KARAKTERISASI PUNCAK KROMATOGRAM DALAM HPLC TERHADAP PERBEDAAN FASE GERAK, LAJU ALIR DAN PENAMBAHAN ASAM

Rosydiati arasyd, Ela Kamelia Saleh

Abstrak


High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang disertai dengan tekanan tinggi. Dalam proses operasionalnya ditemukan permasalahan-permasalahan yaitu hasil pemisahan dari suatu sampel menghasilkan puncak-puncak yang bersinggungan, waktu retensi yang lama, dan sulit mendapatkan kondisi optimal sehingga fase gerak menjadi boros. Keberhasilan pengukuran dengan HPLC dipengaruhi oleh kondisi operasional dari alat dan fase gerak yang digunakan yaitu diantaranya dilakukan dengan cara mengatur perbandingan fase gerak, perubahan laju alir, pH fase gerak, dan temperatur. Penelitian ini dilakukan dengan menguji senyawa standar IAA dan ekstrak sampel pada kondisi fase gerak dengan perbandingan metanol : air (5:5, 6:4, 7:3, 8:2, 9:1, 10:0). Selain itu dilakukan penambahan asam posfat 0,1% dan optimasi pada laju alir. Kondisi optimum dicapai pada perbandingan fase gerak metanol : 0.1% posfat (5:5) dengan laju alir 0.8 ml/menit dimana terbentuk pemisahan yang sempurna. Hal ini mengacu pada nilai k’ sampel yaitu 2,9,  nilai resolusi 1.499, nilai Tf 1.592, waktu retensi 8.6. Hasil percobaan menunjukkan bahwa karakteristik puncak yang baik dalam kromatogram dipengaruhi oleh perbedaan laju alir, komposisi fase gerak dan pH fase gerak. Penambahan asam dapat mempertajam puncak kromatogram dan menurunkan tekanan kolom. Hasil percobaan ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi operator atau teknisi HPLC dalam melakukan analisis IAA atau senyawa lainnya serta mengambil langkah penyelesaian apabila menemukan permasalahan terkait puncak dalam kromatogram sehingga operator dapat menghemat waktu dalam analisis dan memperpanjang usia kolom.   

Kata kunci: Fase gerak, HPLC, IAA, Laju Alir, Puncak Kromatogram


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amin, S., Amir, M., dan Slamet, I. 2016. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Analisis Senyawa Diuretik Yang Disalahgunakan Sebagai Doping Dalam Urin. Jurnal Sains Keolahragaan & Kesehatan. Volume I, No. 2.

Ardianingsih, R. 2009. Penggunaan High Performance Liquid Chromatographi (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion. LAPAN. Berita Dirgantara volume 10 :101-104.

Aslamsyah, S. 2002. Peranan Hormon Tumbuh dalam Memacu Pertumbuhan Alga. Http://tumoutou.net/702_05123/Siti Aslamsyah.htm (15 Juli 2009).

Gritter, R. J., Bobbit, J. M., Schwarting, A.M. 1991. Introduction to Chromatography. Penerjemah : Kosasih Padmawinata. Bandung : ITB.

Putri, A.E.S. 2011. Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Fase Terbalik pada Penetapan Kadar Nikotin dalam Ekstrak Etanolik Daun Tembakau. Skripsi. Fakultas Ilmu Farmasi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Susanti, M. Dan Dachriyanusus. 2002. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Padang : LPTIK Universitas Andalas.

Wulandari, L. 2011. Kromatografi Lapis Tipis. Jember : Taman Kampus Presindo.




DOI: https://doi.org/10.24198/kandaga.v1i2.25056

DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/kandaga.v1i2.25056.g12831

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal ini Terindeks di: 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


counters 

PENERBIT

Unpad Press, Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran

Graha Kandaga (Gedung Perpustakaan) lt. IV Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor - Sumedang 45363

View My Stats