Respons tanaman kedelai (Glycine max) varietas Wilis akibat pemberian berbagai dosis pupuk N, P, K, dan pupuk guano pada tanah Inceptisol Jatinangor

Agus Wahyudin, Fiky Yulianto Wicaksono, Aep Wawan Irwan, Ruminta Ruminta, Rizka Fitriani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemberian Pupuk Organik Padat Guano dapat memberikan hasil yang sama dengan pemberian Pupuk N,P,K. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor dengan ketinggian 754m dpl dan menggunakan tanah inceptisol dengan pH 6,18.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 8 perlakuan kombinasi dosis pupuk, yang terdiri dari 100% N,P,K, 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 50% Pupuk Guano serta 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano. Percobaan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 32 satuan percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa dosis pupuk N,P,K dan pupuk guano memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, bobot kering tanaman, biomassa tanaman, jumlah bintil akar efektif, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen, bobot biji per hektar. Perlakuan 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol pada tinggi tanaman, biomassa tanaman, indeks luas daun, jumlah daun, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen serta bobot biji per hektar.

Kata Kunci : Tanaman Kedelai, Pupuk N,P,K, Pupuk Guano

References


Adiningsih J. S., M. Soepartini, A. Kusno, Mulyadi, & Wiwik Hartati. 1994. Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Sawah dan Lahan Kering. Prosiding Temu Konsultasi Sumberdaya Lahan Untuk Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di Palu 17 – 20 Januari 1994.

Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya. Bogor.

Anonim-a. 2007 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.).

Bhattachaqya, R., S. Kundu, V. Prakash & H.S. Gupta. 2008. Sustainability under combined application of mineral and organic fertilizers in a rainfed soybean- Weat system of the Indian Himalayas. Eurp. J. Agron. 28: 33-46

Fahmi, Z. I. 2003. Studi Karakteristik Iklim Mikro dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Daya Adaptasi Genotipe-genotipe Kedelai (Glycine max (L) Merr.) pada Empat Tingkat Naungan Buatan. [Skripsi]. Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. Jakarta: UI Press. Hal 432.

Grant, J., Hatcher, A., Macpherson, P., Schofield, B., 1998. Sufate reduction and total benthic metabolism in Shelf and Slope sediments off Nova Scotia. Vie et Milieu 48 (4), 259-269. Dalam Grant et al., 2002. Sediment Properties and Benthic-Pelagic Coupling in The North Water. Department of Oceanography, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada.

Hanibal. 1995. Pengaruh Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Kedelai pada Ultisol. [Tesis]. PPS Unand. Padang. 156 hal.

Indradewa, D. 1997. Indeks Luas Daun Kritik dan Optimum pada Tanaman Kedelai yang Diairi dengan Cara Genangan dalam Parit. Jurnal. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perguruan Tinggi. Buku V. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Hal 55-60.

Intan, S. 2011. Studi Ketersediaan dan Serapan Hara Mikro serta Hasil Beberapa Varietas Kedelai pada Tanah Gambut yang Diameliorasi Abu Janjang Kelapa Sawit. Jurnal. Program Pascasarjana. Universitas Andalas.

Kisman. 2007. Analisis Genetik dan Molekuler Adaptasi Kedelai terhadap Intensitas Cahaya Rendah Berdasarkan Karakter Morfo-fiologi Daun. [Disertasi]. Bogor. Program Pasca Sarjana. IPB. Dalam Wirnas, Desta. Pemilihan Karakter Seleksi Berdasarkan Analisis Biometrik dan Molekuler untuk Merakit Kedelai Toleran Intensitas Cahaya Rendah. [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pasca Sarjana. IPB.

Madjid, Abdul. 2009. Pengelolaan Tanah pada Lahan Kering. Sumatera Selatan: Universitas Sriwijaya.

Mimbar, S. M. 1990. Pemupukan N-Urea melalui Daun pada Kedelai Wilis. Agrivita Vol. 13. Dalam Naskiah. 2007. Pengaruh Inokulasi Rhizobium dan Waktu Pemberian Pupuk N (Urea) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Di Lahan Sawah setelah Kedelai (Glycine max (L). Merril).

Prihmantoto, H. 1996. Memupuk Tanaman Buah. Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rauf, A.W., Syamsuddin. T & Sri Rahayu Sihombing, 2000. Peranan Pupuk NPK pada Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kota Barat, Irian Jaya.

Rochman, H.F & Sugiyanta. 2007. Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Jurnal. Bogor. IPB.

Rukmana, S. K. & Y. Yuniarsih. 1997. Kedelai, Budidaya Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 92 hal.

Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan Simplex. Jakarta.

Sitompul, S. M 7 B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Smith, H. 1982. Light Quality, Photoperception and Plant Stratify. An Rev. Plant Physiol. 33: 481-518. Dalam Schmitt, J. 1997. Is photomorphogenic shade avoidance adaptive? Perspective from population biology. Plant, Cell and Environtment. 20:826-830.

Sudirja. R. 2007. Standar Mutu Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. Modull Pelatihan Pembuatan Kompos. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja. Lembang.

Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang – kacangan dan Umbi – umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi – umbian. Malang. 154 hal.

Sumarno, dkk. 1990. Pebentukan Varietas Unggul Wilis. Bul. Agr. Vol. XV No.3. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Sumarsono. 2010. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Jurnal. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro.

Suwarno. 1998. Utilization of Electric Furnage Slag in Agriculture. Doctor Thesis, Graduate School of Agriculture, Tokyo University og Agriculture. Dalam Suwarno & K. Idris. 2007. Potensi dan Kemungkinan Penggunaan Guano secara langsung sebagai Pupuk Di Indonesia. Jurnal. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Suwarno & K. Idris. 2007. Potensi dan Kemungkinan Penggunaan Guano secara langsung sebagai Pupuk Di Indonesia. Jurnal. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Tjitrosomo, dkk., 1986. Botani Umum 2. Bandung: Angkasa. Dalam Naskiah. 2007. Pengaruh Inokulasi Rhizobium dan Waktu Pemberian Pupuk N (Urea) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Di Lahan Sawah setelah Kedelai (Glycine max (L.) Merril.).




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.13223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat