Pengalaman Mencapai Flourishing pada Masa Quarter-Life Crisis
Abstrak
Emerging adulthood adalah fase di mana individu berusia sekitar 20 tahun menghadapi tantangan, yang apabila tidak diatasi dengan baik, dapat menyebabkan quarter-life crisis. Tantangan yang dihadapi meliputi tuntutan hidup mandiri, menemukan pekerjaan, mengeksplorasi diri, pemaknaan diri yang dalam, membangun relasi yang baik, dan berbagai tantangan lainnya. Hal tersebut berpengaruh terhadap perubahan perilaku dalam proses memperoleh kesehatan mental tertinggi, yaitu flourishing. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat lebih dalam mengenai pengalaman dan pemaknaan flourishing pada masa quarter-life crisis. Partisipan penelitian adalah dua orang perempuan berusia 22 tahun yang berada pada masa quarter-life crisis. Desain yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis. Penggalian data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data tematik. Hasil penelitian ini menemukan 12 tema, yaitu: bentuk masalah krisis, faktor penyebab krisis, dampak masalah terhadap diri, peran pengalaman dalam menghadapi krisis, sikap terhadap krisis, pola pembentukan hubungan, pengaruh hubungan terhadap krisis, cara menjaga hubungan, dampak pemaknaan diri terhadap kehidupan, bentuk pencapaian, peran pencapaian terhadap masa krisis, dan proses meraih pencapaian terhadap masa krisis. Pengalaman, pemaknaan, usaha, dan pencapaian juga berperan dalam pembentukkan flourishing pada kelima aspek PERMA.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Afnan, Fauzia, R., & Utami Tanau, M. (2020). Hubungan Efikasi Diri Dengan Stress Pada Mahasiswa Yang Berada Dalam Fase Quarter Life Crisis Relationship of Self-Efication With Stress in Students Who Are in the Quarter Life Crisis Phase. Jurnal Kognisia, 3(1), 23–29.
Arif, I. S. (2016). Psikologi Positif: Pendekatan Saintifik Menuju Kebahagiaan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Atwood, J. D., & Scholtz, C. (2008). The Quarter-Life Time Period: An Age Of Indulgence, Crisis Or Both? Contemporary Family Therapy, 30(4), 233–250. https://doi.org/10.1007/s10591-008-9066-2
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology Virginia. Qualitative Research in Psychology, 2(3), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa
Butler, J., & Kern, M. L. (2016). The PERMA-Profiler: A brief multidimensional measure of flourishing. International Journal of Wellbeing, 6(3), 1–48. https://doi.org/10.5502/ijw.v6i3.526
Diener, E., Sapyta, J. J., & Suh, E. (2016). Psychological Inquiry : An international journal for the advancement of psychological theory subjective well-being is essential to well-being subjective well-being is essential to well-being. An International Journal for Advancement of Psychology Theory, 9(1), 33–37. https://doi.org/10.1207/s15327965pli0901
Eraslan-Capan, B. (2016). Social Connectedness and Flourishing: The Mediating Role of Hopelessness. Universal Journal of Educational Research, 4(5), 933–940. https://doi.org/10.13189/ujer.2016.040501
Fazira, S. H., Arri, H., & Lestari, F. W. (2023). Faktor Penyebab Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 5(2), 2227–2234.
Firdaus, F. (2022). Mahasiswa yang Baru Lulus Sarjana Bakal Alami “Fresh Graduate Syndrome”, Apa Itu? KOMPAS.Com. https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/18/182320581/mahasiswa-yang-baru-lulus-sarjana-bakal-alami-fresh-graduate-syndrome-apa?page=all#page2
Fowers, B. J., & Owenz, M. B. (2010). A Eudaimonic Theory of Marital Quality. Journal of Family Theory & Review, 2(4), 334–352. https://doi.org/10.1111/j.1756-2589.2010.00065.x
Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran Religiusitas terhadap Quarter-Life Crisis (QLC) pada Mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 5(2), 129. https://doi.org/10.22146/gamajop.48948
Hamim, K. (2016). Kebahagiaan dalam perspektif Al-Qur’an dan filsafat. Tasamuh, 13(2), 131–132.
Hasanah, Husainah, N., Hanifah, A., & Sunarti. (2022). Training On Making Cooperation in Business Investment at Moji Grill. Procedia of Social Sciences and Humanities, 3(c), 493–496. https://doi.org/10.21070/pssh.v3i.135
Iqbal, M. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pasien Terhadap Keputusan Memilih Rumah Sakit Bireuen Medical Center Sebagai Tempat Rawat Inap. Jurnal Kebangsaan, 8(16), 35–45.
Jannah, R., Putra, M. S., Nurudin, A. S., & Situmorang, N. Z. (2019). Makna Kebahagiaan Mahasiswa Perantau. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 1(1), 22. https://doi.org/10.26555/jptp.v1i1.15126
Lhyza Perante, Jhoana Paola Lunesto, Justine Coritana, Chloie Nicole Cruz, John Mark Espiritu, Amor Artiola, Wenifreda Templonuevo, & Jhoselle Tus. (2023). Tumatanda Na Ako: the Quarter-Life Crisis Phenomenon Among Emerging Adults. Psychology and Education: A Multidisciplinary, 7(January). https://doi.org/10.5281/zenodo.7635962
Lyons, A., Heywood, W., & Rozbroj, T. (2016). Psychosocial factors associated with flourishing among Australian HIV-positive gay men. BMC Psychology, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s40359-016-0154-z
Lyubomirsky, S., King, L., & Diener, E. (2005). The benefits of frequent positive affect: Does happiness lead to success? Psychological Bulletin, 131(6), 803–855. https://doi.org/10.1037/0033-2909.131.6.803
Njotowibowo, Y., & Engry, A. (2023). Pengaruh Self-Compassion terhadap Tingkat Flourishing pada Tenaga Kesehatan di Indoenesia. Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi, 14(1), 1–16. https://doi.org/10.21107/personifikasi.v14i1.18448
Nurdin, A. A., Ahmad, & Zainuddin, K. (2016). Psychological Well-Being Ditinjau Dari Coping Strategy Mahasiswa Salah Jurusan. 1–11.
