field, J. & Falk, I. (2003). Social Capital: An Analytical Tool for Exploring Lifelong Learning and Community Development. In British Educational Research Journal.
Merton, Robert K. (1967). Social Theory and Social Structure. New York. The Free Press. Moleong, Lexy. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Portes, A. (1998). Social Capital: Its Origins and Applications in Modern Sociology. Annual Review of Sociology. 24. 1-24.
Prastowo, Andy. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Putnam. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York. Simon Schuster.
Santoso, M. B., Adinegara, R., Ismanto, S. U., Mumajad, I. & Mulyono, H. (2018). Penilaian Dampak Investasi Sosial Pelaksanaan CSR Menggunakan Metode Social Return on Investment (SROI). AdBispreneur: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 3. No. 2. 153-167. DOI: https://doi.org/10.24198/adbispreneur. v3i2.18777.
Sherif, M., and Sherif, C. (1964). Reference Groups: Exploration into Confirmity and Deviation of Adolescents. New York, Harper & Row.
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.
DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v3i3.48937
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Terindeks di: