Penatalaksanaan Frontalis Sling pada Kasus Ptosis Kongenital Unilateral dengan Fungsi Levator Buruk

Rani Himayani, Wulan Alawiyah Jahra, Helmi Ismunandar

Abstrak


Ptosis unilateral dengan fungsi levator buruk (<4mm) merupakan kasus sulit karena kemungkinan hasil akhir asimetris. Prosedur bedah paling umum digunakan untuk ptosis kongenital dengan fungsi levator buruk adalah frontalis sling/frontalis suspension. Penggunaan graft fascia lata pada frontalis sling, membantu elevasi palpebra dengan komplikasi minimal. mengetahui hasil kosmetik post-operasi frontalis sling graft fascia lata pada ptosis kongenital unilateral dengan fungsi levator buruk. pelaporan kasus berbasis bukti (evidence-based case report/EBCR) menggunakan PubMed, kata kunci (“Congenital Ptosis”“Unilateral”“Frontalis Sling”“Frontalis Suspension””Fascia Lata”dan“Cosmetic Outcome”). An.R 18 tahun mengeluhkan kelopak mata kanan atas turun sejak lahir. Keluhan menetap, tidak membaik dengan istirahat, pasien sering mengangkat dagunya untuk melihat lebih jelas. Tajam penglihatan kedua mata normal. Pada pemeriksaan palpebra mata kanan didapatkan margin reflex distance 1 (MRD1) 1mm, MRD2 5mm, fisura palpebra vertical (FPV) 6mm. Fungsi levator palpebra mata kanan 3mm, eyelid crease tidak terbentuk. Dilakukan repair ptosis dengan frontalis sling menggunakan fascia lata. follow-up post-operasi didapatkan perbaikan sejak 1 hari post-operasi, 1-minggu post-operasi, dan 2-minggu post-operasi. Pada follow-up 2-minggu post-operasi didapatkan peningkatan MRD1 mata kanan menjadi 4mm, FPV mata kanan menjadi 10mm. repair ptosis dengan frontalis sling menggunakan fascia lata pada ptosis kongenital unilateral secara kosmetik memberikan hasil yang baik.

Kata Kunci: Frontalis Sling, Frontalis Suspension, Ptosis Kongenital, Unilateral, Fascia lata, Fungsi levator buruk


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jsk.v6i1.35641

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



 

This Journal indexed by