HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN INFERTILITY-RELATED STRESS PADA WANITA

I Made Ari Nugraha Saputra; Diah Widiawati Retnoningtias; I Rai Hardika

doi:10.24198/jpsp.v5i3.29985

HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN INFERTILITY-RELATED STRESS PADA WANITA

I Made Ari Nugraha Saputra, Diah Widiawati Retnoningtias, I Rai Hardika

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara resiliensi dengan infertility-related stress. Resiliensi adalah kualitas diri individu untuk bangkit atau bertahan dalam situasi sulit, sedangkan infertility-related stress atau stres infertilitas adalah stres yang muncul sebagai akibat dari infertilitas yang dialami. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode uji korelasional. Partisipan dalam penelitian ini adalah wanita yang mengalami infertilitas dan bertempat tinggal di Bali (n = 119) yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel resiliensi adalah Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), sedangkan untuk mengukur variabel infertility-related stress menggunakan Copenhagen Multi Central Psychosocial Infertility-Fertility Problem Stress Scale (COMPI-FPSS). Kedua alat ukur tersebut telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, masing-masing memiliki nilai reliabilitas sebesar .923 untuk CD-RISC dan .938 untuk COMPI-FPSS. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara resiliensi dengan infertility-related stress dengan nilai signifikansi .012 (p < .05) dengan koefisien korelasi menunjukkan arah hubungan negatif dan kekuatan hubungan yang lemah (-.229). Hasil tersebut memiliki arti bahwa makin tinggi tingkat resiliensi yang dimiliki, maka makin rendah tingkat stres infertilitas yang dirasakan dan begitu pula sebaliknya.

Kata Kunci

resiliensi; stres; infertility-related stress; infertilitas; wanita infertilitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

American Society for Reproductive Medicine (ASRM). (2006). Aging and infertility in women. Fertility and Sterility, 86(4), 248–252.

Apfel, R. J., & Keylor, R. G. (2002). Psychoanalysis and infertility myths and realities. International Journal of Psychoanalysis, 83(1), 85-104.

Ardenti, R., Campari, C., Agazzi, L., & La Sala, G. B. (2000). Anxiety and perceptive functioning of infertile women during in-vitro fertilization: exploratory survey of and Italian sample. Human Reproduction, 14(12), 3126-3132.

Ayu, I. B. (2012). Resiliensi pada wanita yang mengalami abortus spontanea. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 1(1), 71-77.

Boivin, J., Bunting, L., Collins, J. A., & Nygren, K. G. (2007). International estimates of infertility prevalence and treatment-seeking: potential need and demand for infertility medical care. Human Reproduction, 22(6), 1506-1512.

Connor, K. M., & Davidson, J. R. (2003). Development of a new resilience scale: The connor-davidson resilience scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18, 76–82.

Dewi, F.P. (2014). Konstruksi sosial keluarga tanpa anak (studi deskriptif tentang makna keluarga tanpa anak dan stigma yang dialami oleh pasangan suami istri tanpa anak di Surabaya). Journal of University of Airlangga, 3(1), 1 – 20.

Domar, A. D., Broome, A., Zuttermeiste, P. C., Seibel, M., & Friedman, R. (1992). The prevalence and predictability of depression in infertile women. Fertility and Sterility, 58(6), 1158-1163.

Domar, A. D., Penzias, A., Dusek, J. A., Magna, A., Merari, D., Nielsen, B., & Paul, D. (2005). The stress and distress of infertility: Does religion help women cope?. Sexuality, Reproduction & Menopause, 3(2), 45-51.

Elvina, & Maulina, V. V. (2015). Gambaran self-esteem pada pasangan suami-istri yang mengalami infertilitas. Jurnal Konseling dan Keluarga, 72-85.

Estherline, S. H., & Widayanti, C. G. (2016). Makna infertilitas bagi istri dalam keluarga Jawa. Jurnal Empati, 5(2), 276-281.

Folkman, S., & Lazarus, R. S. (1984). Personal control and stress and coping processes: A theoretical analysis. Journal of Personality and Social Psychology, 46(4), 839–852

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to design and evaluate research in education. New York: McGraw Hill.

Hapsari, I. I., & Septiani, S. R. (2015). Kebermaknaan hidup pada wanita yang belum memiliki anak tanpa disengaja (Involuntary Childless). Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 4(2), 90-100.

Herrmann, D., Scherg, H., Verres, R., Hagens, C. V., Strowitzki, T., & Wischmann, T. (2011). Resilience in infertile couples acts as a protective factor against infertility-specific distress and impaired quality of life. Journal of Assisted Reproduction and Genetic, 28(11), 1-8

Herrman, H., Stewart, D. E., Granados, N. D., Berger, E. L., Jackson, B., & Yuen, T. (2011). What is resilience?. The Canadian Journal of Psychiatry, 56(5), 258-265.

Hidayah, N. (2007). Identifikasi dan pengelolaan stres infertilitas. Humanitas, 4(1), 25-33.

Indriyani, D. (2011). Konseling infertilitas. The Indonesian Journal of Health Science, 1(2), 83-94.

Jebraeili, H., Hashemi, J., & Nazemi, A. (2016). A comparative study of resilience, meta-emotional beliefs, and psychological well-being fertile and infertile women. Journal of Fundamentals of Mental Health, 18(5), 259-264.

Jordan, C., & Revenson, T. A. (1999). Gender differences in coping with infertility: A meta-analysis. Journal of Behavioral Medicine, 22(4), 341-358.

Kasdu, D. (2002). Kiat Sukses Pasangan Memperoleh Keturunan. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Keye, M. D. & Pidgeon, A. M. (2013). An investigation of the relationship between resilience, mindfulness, and academic self-efficacy. Open Journal Of Social Sciences, 1(6), 1-4.

Komalasari, G., & Septiyanti, R. (2017). Koping stres wanita menikah yang belum dikaruniai anak. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 6(2), 61-65.

Lestari, S. W., & Sari, T. (2015). Fragmentasi DNA spermatozoa: penyebab, deteksi, dan implikasinya pada infertilitas laki-laki. EJKI,3(2), 152-160.

Li, Y., Zhang, X., Shi, M., Guoand, S., & Wang, L. (2019). Resilience acts as a moderator in the relationship between infertility-related stress and fertility quality of life among women with infertility: a cross-sectional study. Health and Quality of Life Outcomes,17 (38), 1-9.

Mardiyan, R., & Kustanti, E. R. (2016). Kepuasan pernikahan pada pasangan yang belum memiliki keturunan. Jurnal Empati,5(3), 558-565.

Maryuliana, Subroto, I. M. I., & Haviana, S. F. C. (2016). Sistem informasi angket pengukuran skala kebutuhan materi pembelajaran tambahan sebagai pendukung pengambilan keputusan di Sekolah Menengah Atas menggunakan Skala Likert. Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI), 1(2), 1-12.

Masten, A. S. (2007). Resilience in developing systems: Progress and promise as the fourth wave rises. Development and Psychopathology 19, 921–930.

Mengintip perang tarif program bayi tabung di Bali, paling murah Rp 37 juta, termahal Rp 70 juta (2018, 24 September). Tribun News, 1-4.

Musa, R., Ramli, R., Yazmie, A. W. A., Khadijah, M. B. S., Hayati, M. Y., Midin, M., Jaafar, N. R. N., Das, S., Sidi, H., & Ravindran, A. (2014). A preliminary study of the psychological differences in infertile couples and their relation to the coping style. Comprehensive Psychiatry, 55, 65-69.

Newton, C. R., Sherrard, W., & Glavac, I. (1999). The fertility problem inventory: measuring perceived infertility-related stress. Fertility and Sterility, 72 (1), 54-62.

Nurkhasanah, S. (2016). Hubungan infertil dengan respon psikologis istri yang mengalami infertilitas di kota Padang tahun 2015. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, 7(1), 10-15.

Nurhasyanah. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri pada wanita infertilitas. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 1(1), 143-152.

Pandanwati, K. I. S., & Suprapti, V. (2012). Resiliensi keluarga pada pasangan dewasa yang madya yang tidak memiliki anak. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(3), 1-8.

Periantalo, J. (2016). Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prasanti, M. D. (2013). Nilai anak pada ibu dengan status sosial ekonomi tinggi ditinjau dari etnis Jawa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1-15.

Ratna, J. M. J. (2000). The influence of causative factors on coping strategy and level of depression among Indonesian Couples receiving a diagnosis of infertility. Jurnal Psikologi Indonesia Anima, 15(4), 303-331.

Rojas, L. F. (2015). Factors affecting academic resilience in middle school students: a case study.Gist Education and Learning Research Journal, 11, 63-78.

Saraswati, A. (2015). Infertility. J MAJORITY, 4(5), 5-9.

Schmidt, L. & Bull, D. M. 2006. Infertility and assisted reproduction in denmark. Danish Medical Bulletin, 53(4), 390-417.

Sexton, M. B., Byrd, M. R. & Kluge, S. V. (2010). Measuring resilience in women experiencing infertility using the CD-RISC: Examining infertility-related stress, general distress, and coping style. Journal of Psychiatric Research, 44, 236-241.

Sobral, M.P., Costa, M.E., Schmidt, L. & Martins, M.V. 2017. COMPI fertility problem stress scales is a brief, valid and reliable tool for assessing stress in patients seeking treatment. Human Reproduction, 32(2), 375-382.

Subagyo, P. & Djarwanto. (2005). Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: CV. Alfabeta

Supardi. (1993). Populasi dan sampel penelitian. UNISIA, 17, 100-108.

Susanti, S., & Nurchayati. (2019). Menikah tanpa keturunan: masalah psikologis yang dialami perempuan menikah tanpa anak dan strategi coping dalam mengatasinya. Jurnal Penelitian Psikologi, 6(1), 1-13.

Tedjawidjaja, D., & Rahardanto, M. S. (2015). Antara harapan dan takdir: resolution to infertility pada perempuan infertil. Jurnal Experientia, 3(1), 109-119.

Ulfah, S. M., & Mulyana, O. P. (2014). Gambaran subjective well being pada wanita involuntary childless. Character, 2I(3), 1-10.

Wiweko, B. (2018). Inovasi kedokteran reproduksi pada era disrupsi. eJKI, 6(3), 151-158.

Yani, I. (2018). Harmonisasi keluarga pasangan suami istri yang tidak memiliki keturunan di desa bangun jaya kecamatan tambusai utara kabupaten rokan hulu. JOM FISIP, 1 (5), 1-14.

Zurlo, M. C., Volta, M. F. C. D., & Vallone, F. (2017). Factor structure and psychometric properties of the fertility problem inventory–short form. Health Psychology Open, 4(2), 1-11.