Oktorina, R., Wahyuni, A., & Harahap, E. Y. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Mellitus. REAL in Nursing Journal, 2(3), 108. https://doi.org/10.32883/rnj.v2i3.570
Padilla- Walker, L. M., & Nelson, L. J. (2017). Flourishing in Emerging Adulthood: Positive Development During the Third Decade of Life. Oxford University Press.
Papalia, D. E., & Martorell, G. A. (2021). Experience Human Development (14th ed.). McGraw Hill LLC.
Pongantung, P. Y., Kwalomine, A., & Mumbunan, M. T. (2022). Quarter Life Crisis Pada Lulusan Perguruan Tinggi Di Kota Manado. Tri Panji Liberal Arts Journal, 1(1), 45–59.
Pratama, C., & Kristinawati, W. (2020). Pemaafan pada keluarga korban ledakan bom di Surabaya. Jurnal Psikologi Ulayat, 7(2), 225–243. https://doi.org/10.24854/jpu138
Riyanto, A., & Arini, D. P. (2021). Analisis Deskriptif Quarter-Life Crisis Pada Lulusan Perguruan Tinggi Universitas Katolik Musi Charitas. Jurnal Psikologi Malahayati, 3(1), 12–19. https://doi.org/10.33024/jpm.v3i1.3316
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2022). Essentials of Organizational Behavior (15th ed.). Pearson Education Limited. http://www.theeuropeanlibrary.org/tel4/record/3000089783526
Robinson, O. C. (2019). A longitudinal mixed-methods case study of quarter-life crisis during the post- university transition: Locked-out and locked-in forms in combination. Emerging Adulthood, 1–31.
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development (M. Ryan (ed.); 13th ed.). McGraw-Hill.
Saputra, A., Goei, Y. A., & Lanawati, S. (2020). Hubungan Believing dan Belonging Sebagai Dimensi Religiusitas Dengan Lima Dimensi Well-Being pada Mahasiswa di Tangerang. Jurnal Psikologi Ulayat, 3(1), 7–17. https://doi.org/10.24854/jpu40
Saroglou, V. (2011). Believing, Bonding, Behaving, and Belonging: The Big Four Religious Dimensions and Cultural Variation. Journal of Cross-Cultural Psychology, 42(8), 1320–1340. https://doi.org/10.1177/0022022111412267
Schotanus-Dijkstra, M., Pieterse, M. E., Drossaert, C. H. C., Westerhof, G. J., de Graaf, R., ten Have, M., Walburg, J. A., & Bohlmeijer, E. T. (2016). What Factors are Associated with Flourishing? Results from a Large Representative National Sample. Journal of Happiness Studies, 17(4), 1351–1370. https://doi.org/10.1007/s10902-015-9647-3
Seligman, M. (2018). PERMA and the building blocks of well-being. Journal of Positive Psychology, 13(4), 333–335. https://doi.org/10.1080/17439760.2018.1437466
Seligman, M. E. P. (2002). Authentic happiness : Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting. In PsycCRITIQUES (Vol. 51, Issue 16). Division of Simon & Schuster, Inc. https://doi.org/10.1037/a0002195
Seligman, M. E. P. (2012). Flourish A Visionary New Understanding of Happiness and Well-being. In American Psychological Association (APA). William Heinemann.
Siagian, T. V., Septianeke, O. A., & Hartanti, H. (2022). Pelatihan Flourishing untuk Meningkatkan Self-Compassion Anggota Ormawa Universitas X Surabaya. Psychocentrum Review, 4(1), 85–98. https://doi.org/10.26539/pcr.41888
Soysa, C. K., & Wilcomb, C. J. (2015). Mindfulness, Self-compassion, Self-efficacy, and Gender as Predictors of Depression, Anxiety, Stress, and Well-being. Mindfulness, 6(2), 217–226. https://doi.org/10.1007/s12671-013-0247-1
VanderWeele, T. J. (2017). On The Promotion of Human Flourishing. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 114(31), 8148–8156. https://doi.org/10.1073/pnas.1702996114
Wulandari, S., & Widyastuti, A. (2014). Faktor - Faktor Kebahagiaan Di Tempat Kerja. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 10(1), 41–52.
Zulfa, N. A., & Prastuti, E. (2020). ‘Welas Asih Diri’ dan ‘Bertumbuh’: Hubungan Self-Compassion dan Flourishing pada Mahasiswa. Mediapsi, 6(1), 71–78. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.01.8
Zwagery, R. V., & Yuniarrahmah, E. (2021). Psikoedukasi “Quarter Life Crisis : Choose The Right Path, What Should I Do Next?” To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 272. https://doi.org/10.35914/tomaega.v4i3.819
DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v7i3.49496
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Jurnal ini terideks di: