Apakah Dukungan Sosial Dapat Memengaruhi Kesehatan Mental Perempuan dengan PCOS? Studi pada Komunitas PCOS di Indonesia

Santi Yudhistira, Zahirah Aviva

Abstrak


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis, kecemasan dan depresi pada perempuan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS) di seluruh Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 186 perempuan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS) dari salah satu komunitas PCOS di Indonesia dengan teknik purposive sampling. Variabel dukungan sosial di ukur menggunakan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dari Zimet et al. Kesejahteraan psikologis diukur oleh Ryff’s Psychological Well-Being Scale yang dikembangkan oleh Ryff. Sementara itu, kecemasan dan depresi diukur menggunakan The Hopkins Symptom Check List-25 (HSCL-25) Indonesian Version yang adaptasi oleh Turnip and Hauff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis (p < .001, R2 = .423), kecemasan (p = .008, R2 = .035), dan depresi (p = .007, R2 = .037). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumbangan efektif dukungan sosial lebih besar terhadap kesejahteraan psikologis dibandingkan terhadap kecemasan dan depresi. Hasil ini juga mengindikasikan bahwa dukungan sosial lebih besar pengaruhnya terhadap kesejahteraan psikologis dibandingkan terhadap kecemasan.



Kata Kunci


depresi, dukungan sosial, kecemasan, kesejahteraan psikologis, polycystic ovary syndrome

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aflakseir, A., & Zarei, M. (2013). Association between Coping Strategies and Infertility Stress Among a Group of Women with Fertility Problem in Shiraz, Iran. Departement Clinical Psychology, Journal Reprod Infertil, 14(4), 202-206.

Alza, N., Armalita, R., & Puspasari, D. (2021). The relationship between social support and psychological well-being of college students during Covid-19 pandemic. International Journal of Research in Counseling and Education, 5(1), 79.

Anggraeni, M. D. (2009). Dukungan sosial yang diterima oleh perempuan yang belum berhasil dalam pengobatan infertilitas. Jurnal Keperawatan Soedirman, 4(3), 94-101.

Barry JA, Qu F, & Hardima PJ. (2018). An exploration of the hypothesis that testosterone is implicated in the psychological functioning of women with polycystic ovary syndrome (PCOS). Medical Hypotheses, 110, 42–5.

Cohen, S., & Syme, S. L. (1985). Issues in the study and application of social support. Social support and health, 3, 3-22.

Eva, N., Shanti, P., Hidayah, N., & Bisri, M. (2020). Pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa dengan religiusitas sebagai moderator. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 5(3), 122-131.

Hapsari, I. I., & Septiani, S. R. (2015). Kebermaknaan hidup pada wanita yang belum memiliki anak tanpa disengaja (involuntary childless). Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 4(2), 90-100.

Harsyah, N. R., & Ediati, A. (2015). Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap infertilitas. Jurnal Empati, 4(4), 225-232.

Komalasari, G., & Septiyanti, R. (2017). Koping stres wanita menikah yang belum dikaruniai anak. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 6(2), 61-65.

Kurniawan, S. R., & Eva, N. (2020, August). Hubungan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa rantau. In Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu Humaniora (SENAPIH) (Vol. 1, No. 1).

Lee, T.Y. (2001). The effect of an infertility diagnose on the stress, marital and sexual satisfication between husband and wives in thailand. Human reproduction, 16 (8), 1762-1767.

Mareta, R., Amran, R., & Larasati, V. (2018). Hubungan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dengan Infertilitas di Praktik Swasta Dokter ObstetriGinekologi Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 50(2), 85-91.

Podfigurna-Stopa A, Luisi S, Regini C, Katulski K, Centini G, & Meczekalski B. (2015). Mood disorders and quality of life in polycystic ovary syndrome. Gynecol Endocrinol, 31(6), 431–4.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of personality and social psychology, 57(6), 1069.

Ryff, C. D. (1989). In the eye of the beholder: views of psychological well-being among middle-aged and older adults. Psychology and aging, 4(2), 195.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of personality and social psychology, 69(4), 719.

Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological well-being: Meaning, measurement, and implications for psychotherapy research. Psychotherapy and psychosomatics, 65(1), 14-23.

Setyawati, I., Fahiroh, S. A., & Poerwanto, A. (2022). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Remaja Di UPT PRSMP Surabaya. ARCHETYPE, 5(1).

Tampubolon, E. P. L. (2021). Permasalahan Perkawinan Dini di Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(05), 738-746.

Yuliadha, A & Setyaningrum, R. H. (2022). Psikoneuroimunologi Depresi pada Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). SMedJour, 5 (1), 38 – 51.

Zangeneh FZ, Jafarabadi M, Naghizadeh MM, Abedinia N, & Haghollahi F. (2012). Psychological distress in women with polycystic ovary syndrome from imam khomeini hospital, tehran. J Reprod Infertil, 13(2):111-115.

Zetira, Z., Rodiani, R., & Fakhruddin, H. (2019). Pengaruh Metformin Terhadap Wanita Infertilitas dengan Sindrom Polikistik Ovarium. Jurnal Majority, 8(1), 172-177.

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale of perceived social support. Journal of personality assessment, 52(1), 30-41.




DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v9i1.58067

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Jurnal ini terideks di:


width= width=  width= width=  width=