Gambaran Home Literacy Environment pada Anak Usia 3–6 Tahun di Kota Medan

Monalysa Ginting, Margaretha Purwanti

Abstrak


Keterampilan literasi dan minat membaca masyarakat yang rendah masih menjadi tantangan bagi Indonesia, termasuk Medan sebagai salah satu kota besar. Penguatan fondasi literasi dimulai sejak anak berusia dini, yaitu keterampilan pramembaca dan menulis anak yang sering disebut sebagai emergent literacy. Keterampilan literasi dini ini dapat ditingkatkan melalui keterlibatan orang tua dalam menyediakan home literacy environment yang baik bagi anak. Studi ini bertujuan melihat gambaran dari home literacy environment yang dimiliki oleh anak berusia 3–6 tahun di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 398 partisipan. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner Home Literacy Environment yang dikembangkan oleh Buvaneswari dan Padakannaya (2017) berdasarkan lima dimensi dengan seluruh koefisien ɷ di atas .70. Adapun hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berusia 3–6 tahun di Kota Medan memiliki lingkungan fisik literasi, kebiasaan literasi orang tua, kebiasaan literasi anak, serta interaksi orang tua dan anak selama melakukan aktivitas literasi berada dalam kategori sedang, sedangkan keyakinan orang tua mengenai literasi berada dalam kategori tinggi. Meskipun demikian, home literacy environment belum cukup optimal karena kegiatan membaca masih minim dilakukan, baik oleh orang tua maupun anak. Peran sekolah masih dianggap lebih dominan untuk mengajarkan keterampilan literasi pada anak.


Kata Kunci


literasi dini, keterlibatan orang tua, home literacy environment, anak usia 3–6 tahun

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v8i2.53884

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Jurnal ini terideks di:


width= width=  width= width=  width=