Pembinaan Usaha Kelompok Tani Bunga Melati “Berkah” di Kabupaten Pemalang

Selly Harnesa Putri

Abstrak


Desa Kaliprau merupakan salah satu sentra penghasil bunga melati. Menurut data monografi desa, Desa Kaliprau memiliki luas kebun melati 77 ha. Upaya masyarakat desa dalam mengelola usaha tani tanaman melati dilakukan dengan tekun dengan merawat tanaman, memanen, sortasi dan grading. Berdasarkan pendekatan jika pengolahan bunga melati menjadi minyak atsiri dapat dilakukan maka akan menaikkan dan menstabilkan harga penjualan bunga melati segar ditingkat petani menjadi Rp 40.000 per kg, selanjutnya akan dapat menaikkan pendapatan dan kesejahteraan petani bunga melati karena selama ini harga kuntum bunga meleti berfluktuasi pada kisaran Rp 7.000 – Rp 15.000 per kg.  Menurut Duryatmo, 2008  bahwa minyak atsiri yang dihasilkan dari jenis bunga, diantaranya bunga mawar (Rosa centifolia) dan melati (Jasminum sambac) memiliki harga jual Rp 20.000.000/kg dan Rp 90.000.000/kg minyak.  Pendekatan yang diterapkan dalam Pengolah Bunga Melati “Berkah” melalui metode participatory approach.  Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode pengarahan dan bimbingan dengan cara memberikan pelatihan serta dengan peragaan cara melakukan ekstraksi minyak bunga melati.  Selanjutnya dilakukan pendampingan dalam proses ekstraksi kepada kelompok pengolah bunga melati, serta membantu memasarkan hasil berupa minyak bunga melati bersama Koperasi “Kelompok Mandiri”. Pembinaan pembuatan minyak atsiri melati menggunakan metode enfleurasi ini telah menghasilkan ±46,58 gram minyak melati dari satu kali siklus pembuatan yaitu sebanyak 10 chassis. Setiap siklus pembuatan minyak atsiri melati diperoleh rendemen total sebesar 0,77%.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


K. P. R. Indonesia, “Perkembangan Ekspor NonMigas (Komoditi) Periode 2015 - 2020,” 2020. https://statistik.kemendag.go.id/growth-of-non-oil-and-gas-export-commodity.

S. Satuhu and S. Yulianti, Panduan Lengkap Minyak Asiri. Penebar Swadaya Grup, 2012.

S. Duryatmo, “Bisnis Untung Minyak Harum,” Trubus, 2008.

D. W. I. W. WIRA, “PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KETAPANG BADAK (Ficus lyrata Warb) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISTIK HAND SANITIZER YANG DIHASILKAN,” J. Ind. Pertan., vol. 1, no. 2, 2019.

M. A. Arrayyan, B. Dwiloka, and S. Susanti, “Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Lemak Enfleurasi Nabati Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Karakteristik Fisik Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum americanum L.),” J. Teknol. Pangan, vol. 3, no. 2, pp. 221–227, 2019.

D. S. Ela, “ANALISIS MINYAK ATSIRI HASIL EKSTRAKSI DENGAN METODE ENFLEURASI DAN MASERASI DARI BUNGA MAWAR (Rosa santana) MENGGUNAKAN GC-MS.” Universitas Andalas, 2017.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.