PERAN KOHERENSI DIRI TERHADAP RESILIENSI KELUARGA PADA ORANG TUA TUNGGAL
Abstrak
Keluarga dengan orang tua tunggal rentan mengalami tekanan atau situasi sulit. Agar dapat beradaptasi secara optimal, perlu dipastikan keluarga resilien. Dengan demikian, penting untuk mengetahui faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran koherensi diri terhadap resiliensi keluarga dengan orang tua tunggal, yakni ibu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain asosiatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian sebanyak 104 orang, yakni ibu yang merupakan orang tua tunggal, yang dipilih melalui convenience sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Sense of Coherence 13 (Antonovsky & Sourani, 1988) untuk mengukur koherensi diri dan Walsh Family Resilience Questionnaire (Walsh, 2012) untuk mengukur resiliensi keluarga. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi. Temuan penelitian ini menunjukkan koherensi diri berkontribusi secara signifikan dan positif terhadap resiliensi keluarga dengan orang tua tunggal, dengan kontribusi sebesar 58,2%. Temuan ini mengindikasikan pendekatan berbasis penguatan personal maupun keluarga dapat dipertimbangkan dalam memberdayakan keluarga dengan orang tua tunggal.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Antonovsky, A., & Sourani, T. (1988). Family sense of coherence and family adaptation.
Journal of Marriage and Family, 50(1), 79-92.
Antonovsky, A (1993). The structure and properties of the sense of coherence scale. Soc.
Sci.Med, 36, 125-733.
Astuti, D. (2017). Keterlibatan pengasuhan ayah sebagai orang tua tunggal dengan anak
perempuannya setelah terjadi perceraian (studi kasus komunikasi antar pribadi di desa
Kwangsan kecamatan Jumapolo). Komuniti, VII(1), 19-34.
Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Behnke, A., Conrad, D., Kolassa, I., & Rojas, R. (2019). Higher Sense of Coherence is
Associated with Better Mental and Physical Health in Emergency Medical Services, Result
Form Investigation on the Revised Sense of Coherence Scale in Rescue Workers. Europan
Journal of Psychotraumatology, 10, 1-12)
Cohen, R. & Dekel, O. (2000). Sense of coherence, ways of coping, and well being of married
and divorced mothers. Contemporary Family Therapy, 22(4), 67-486.
Davidson, O.B., Feldman, D.B., & Margalit, M. (2012). A focused intervention for 1st-year
college student: prmoting hope, sense of coherence and self-efficacy. The Journal of
Psychology, 146, 333-352.
Eli, K., Sorjonen, K., Mokoena, L., Pietrobelli, A., Flodmark, C.E., Faith, M.S & Nowicka, P.
(2016). Associations between Maternal Sense of coherence & Controlling Feeding Practices:
The Implant of Resilience and Support in Families of Reschoolers. Appetite, 105, 134 – 145.
Faradina, A.F., & Fajrianthi. (2012). Konflik pekerjaan-keluarga dan coping pada single mothers. Jurnal Psikologi, 1(2), 104-111.
Gravetter, F.J., & Forzano, L.A.B. (2016). Research methods for the behavioral sciences. USA: Cengage Learning.
Greef, A.P., & van der Walt, K.J. (2010).Resilience in families with autistic child. Education
and Training in Autism and Developmental Disabilities, 45(3), 347-355.
Hasanah, U. (2016). Psychological well - being pada single parent mother yang ditinggal suaminya meninggal dunia. (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia.
Hawley, D. R. & DeHaan, L. (1996). Toward a Definition of Famliy Resilience: Integrating
Life-Span and Family Perspectives. National Institute of Health, 35, 283-298.
Iriani, L.P., & Syafiq, M. (2017). Gambaran hope pada seorang penyandang tunarungu wicara.
Character, 4(3), 1-6.
Layliyah, Z. (2013). Perjuangan hidup single parent. Jurnal Sosiologi Islam, 3(1), 89-102.
Lennon, S.L., & Heaman, M. (2015). Factors associated with family resilience during
pregnancy among inner city women. Midwivery, 31, 9457-964.
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam
keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Lindberg, T.A. & Wadsby, M. (2011). Sense of coherence in young adult with and without
experience of parental divorce in childhood. Journal of Divorce & Remarriage, 52, 309-321.
Kisah inspiratif single mom. (2017). Detiknet.com. Diperoleh melalui detik.com/parenting/d-
/the-single-moms-kisah-inspiratif-4-wanita-besarkan-anak-tanpa-suami
Kisah para orang tua hebat yang sukses sekolahkan anak-anaknya. (2018). Tagar.id. Diperoleh
melalui https://www.tagar.id/kisah-para-orangtua-hebat-yang-sukses-sekolahkan
anakanaknya/amp/
Komunitas perempuan ungu. (2016). Theurbanmama.com. Diperoleh melalui
https://theurbanmama.com/search=single+parent
Maulidia, F.N., Kinanthi, M.R., Fitria, N., & Permata, A.S. (2018). Peran koherensi terhadap
kelentingan keluarga yang memiliki anak dengan spektrum autistik. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 11(1), 13-24.
Nurfitri, D., & Waringah, S. (2018). Ketangguhan pribadi orang tua tunggal. Gadjah Mada Journal of Psychology, 4(1), 11-24.
Pandanwati, I.S., & Suprapti, V. (2012). Resiliensi keluarga pada pasangan dewasa madya
yang tidak memiliki anak. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(3), 1-8.
Patterson, J. M. (2002). Integrating family resilience and family stress theory. Journal of
Marriage and Family, 64(2), 349-360.
Parmanti., & Purnamasari, S.E. (2015). Peran ayah dalam pengasuhan anak.Insight, 17(2), 81-
Pisula, E., & Kossakowska, Z. (2010). Sense of coherence and coping with stress among mothers and fathers of children with autism. J Autism Dev Disord, 40, 1485-1494.
Pratama, B. E (2014). Resiliensi di Rumah Tangga pada Ibu sebagai Orang Tua Tunggal.
Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Putri, W. (2013). Pola komunikasi orang tua tunggal dalam membentuk kecerdasan emosi
remaja (Skripsi). Universitas Pembangunan Nasional, Surabaya, Indonesia.
Rasi, H., Moula, A., Puddephatt, A.J., & Timpka, T. (2013). Empowering single mother in
iran: applying a problem-solving model in learning groups to develop participants capacity to
improve their live. British Journal of Social Work, 43(5), 833-852.
Single mom. (2016). Tabloid Bintang. Diperoleh dari:
https://aura.tabloidbintang.com/articles/psikologi/45971-susahnya-menjadi-single-mom.
Single mother. (2017). Femaledaily.com. Diperoleh melalui
http://forum.femaledaily.com/showthread.php?1964-Single-Mother/page142.
Sirait, N. Y & Minauli, I (2015). Hardiness pada single mother. Jurnal Diversita, 1(2), 28-38.
Smetana, J.G., Yau, J.R., & Breagas. J.L. (1991). Adolescent-Parents ConfliCt in Married and
Divorced Families. Developmental Psychology, 27, 1000-1010.
Sorensen, T., Klungsoyr, S., Kleiner, R., & Klep, O.M. (2011). Social support and sense of coherence: independent, shared, and interaction relationships with life stress and mental health. International Journal of Mental Health Promotion, 13(1), 27- 44.
Suprihatin, T. (2018). Dampak pola asuh orang tua tunggal terhadap perkembangan remaja. Prosiding Seminar Psikologi Unissula, 12 Mei 2018, halaman 145-160.
Syahmala, N., & Asriwandari, H. (2015). Perempuan orang tua tunggal dalam pelaksanaan fungsi keluarga di kecamatan Dumai Selatan kota Dumai. JOM FISIP, 2(2), 1-16.
Taylor, Z. E., & Conger, R. D. (2014). Risk and resilience processes in single mother families: An interactionist perspective. In Z. Sloboda & H. Petras (Eds.). Defining prevention science, advances in prevention science (pp. 195-217). New York: Springer Science.
Snyder, C.R., Rand, K.L., & Sigmon, D.R. (2005). Hope theory: A member of the positive
psychology family. In C.R. Snyder & S.J. Lopez (Eds.). Handbook of positive psychology (pp.
-276). New York: Oxford University Press.
Uswatunnisa, A., Brebahama, A., & Kinanthi, M.R. (2019). Peran family sense of coherence
terhadap resiliensi keluarga yang memiliki anak tunanetra ditinjau dari perspektif ibu. Jurnal Psikogenesis, 7(2), 201-214.
Wahyuni, S. D. (2010). Konflik dalam keluarga single parent : studi deskriptif kualitatif
tentang konflik dalam keluarga single parent di desa Pabelan kecamatan Kartasura
Sukoharjo (Skripsi). Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
Wahyuni, S.D., Soemanto, R.B. & Haryono, B. (2015). Kenakalan pelajar dalam keluarga
single parent: studi kasus pada pelajar dalam keluarga single parent di Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Girimarto, Wonogiri, tahun 2012/2013. Jurnal Analisa Sosiologi, 3(2), 1–16
Walsh, F. (2006). Strengthening family resilience (2nd Ed.). New York: The Guilford Press.
Walsh, F. (2012).Facilitating family resilience: Relational resources for positive youth development in condition of adversity. Dalam M. Ungar (Ed.), The social ecology of resilience: A handbook of theory and practice (pp. 173-186). New York, USA: Springer.
Wandasari, W. (2012). Hubungan antara resiliensi keluarga dan koherensi keluarga pada mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin (Skripsi). Diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20317251-S-Wenny%20Wandasari.pdf.
Zahrok, S., & Suarmini, N.W. (2018). Peran perempuan dalam keluarga. Prosiding SEMATEKSOS 3, 61-65.
DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v5i3.27018
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Jurnal ini terideks di:












