Hubungan Frekuensi Menonton Tayangan Kekerasan Di Televisi Terhadap Mental Emosional Anak Sd Di Kecamatan Jatinangor
Abstrak
Televisi merupakan media audio dan visual yang berfungsi menyampaikan informasi kepada seluruh kalangan melalui berbagai tayangan televisi, salah satunya pada anak-anak. Berbagai tayangan televisi membuat anak tertarik menonton hingga berjam-jam. Tayangan televisi dapat bersifat positif dan negatif. Tayangan televisi yang bersifat negatif seperti tayangan kekerasan memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental. Dampak masalah kesehatan mental dapat berupa terbentuknya tekanan emosional dan perilaku antisosial pada setiap individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi terhadap status mental emosional anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jatinangor. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan studi desain potong lintang. Penelitian ini menggunakan kuisioner televisi dan kuisioner Strength Difficulties Questionare (SDQ). Data didapatkan dari siswa Sekolah Dasar berusia 11-12 tahun di Kecamatan Jatinangor pada bulan Agustus s.d. Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling dan purposive sampling di tiap cluster yang melibatkan responden sebanyak 125 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil uji statistik gamma menunjukkan bahwa frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi terhadap mental emosional anak memiliki nilai p = 0,243 (p>0,05) dan r = 0,236 (r > 0,0). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara frekuensi menonton tayangan kekerasan di televisi terhadap status mental emosional anak sekolah dasar (SD) di Kecamatan jatinangor.
Kata Kunci : Anak, Masalah Mental Emosional, TelevisiTeks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/jsk.v4i4.23003
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This Journal indexed by