Melewati Luka, Merajut Resiliensi: Pengalaman Remaja yang Pernah Mengalami Bullying
Lidya Saraswati Karunia Dethan, Maria Nugraheni Mardi Rahayu
Abstrak
Bullying adalah bentuk perilaku agresif berupa menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan pada orang lain secara sengaja dan berulang. Remaja yang dulunya mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD) merasakan dampak negatif secara sosial, emosional, dan akademik. Dampak tersebut masih dirasakan hingga saat ini. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai resiliensi remaja yang pernah mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Metode penelitian naratif memberikan pendekatan kualitatif yang sistematis untuk mempelajari pengalaman resiliensi individu dan menarasikannya secara kronologis. Kriteria partisipan adalah remaja akhir yang mengalami bullying di masa sekolah dasar (SD) dan mengalami bullying di lingkungan sekolah dasar (SD). Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak tiga orang. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman (1984) yang terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion-drawing/verification.Dalam proses bullying hingga pemulihan diri, ketiga partisipan memiliki dukungan eksternal yang memadai (I have), pandangan positif terhadap diri (I am), dan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang membantu mereka (I Can). Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi mereka untuk bertahan menghadapi dampak bullying, serta menemukan berbagai cara untuk bangkit dan membangun resiliensi.