Pergesaran populiasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman
Abstract
Tujuan dari perobaan ini adalah mengetahui pergeseran populasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda. Percobaan dilakukan dari bulan Juni – Agustus 2016 di UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija (BPBP) Desa Barepan Kabupaten Cirebon. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak dengan 6 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tersebut adalah A = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma dengan herbisida , B = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma secara mekanis, C = Tanpa Olah Tanah dan tanpa pengendalian gulma, D = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma dengan herbisida, E = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma secara mekanis dan F = Olah Tanah Sempurna dan tanpa pengendalian gulma. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 9 jenis gulma sebelum perlakuan, yang didominasi oleh gulma Ludwegia octovalvis dengan SDR sebesar 19,02%, gulma codominan terdiri dari Fimbristylis miliace SDR 15,55 %, Echinocloa crusgali dengan SDR 13,42 %, Monochoria vaginalis dengan SDR 12,39 %, Cyperus iria SDR 10,03 %. Setelah perlakuan gulma yang selalu muncul pada setiap perlakuan terdiri dari 3 spesies, yaitu Echinocloa colona L. Cyperus iria L, Cynodon dactylon L dan Althernanthera piliodes L. Dominasi gulma Ludwegia perennis L setelah perlakuan digantikan oleh adanya kegiatan pengendalian dan pengolahan tanah. Perubahan spektrum gulma cukup besar kemungkinannya disebabkan oleh adanya tekanan selektivitas yang cukup tinggi dari herbisida yang digunakan. Akibat penggunakan satu jenis herbisida secara terus menerus pada satu lahan, maka akan terjadi perubahan dominasi gulma dari komunitas gulma yang peka menjadi gulma yang toleran. Gulma Echinocloa colona L dan Cyperus iria ditemui pada seluruh petak percobaan, hal ini karena kedua gulma tersebut memperbanyak diri dengan biji dan stolon.
Kata Kunci : pergeseran gulma, olah tanah, pengendalian gulma.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L. Mitcchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan Herawati Susilo). UI Press. Jakarta. 428p.
Galinato, M. I., K. Moody dan C. M. Piggin. 1999. Upland Rice Weeds of South and Southeast Asia. International Rice Research Institute. Los Banos. 155 p
Moenandir, Jody., 1996. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Rajawali Press, Jakarta.
Sembiring, M., R. Sipayung, dan F. E. Sitepu. 2014. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah dengan Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Frekuensi Pembumbunan yang Berbeda. J. Online Agroekoteknologi 2(2): 598- 607. Utomo, M. 2012. Tanpa Olah Tanah.
Sumarno. 2012. Status Kacang Tanah di Indonesia. Monografi Balitkabi No. 13.
Thomas J. Monaco, stephen C.Weller.Floyd M.Ashton. 2002. Principles and practices. Weed Science 4th ed.
Weedscience. 2011. Herbicide Resistant Weed Summary Table. http://www.weedscience. org. [Januari 2011].
Zimdahl, 1990. Weed-Crop Competition. Fourth Ed. A Review IPPC University of Oregon. Corvalis, Oregon.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.11761
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.