Pupuk anorganik sebagai alternatif media untuk pertumbuhan eksplan nilam (Pogostemon cablin Benth) kultivar Sidikalang dan Tapaktuan secara in-vitro
Abstract
Kultur jaringan selama ini dipahami oleh sebagian masyarakat merupakan suatu teknologi yang mahal, terutama dalam menyediakan bahan kimia untuk media. Hasil percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa percobaan dengan media pupuk anorganik dapat digunakan sebagi media tanam in-vitro. Namun media tersebut belum diteliti secara rinci manfaatnya untuk tanaman nilam. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh media pupuk anorganik yang sesuai untuk pertumbuhan kultivar nilam (Pogostemon cablin Benth) Sidikalang dan Tapak Tuan. Penelitian dilakukan di laboratorium teknologi kultur jaringan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Mei sampai Agustus 2010. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah kultivar nilam (n) yang terdiri dari dua taraf yaitu kultivar Sidikalang (n1) dan Tapak-tuan (n2). Faktor kedua adalah media yang digunakan (m), terdiri dari lima taraf yaitu media MS (m1), Gandasil (m2), Growmore (m3), Hyponex (m4) dan Vitabloom (m5).Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara kultivar dan media untuk karakter waktu pem-bentukan tunas, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, dan bobot basah plantlet. Media MS dibandingkan dengan empat media pupuk anorganik yang diuji merupakan media terbaik untuk karakter jumlah daun dengan rata-rata 28 buah, tinggi tunas dengan rata-rata 2,25 cm dan bobot basah plantlet dengan rata-rata 0,69 g. Media hyponex menunjukkan pengaruh terbaik untuk karakter jumlah akar dengan rata-rata 56 cm dan panjang akar dengan rata-rata 1,85 cm.
Kata kunci : Nilam ∙ Kultur jaringan ∙ Media pupuk anorganik ∙ Planlet
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah. 2006. Rata-Rata Produksi Terna, Kadar Minyak, Produksi Minyak, dan Kadar Patchouli Alkohol Tiga Varietas Nilam dan Klon Lokal di Tiga Lokasi Selama Dua Musim panen.
Crowder, L.V. 1990. Genetika Tumbuhan. Terjemahan Lilik Kusdarwati dan Sutarso. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Davies, P.J. 1995. The plant hormone their nature, occurence and function. In Davies (ed.) Plant Hormone and Their Role in Plant Growth Development. Dordrecht Martinus Nijhoff Publisher.
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Tarsito. Bandung.
Gunawan L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Biotekno-logi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hadi, S. 2006. Sekilas Kultur Jaringan anggrek Skala rumah tangga.
Krismawati A. 2005. Nilam dan Potensi Pengem-bangannya Kalteng Jadikan Komoditas Rintisan. Tabloid Sinar Tani. Kalimantan.
Mangun. 2008. Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nuryani, Y. 2006. Budidaya Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.). Balai Penelitan Tanaman Rempah Dan Aromatik -Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
Soedjono, S dan Kamidjono. 1992. Penggunaan medium pupuk daun dan konsentrasi air kelapa bagi perumbuhan protocorm anggrek Dendrobium ekapol Panda In Vitro. Jurnal Hortikultura Vol. 2(1)
Thorpe, T.A. 1987. Micropropagation of softwood and hard woods. Proceeding of the Seminar on Tissue Culture of Forest Species. Kualalumpur, 15-18 Juni.
Tiwari, S., P.Shanker and M. Tripathi. 2004. Effects of genotype and culture medium on in Vitro androgenesis in soybean (Glycine max Merr.). Indian Journal of Biotech-nology Vol 3, July 2004, pp 441-444
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i2.11961
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.