Respons jagung (Zea mays l.) akibat jarak tanam pada sistem tanam legowo (2:1) dan berbagai dosis pupuk nitrogen pada tanah inceptisol Jatinangor

Agus Wahyudin, Yuyun Yuwariah Yuwariah, Fiky Yulianto Wicaksono, Reza Aed Galib Bajri

Abstract


Di Indonesia jagung menjadi sumber karbohidrat kedua setelah padi. Selain sebagai sumber kebutuhan pangan jagung juga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku industri.Penelitian ini bertujuan untuk mengamatiinteraksi sistem tanam legowo (2:1) dengan pupuk N yang menghasilkan pertum-buhan dan hasil terbaik pada tanaman jagung (Zea mays L.) Hibrida Pertiwi 3, di Jatinangor mulai bulan November 2016 sampai Maret 2017. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah sistem tanam legowo (2:1)  dengan menggunakan jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf yaitu 75 cm x 25 cm x 25 cm, 75 cm x 30 cm x 30 cm dan 75 cm x 35 cm x 35 cm. Faktor kedua adalah dosis pupuk N terdiri dari tiga taraf, yaitu 200 kg/ha (2,25 g/lubang), 300 kg/ha (3,75 g/lubang) dan 400 kg/ha (5 g/lubang).Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam legowo 2 : 1 denganpemberian pupuk N terhadap Indeks Luas Daun tanaman jagung. Jarak tanam legowo 2 : 1 memberikan hasil terbaik yaitu pada jarak tanam 75 cm x 25 cm x 25 cm dengan hasil (12264.00 g/petak atau 11,68 ton/ha) dan dosis pupuk N 400 kg/ha dengan hasil (11036.27 g/petak atau 10.05 ton/ha) terhadap bobot biji pipilan kering per petak dan per hektar.

 

Kata kunci: Jagung, Sistem Tanam Legowo (2:1), Dosis Pupuk N


References


Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian. 2015. Data Statistik Ketahanan Pangan 2014. Diakses melalui bkp.pertanian.go.id/ Pada 09/03/2017 21.05.

Ikhwani, G.R. Pratiwi, E. Paturrohman dan A.K. Makarim. 2013. Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Penerapan Jarak Tanam Jajar Legowo. Puslitbang Tan. Pangan. Bogor.

Indradewa D, Kastono D, S. Yasmin. 2005. Kemungkinan Peningkatan Hasil Jagung Dengan Pemendekan Batang. Ilmu Pertanian. Vol. 12 No.2 Hal . 117-124.

Kasno, A. 2010. Respon pemupukan N dan P Untuk Tanaman Jagung. J. Agroteknologi, 13-22.

Kementrian Perindustrian. 2016. Kebutuhan Jagung di Indonesia. Diakses melalui http:// www.kemenperin.go.id Pada 5 Mei 2017.

Kementrian Pertanian. 2013. Tumpangsari Jagung Dengan Kedelai Dalam Sistem Tanam Legowo. http://www.pertanian.go.id/ap_posts/detil/384/2015/06/23/08/55/19/%20Tumpangsari%20Jagung%20dengan%20Kedelai%20dalam%20Sistem%20Tanam (Diakses pada : 10 Oktober 2016).

Kementrian Pertanian. 2016. Varietas Jagung Hibrida Pertiwi 3. Diakses melalui www. pertanian.go.id Pada 10/03/2017 20.29.

MaddoniGA, Cirilo and Otegui ME. 2006. Row Widht and Maize Grainyield. Agron. J.98:1532-1543.

Monsanto Company, 2013. Effects of Twin Row Configuration on Corn Yield. Monsanto Co. 1–2.

Oldeman, L.R., 1975. Agroclimatic map of Java & Madura. Contr. of Centra Res. Inst. for Food Crops 16/76. Bogor.

Peter R. Goldsworthy dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemah dari The Phsiology of Tropical Field Crops oleh Tohari). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Rina 2015. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Yang Ditumpang-sarikan Dengan Kedelai (Glycine max L.). Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi Universitas Tamansiswa, Padang.

Saragih, D., Hamim, H., Nurmauli, N., 2013. Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays , L .) Pioneer 27 1, 50–54.

Setyamidjadja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Bandung : CV. Simplek.

Sinartani, 2011. Jagung Hibrida Unggul Nasional. AGROINOVASI 4–6.

Stalcup, L. 2008. Twin Rows Help Boost Yields: Stil, The Jury’s Out on Whether Twin Rows are Always Profitable. Corn and Soybean Digest; Jan 2008; 68,1; ABI/Inform Trade and Industry. Page. 6.

Suratmini, P. 2009. Kombinasi Pemupukan Urea dan Pupuk Organik pada Jagung Manis di Lahan Kering. Penelitian Tanaman Pangan. Vol. 28 No. 2

Tuherkih, E. Sipahutar, I.A. 2008. Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea Mays L) Di Tanah Inceptisols. Balai Penelitian. Tanah 77–88.

Wax M. Stoller EW. 1987. Aspects of weed cropsinterference related to weed control practice.World Soybean Research Conference III.Westview. London. pp. 116-124.

Yasin, M., Suarni, 2011. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanam. Pangan 6, 41–56.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i3.14390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat