SAMBATAN: STUDI ETNOGRAFIS TENTANG KOPING RELIGIUS WARGA DESA GIRIMULYO KECAMATAN PANGGANG KABUPATEN GUNUNG KIDUL D.I YOGYAKARTA

Nuzulul Khair

Abstrak


Riset ini merupakan studi kualitatif dengan jenis penelitian etnografi yang bertujuan mengkaji koping religius warga Desa Girimulyo. Pendekatan etnografi dipilih untuk menggali kedalaman data seperti stressor dan strategi koping religius yang digunakan oleh warga dalam mengatasi problem yang dihadapi. Informan penelitian terdiri dari tiga warga Desa Girimulyo, semuanya dengan latar belakang etnis Jawa, dan aktif dalam menjalankan tradisi sambatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warga Desa Girimulyo menerapkan strategi koping religius yang positif dan terimplementasikan dalam bentuk perilaku bersyukur. Perilaku bersyukur mengacu pada ekspresi rasa syukur pada Tuhan yang terdapat pada semua informan. Mereka mengistilahkannya dengan ‘nrimo’. Ekspresi rasa syukur ini berimplikasi pada lahirnya ketenangan batin. Ekspresi rasa syukur sebagai bagian dari strategi koping religius diekspresikan melalui tradisi sambatan. Sambatan merupakan strategi koping religius yang bersifat indigenous. Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua informan memandang nilai sedekah dan silaturahmi yang terkandung dalam tradisi sambatan dapat mengurangi ketegangan (stressor), meningkatkan kepedulian pada yang membutuhkan (ngayomi), dan menumbuhkan sikap optimis dalam menghadapi kesulitan hidup.


Kata Kunci


sambatan; koping religius; stresor

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali, M. M. (2007). Islamologi (dinul islam). Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah.

Aprian, F., Wicaksono, S.I., dan Faruk, A. (2014). Analisis curah hujan sebagai upaya meminimalisasi dampak kekerangan di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2014. Khazanah. 6 (2): 13-22.

Baiquni, M. (2009). Social Affairs: Gotong Royong As Local Wisdom in The Jogjakarta

and Central Java Earthquake 2006, dalam Recovery Status Report 01. Yogyakarta:

International Recovery Platform. pp.112 – 115.

Creswel, J, W. (1998). Qualitatif inquiry and research design. California: Sage Publication.

Gordon, P. A., Crose, R., Griffing, G., Schoen, E., Shankar, J. (2002). The role of religious beliefs in coping with chronic illness. Journal counseling and values. 46 (3): 162.

Hidayati, D. (2012). Coping strategy pada kondisi darurat bencana: pembelajaran dari masyarakat Bantul menghadapi gempa. Jurnal kependudukan Indonesia. 7 (1): 77.

Gottlieb, B. H. 1983. Social Support Strategies : Guideliness for Mental Helth Practice. London : Sage Publication.

Koenig, H.G. (1998). Is religion good for your health? The effects of religion onphysical and mental health. Binghamton, NY: The Haworth PastoralPress.

Maimunah, S. (2013). Studi eksoloratif perilaku koping pada individu dengan cerebral palsy. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 1 (1): 153-168).

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Najati, M.U. (2001). Jiwa Manusia. Jakarta: Cendikia.

Pargament, K. L., Olsen, H., Reilly, B., Falgout, K., Ensing, D. S., Van Haitsma, K. (1992). God help me (II): The relationship of religious coping with negative life events. Journal for the scientific study of religion. 31 (4): 504-513.

Ross, K., Handal, P. J., clark, E. M., Vander, J. S. (2008). The relationship between religion and religious coping: religious coping as a moderator between religion and adjustment. Journal religh health. 48:454–467.

Safaria, T. (2011). Peran religious coping sebagai moderator dari job insecurity terhadap stres kerja pada staf akademik. Jurnal humanitas. 7 (2): 57-72.

Sakti, F.K., dan Wijaya, H.B. (2020). Tingkat ketahanan masyarakat terhadap bencana kekeringan di kelurahan Rowosari kota Semarang. Jurnal pengembangan kota. 8 (1): 100-108.

Subandi (2013). Psikologi Agama dan Kesehatan Mental. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taylor, S. (2006). Health Psychology. Singapore: McGraw Hill.

Trimulyaningsih, N., Rachmana, R., S. (2008). Positive religious coping style dan penerimaan diri pada survivor gempa yogyakarta. Jurnal psikologi. 1 (1): 74-102.

Utami, M.S. (2012). Religiusitas, koping religius, dan kesejahteraan subjektif. Jurnal psikologi. 39 (1). 46-66.

Zakiyah. (2010). Kontekstualisasi tradisi sambatan dalam masyarakat multikultural. Jurnal pengkajian masalah sosial keagamaan. 7 (27): 77-89.

Pargament, K. I. (2005). The Religious Dimension of Coping: Advances in Theory, Research, and Practice. In Handbook of the psychology of religion and spirituality. New York: Guilford Press.

Pargament, K. I. (1997). The psychology of religion and coping: Theory, research and practice. New York, NY: Guilford.

Pargament, K. I., Koenig, H. G., & Perez, L. M. (2000). The many methods of religious coping: Development and initial validation of the RCOPE. Journal of Clinical Psychology 56(4), 519-543.

Pargament, K. I., Smith, B. W., Koenig, H. G., & Perez, L. (1998). Patterns of positive and negative religious coping with major life stressors. Journal for the Scientific Study of Religion. 37(4), 710-724.

Pargament K. I. (2011). Religion and coping: The current state of knowledge’, in Folkman S. (ed.), Oxford Handbook of Stress, Health, and Coping, New York: Oxford University Press.

Pargament K. I., Tarakeshwar N., Ellison C. G., Wulff K. M. (2001). Religious coping among the religious: The relationship between religious coping and well-being in a national sample of Presbyterian clergy, elders, and members, Journal for the Scientific Study of Religion, 403, pp. 497–513.




DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v6i2.36189

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Jurnal ini terideks di:


width= width=  width= width=  width=