Pemanfaatan urin kelinci dan urin sapi sebagai alternatif pupuk organik cairpada pembibitan kakao (Theobroma cacao L.)

Santi Rosniawaty, Rija Sudirja, H. Afrianto

Abstract


Pembibitan merupakan awal dari pertum-buhan tanaman. Bibit yang baik akan menghasil-kan tanaman yang berproduksi baik pula. Pemupukan merupakan salah satu hal penting dalam menghasilkan bibit yang baik. Peman-faatan urin kelinci dan urin sapi diharapkan dapat menjadi pupuk alternatif untuk pembi-bitan kakao. Percobaan telah di laksanakan pada bulan April-Agustus 2013 di Kebun Percobaan Ciparanje fakultas Pertanian Unpad, dengan ordo Inceptisol dan tipe curah hujan menurut klasifikasi Schmidt Ferguson. Perlakuan yang digunakan adalah beberapa konsentrasi urin kelinci, konsentrasi urin sapi dan kombinasi urin dengan pupuk anorganik. Urin kelinci dan urin sapi difermentasikan terlebih dahulu sebelum digunakan. Rancangan percobaan yang diguna-kan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdapat 15 perlakuan yang di ulang 3 kali. Hasil perco-baan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan urin kelinci dan urin sapi yang telah difermentasi terhadap luas daun, volume akar dan bobot kering bibit kakao pada umur 16 mst. Penggunaan urin sapi dengan konsentrasi 25 % dapat menyamai penggunaan pupuk anorganik pada pembibitan kakao.

 

Kata kunci : Urin kelinci ∙ Pembibitan kakao ∙  Urin sapi ∙ Pupuk organik cair

 


References


Balai Pengembangan Benih Tanaman Perke-bunan Provinsi Jawa Barat. 2010. Pedoman Teknis Pembenihan Komoditas Perke-bunan. Hlm 60.

Campbel, N.A., J.B Reece dan LG. Mitchell. 2003. Biologi. Terjemahan Jilid 2. Erlangga.

C de Oliveira, N.L., M. Puiatti,R. Henrique S Santos, P. R. Cecon and P. H. R.Rodrigues. 2009. Soil and leaf fertilization of lettuce crop with cow urine. Abstract. Hortic. Bras. vol.27 no.4 Brasília Oct./Dec. 2009. http://www.scielo.br/scielo.php Diakses tanggal 21 Februari 2015

Dinas Perkebunan Jawa Barat. 2015. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013, Komoditi Kakao. http://disbun.jabarprov.go.id/index.php/ Diakses 21 Februari 2015.

Direktorat Perlindungan Perkebunan. 2013. Klon Kakao Tahan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). http://ditjenbun.

pertanian.go.id/perlindungan/berita-146-klon-kakao-tahan-organisme-pengganggu-tumbuhan-opt.html. Diakses 10 Maret 2015

Nugraheni, E.D. dan Paiman. 2010. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lycopersicum esculentum Mill).

http://upy.ac.id/agroteknologi/files/PENGARUH%20KONSENTRASI%20DAN%20FREKUENSI%20PEMBERIAN%20PUPUK%20URIN%20KELINCI%20TERHADAP%20PERTUMBUHAN%20DAN%20HASIL%20TOMAT.pdf. Diakses 21 Februari 2015.

Poerwowidodo. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa Bandung

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.1997. Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember.

Rinekso K. B., E. Sutrisno, dan S. Sumiyati.2011. Studi pembuatan pupuk organik cair dari fermentasi urine sapi (ferisa) dengan variasi lokasi peternakan yang berbeda.

eprints.undip.ac.id/42243/1/JURNAL.docx. Diakses tanggal 21 Februari 2015

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Thypes Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesian With Western Nem Duinee. Djulie. Bogor.

Setyanto, N.W. , L. Riawati dan R. P. Lukodono. 2014. Desain eksperimen taguchiuntuk meningkatkan kualitas pupuk organik berbahan baku kotoran kelinci. JEMIS Vol. 2 No. 2 Tahun 2014. Published online at http://JEMIS.ub.ac.id/Copyright© 2014JTI UB Publishing. All Rights Reserved

Siti Purnama. 2015. Peta Pengembangan Komo-ditas Perkebunan di Jawa Barat: Realita dan Harapan. Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat. http://disbun.jabarprov.go.id/ index.php diakses 21 Februari 2015.

Wahyudi T., T.R. Panggabean dan Pujiyanto. 2008. Kakao (Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir). Penebar Swadaya.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v14i1.12094

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat