Skrining fitokimia cangkang dan kulit batang tanaman jengkol asal Ciamis Jawa Barat sebagai inisiasi obat diabetes mellitus berbahan alam
Abstract
Pengembangan obat bahan alam semakin meningkat karena mempertimbangkan pola masyarakat yang kini lebih memilih hidup back to nature.Jengkol merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai obat bahan alam. Kandungan jengkol yang bermanfaat yaitu asam amino, vitamin, mineral, juga zat lain seperti saponin, flavonoid, dan tannin sangat dibutuhkan manusia. Potensi jengkol lainnya adalah mampu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga dapat mencegah penyakit Diabetes Mellitus (DM). Bagian jengkol yang diteliti memiliki zat antidiabetes adalah kulit batang, cangkang buah dan bijinya. Penelitian ini bertujuan melihat kandungan fitokimia pada cangkang dan kuit batang jengkol asal Ciamis Jawa Baratyang telah berhasil dikoleksi oleh Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran sebagai tahap awal untuk dikembang-kannya jengkol sebagai salah satu obat bahan alam. Penelitian dilakukan pada November 2013 – Januari 2014 di Laboratorium Farmasi Unpad dengan menggunakan 12 sampel yang terdiri dari bagian cangkang dan kulit batang jengkol. Hasil pengujian menunjukan terdapat variasi dari kandungan fitokimia yang ada pada cangkang dan kulit batang jengkol. Sepuluh dari dua belas sampel memiliki kandungan fenolat dan terpenoid sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan alam yang salah satunya berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan lainnya yang terkandung pada sampel yang diuji adalah alkaloid, saponin, kuinon, dan flavonoid yang juga merupakan metabolit sekunder pada tanaman.
Kata kunci : Jengkol ∙ Kandungan fitokimia ∙ Jawa Barat
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Astika, W dan B. Sriyadi. 1995. BOTANI dalam Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Kina. PPTK Gambung.
Elysa. 2011. Uji efek ekstrak etanol biji jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan. USU diakses pada 32 September 2013 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29524/4/Chapter%20II.pdf.
Evacuasiany E, H. William, dan S. Santosa. 2004. Pengaruh biji jengkol (Pithecellobium jiringa) terhadap kadar glukosa darah mencit galur Balb/c. JKMVol. 4, No. 1
Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB. P.76- 153.
Kompas. 2013. Lampaui harga daging ayam jengkol hilang di pasar Tasikmalaya. Diakses 2 september 2013 di http://tekno.kompas.com/read/2013/06/04/17031434/lampaui.harga.daging.ayam.jengkol.hilang.di.pasar.tasikmalaya
Malik .S. A. M,. 2010. A Pithecellobium jiringa: A traditional medicinal herb. Webmed Cental. Article ID: WMC001371 diakses pada 2 september 2013 di http://www. webmedcentral.com/wmcpdf/Article_WMC001371.pdf
Mangunwardoyo, W., E. Cahyaningsih, dan T. Usia. 2009. Ekstraksi dan identifikasi senyawa antimikroba herba meniran (Phyllanthus niruri L.). J. Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 7, No. 2 http://jifi.ffup.org/ wp-content/uploads/2009/12/3.-fulltexPDF5.pdf
Maxiselly, Y. dan D. Ustari. 2014. Explorasi tanaman jengkol di home garden kabupaten Ciamis Jawa Barat. Kultivasi Vol 13 No. 1 2014 hal 1-5.
Putra S.E. 2007. Alkaloid senyawa organic terbanyak di alam. Diakses 1 Desember 2013 di http://www.chem-is-try.org/ artikel_kimia/biokimia/alkaloid_senyawa_organik_terbanyak_di_alam/
Razak A, K., M. H Norazian., A. Syamsul, M. Isa, and M.T Nurhaya. 2010. The inhibition of glucose absorption of seed and pericarp extracts of Pithecellobium jiringa on intestinal tissues preparation and their phytochemical profiles. Poster. IIUM fundamental research grant (IFRG0701-31)
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v14i2.12069
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.