Pertumbuhan eksplan meristem bawang putih (Allium sativum L.) kultivar tawangmangu pada berbagai komposisi kinetin dan GA3 In Vitro

Y. Sholihin, Erni Suminar, Wieny Heriliya Rizky, G. G. Pitaloka

Abstract


Bawang putih merupakan komoditas penting di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar pengimpor bawang putih. Permasalahan yang dihadapi dalam teknik produksi benih secara konvensional menjadi salah satu faktor pembatas tidak optimalnya pengembangan dan penyebaran benih tersebut. Produksi benih  in vitro dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam perbanyakan benih sumber kultivar unggul. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan komposisi kinetin dan GA3 terbaik pada media dasar MS untuk regenerasi eksplan meristemsecara in vitro.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur JaringanBalai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman Pasir Banteng, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung dari bulan April hingga Juli 2015. Eksplan yang digunakan adalah meristem bawang putih kultivar Tawangmangu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan zat pengatur tumbuh Kinetin (0,0 mg L-1; 1,5 mg L-1; 3,0 mg L-1; 4,5 mg L-1) dan GA3 (0,0 mg L-1; 0,5 mg L-1; 1,0 mg L-1).Perlakuan komposisi Kinetin dan GA3 pada media MS memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang putih kultivar Tawangmangu in vitro, dan perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan 4,5 mg L-1 Kin + 1,0 mg L-1 GA3 untuk peubah jumlah daun, tetapi perlakuan media tanpa kinetinmemberikan pengaruh yang lebih baik terhadap tinggi tunas, jumlah akar, dan panjang akar pada pertumbuhan eksplan meristem bawang putih Kultivar Tawangmangu in vitro.

Kata Kunci:Bawang Putih Kultivar Tawangmangu, Eksplan Meristem, GA3, In Vitro, Kinetin, Media MS

References


Abidin, Z. 1994. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Bandung: Penerbit Angkasa, hal : 33-34

Alam, I., S. A. Sharmin, M. K. Naher, M. J. Alam. 2010. Effect of growth regulators on meristem culture and plantlet establish-ment in sweet potato [Ipomoea batatas (L.) Lam.]. Plant Omics Journal, 3(2):35-39.

Ali, A., Ahmad, T., dan Nadeem A. Abbasi. 2009. Effect of different concentrations of auxins on in vitro rooting of olive cultivar “Moraiolo”. Pak. J. Bot., 41(3): 1223-1231.

Avivi, S., Soedarmo, S.H., Prasetyo, P.A. 2013. Multiplikasi Tunas dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok, dan Mas. J. Hort. Indonesia 4(2):83-89.

Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran. 2010. Pedoman Budidaya Tanaman Bawang Putih. Badan Penelitian dan pengembangan Tanaman, Kementrian Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2010. Profil Bawang Putih. Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian.

FAO Statistics. 2014. Indonesia Garlic Production [online] http://www.faostat.org. Diakses pada tanggal 25 September 2015.

FAO Statistics. 2014. Indonesia Garlic Demand [online] http://www.faostat.org. Diakses pada tanggal 25 September 2015.

Farhatullah., Z. Abass and S.J. Abbass. 2007. In vitro effect of gibberellic acid on morphogenesis kf potato explant. Int. J. Agri. Biol., 9(1): 181-182.

Gardner FP, Pearce RB, Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Herawati Susilo, Penerjemah; Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

George, E.F and P.D. Sherrington. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture, Handbook and Directory of Comercial Laboratoryes. Easter Press, Englan, hal : 60-63

Gomez, K.A. dan Gomez A.A. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. Jakarta : UI – Press, hal :33 – 36.

Gull, I., Noreen, A., Aslam, MS., dan Muhammad Amin. 2014. Comparative effect of different pyhtohormones on the micropropagation of Allium sativum. Pak. J. Biochem. Mol. Biol., 2014; 47(1-2): 121-124.

Haque MS, Wada T and Hattori K. 2003. Shoot regeneration and bulblets formation from shoot and root meristem of Garlic Cv Bangladesh local. Asian J. Plant Sci., 2003; 2: 23-27.

Karjadi, A.K dan A. Buchori. 2008. Pengaruh komposisi media dasar, penambahan BAP, dan pikloram terhadap induksi tunas bawang merah. J. Hort. 18(1): 1-9.

Karjadi, A.K. dan A. Buchori. 2007. Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan jaringan meristem bawang putih pada media B5. J. Hort. Vol. 17 (3): 217-223.

Khumaida, N., S. Ardie, C. Nugroho, Suwarto. 2011. Kinetin and Calcium Pantothenate Effects on Shoot Multiplication in In Vitro Cultured Cassava Var. Adira 2 and Adira 4. Proceedings of The 7th ACSA Conference.

Lestari, E.G. 2011.Peranan Zat Pengatur Tum-buh dalam Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan. J. Agro Biogen7(1):63-68.

Novianti, A.V., S. Novianti, Murtado, H.A. Widi-anti, Hadiatmi. 2003. Induksi dan Multi-plikasi Tunas Gembili dan Kentang Hitam Untuk Penyimpanan Secara Kultur In Vitro. Sem. Hasil Penelitian Rintisan dan Biotek-nologi Tanaman. Bogor 23-24 Sept. 2003.

Rahman, MH., Haque, MS., Karim, MA., dan Masum Ahmed. 2006. Effects of Gibberellic Acid (GA3) on Breaking Dormancy in Garlic (Allium sativum L.). Int’l J. of Agric. & Biology. 1560–8530/2006/08-1-63-65.

Roksana, M. F. Alam, R. Islam and M. M. Hossain. 2002. In Vitro Bulblet Formation from Shoot Apex in Garlic (Allium sativum L). Department of Botany, University of Rajashahi, Rajashahi-6205.

Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1 Terjemahan D. R. Lukman dan Sumaryo. ITB, Bandung, hal: 59-60.

Samadi, B. 2000. Usaha Tani Bawang Putih. Yogyakarta : Kanisius, hal 35-37.

Wibowo, S. 2009. Budidaya Bawang Putih, Merah, dan Bombay. Jakarta: PT Penebar Swadaya, hal : 32.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i3.11769

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat