Pengujian sensitivias kekeringan dan daya adaptasi tujuh varieas padi di wilayah dataran medium jatinangor
Abstract
Telah dilakukan pengujian sensitivitas kekeringan, daya adaptasi, dan produkstivitas tujuh varietas padi di wilayah dataran medium Jatinangor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji sensitivitas kekeringan, daya adaptasi, dan produktivitas tujuh varietas tanaman padi untuk mendapatkan varietas padi unggul yang tahan kekeringan dan memiliki daya hasil tinggi yang akan dikembangkan pada lahan sawah dataran medium. Penelitian ini dirancang dalam bentuk eksperimen Rancangan Acak Kelompok dengan 14 perlakuan dan ulangan 3 kali. Perlakuan yang diuji merupakan kombinasi dari 7 varietas tanaman padi (Ciherang, Inpari 10, IR 64, Mekongga, Sintanur, Situ Bagendit, dan Towuti) dan 2 pemberian air (macak-macak dan intermiten). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Sintanur dan Ciherang sangat berpotensi untuk dikembangkan pada sawah dataran medium karena mempunyai produktivitas lebih tinggi (masing-masing 8.5 ton/ha dan 8.1 ton/ha) dan tahan kekeringan (Indeks sensitivitas kekeringan, 2.1–2.5) dan mudah beradaptasi dengan lingkungan (Indeks adaptasi, 1.16 -1.29). Varietas Sintanur dan Ciherang dengan teknik pemberian intermiten atau macak-macak dapat direkomendasikan untuk lahan sawah tadah hujan pada dataran medium yang rentan kekeringan.
Kata kunci: padi, perubahan iklim, kekeringan, teknik pemberian air
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aldrian E. 2007. Decreasing trends in annual rainfalls over Indonesia: A threat for the national water resources? Published by Journal of BMG. Jakarta.
Arafah, Razak, N., dan Baco, D. 2007. Pengelolaan Air Sistem Basah Kering (AWD) Pada Padi Sawah.BPTP Sulawesi Selatan.
Ariyanto, Dwi Priyo. 2008. Sistem Pemberian Kebutuhan Air Untuk Lahan Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Astuti, N.D. 2010. Pengaruh Sistem Pengairan Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Beberapa Varietas Padi Sawah.IPB.
Boer R., and A. Faqih, 2004: Current and Future Rainfall Variability in Indonesia. AIACC Technical Report 021.
BPS. 2009. Produksi tanaman padi seluruh provinsi tahun 2000-2009. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta.
Dorenboss, J. And A. Kassam. 1979. Yield Response to Watter. FAO Irrigation and Drainage Paper. Rome. 2nd Edition.
Hilman. 2011. Teknologi Hemat Air di Lahan Sawah Irigasi. BPTP Sulawesi Selatan.
Indonesia Country Study on Climate Change. 1998. Vulnerability and Adaptation Assessments of Climate Change in Indonesia. The Ministry of Environment the Republic of Indonesia. Jakarta.
Juliardi, L., dan Ruskandar, A. 2006. Teknik Mengairi Padi Kalau Macak-macak Cukup Mengapa Harus Digenang?.BB Penelitian Padi.
Makarim, A. dan Suhartatik, E. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Taanaman Padi.
Ruminta dan Handoko. 2011a. Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim Pada Sektor Peranian di Sumatera Selatan. Laporan Penelitian. KLH Jakarta
Ruminta dan Handoko. 2011b. Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim Pada Sektor Peranian di Malang Raya. Laporan Penelitian. KLH Jakarta
Ruminta, Tati Nurmala, dan Warid Ali Qosim. 2009. Analisis Dampak Perubahan Pola Curah Hujan Terhadap Sistem Pertanian Tanaman Pangan Lahan Kering di Jawa Barat. Laporan Penelitian. Faperta Unpad Jatinangor.
Setiobudi, D. 2007. Teknik Pengelolaan Air Pada Padi Hibrida.BPTP Padi Subang.
Syahbuddin, H., Manabu D. Yamanaka, and Eleonora Runtunuwu. 2004. Impact of Climate Change to Dry Land Water Budget in Indonesia: Observation during 1980-2002 and Simulation for 2010-2039. Graduate School of Science and Technology.Kobe University.Publication in Process.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i2.11909
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.