Pengaruh kondisi genangan dan pemupukan silika terhadap hasil dan kualitas padi dua kultivar Poso

Tati Nurmala, Wan Priando, Meddy Rachmadi

Abstract


Sari  : Padi dapat dibudidayakan dalam kondisi sebagai padi sawah ataupun padi gogo.  Padi kultivar lokal asal Poso umumnya dibudidayakan dengan sistem padi gogo yang produktivitasnya rendah namun memiliki rasa pulen (amilase tinggi 20-25%).  Pupuk silika dengan sistem budidaya sawah bisa mengoptimalkan hasil dan kualitas hasil.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kultivar Poso yang mana yang produktivitasnya tinggi dengan rasa pulen, yang diberi dosis pupuk silika, dalam sistem budidaya yang tepat. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor.  Penelitian menggunakan Rancangan Split-Split Plot, dalam 3 ulangan.  Petak utama adalah Kultivar 36-Super dan Kultivar Togalu, faktor anak petak terdiri atas perlakuan sistem budidaya sawah dan sistem budidaya padi gogo, sedangkan faktor anak petak adalah aplikasi pupuk silika dengan dosis masing-masing 0 L/ha (kontrol); 0,5 L/ha; 1,0 L/ha dan 1,5 L/ha.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kultivar adalah kultivar 36-Super lebih baik dalam jumlah malai per rumpun, sedangkan kultivar togalu lebih baik terhadap jumlah malai per rumpun.  Sistem sawah berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun.  Pemberian pupuk silika 1 L/ha berpengaruh terhadap bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir, panjang gabah, lebar gabah, dan tebal gabah.  Tidak terdapat efek interaksi dari ketiga perlakuan tersebut terhadap semua variabel hasil.

Kata kunci : Kultivar Poso, pupuk silika, dan penggenangan.


Abstract :  Rice can be cultivated on lowland and upland cultivated conditions. Poso rice cultivars were a local cultivars which the low productivity  and higher amylase contain(20-25%). Silica fertilizer on rice Poso cultivar in wetland system  can optimalized yield and yield quality of rice. This study aimed  to determine dosage of silica with cultivated system on yield and quality yield of  Poso cultivar.The experiment was conducted from Agustus 2016 until January 2017, at the Eperiment Station of the Faculty of Agriculture, Padjadjaran University.  The experimental design used Split-Split Plot Design, consisted of 16 treatmens. Data were analyzed by Fisher test then were continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The main plot factor consisted of two levels, there were 36-Super Cultivar and Tagolu Cultivar.  The sub plot factor consisted of flooding conditions, there were as dryland and wetland systems. The sub-sub plot factor consisted of four treatment  level dosages of liquid silica,  there were  without silica (0 L/ha); 0.5 L/ha ; 1.0 L/ha ; and 1.5 L/ha. and repeated three times. The results showed that significant response on number of paniclesof cultivar 36- Super , and  length of panicle of Tagolu cultivar. The wetland system has higher the number of panicle.  The 1 L/ha silica dosage was higher grain weightand 1000 grains weight .  The physical characters of grain were higher to length, width, and thickness of grain.There were not interaction effect  between treatments to all variables.

 

Key words : Poso cultivars, Silica fertilizer, flooding

Sari  : Padi dapat dibudidayakan dalam kondisi sebagai padi sawah ataupun padi gogo.  Padi kultivar local lokal asal Poso umumnya dibudidayakan dengan system sistem padi gogo yang produktivitasnya rendah namun memiliki rasa pulen (amilase tinggi 20-25%).  Pupuk Silica silika dengan system sistem budidaya sawah bias bisamengoptimalkan hasil dan kualitas hasil.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kultivar Poso yang mana yang produktivitasnya tinggi dengan rasa pulen, yang diberi dosis pupuk silicasilika, dalam system sistem budidaya yang tepat. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor.  Penelitian menggunakan Rancangan Split- PSplit Plot, dalam 3 ulangan.  Sebagai pPetak utama adalah Kultivar 36-Super dan Kultivar Togalu, Faktor faktor anak petak terdiri atas perlakuan system sistem budidaya sawah dan system sistem budidaya padi gogo, sedangkan fakytor anak petak adalah aplikasi pupuk silica silika dengan dosis masing-masing 0L/ha (controlkontrol); 0,5 L/ha; 1,0 L/ha dan 1,5 L/ha.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kultivar adalah kultivar 36-Super lebih baik dalam jumlah malai per rumpun, sedangkan kultivar togalu lebih baik terhadap jumlah malai per rumpun.  Sistem sawah berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun.  Pemberian pupuk Silica silika 1 L/ha berpengaruh terhadap bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir; ,panjang gabah; ,lebar gabah, dan tebal gabah.  Tidak terdapat efek inyteraksi dari ketiga perlakuan ytersebut terhadap semua variablel hasil.

Kata kunci : Kultivar Poso,; pupuk silicasilika,; dan penggenangan.

References


Abdullah, B.; Tjokrowidjojo, S. dan Sularjo. 2008. Perkembangan dan Prospek Perakitan Padi Tipe Baru di Indonesia. J. Litbang . J. Litbang Pertanian 27 (1):1-9

Arsyad, A.R. 2001. Pengaruh Olah Tanah Konservasi dan Pola Tanam Terhadap Sifat Fisika Tanah Ultisol dan Hasil Jagung. Jurnal Agronomi. 8(2):111-116.

Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ) .2016. Deskripsi Varetas Unggul Padi. Departemen Pertanian .Jakarta.

Gardner, P.F., Pearce, B.R. dan Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman BUdidaya. Universitas Indonesia . Jakarta.

Jun, M.A, Wen-bo MA, Ming DF.,Yang SM., Zhu QS. 2006. Characteristics of rice plant with heavy panicle. Agricultural sciences in China 5(12):911-918.

Khan hush, Gs.,1999. New Plant Type of Rice for Increasing Genetic Yield Potential. In: Nanda Js., Editor. Rice Inc. and Genetics. Science Publishers. USA p 99-108.

Makarim, A.K dan Suhartatik, E.2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Publikasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Hal:295-329.

Peng, S., and Khush G.S. 2003. Four Decade of Breedingfor Varietal Improvement of Irrigated Lowland Rice in The International Rice Research Institute. Plant Prod. Sc. 6:157-164.

Setiobudi, D., B. Abdulah, H. Sembiring, dan L.P. Wardana. 2008. Penngkatan Hasil Padi Tipe Baru. Melalui Pengelolaan Hara Pupuk Nitrogen. Prosiding Simposium V Tanaman Pangan – Inovasi Teknologi Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian vol 2: 345-353.. 1995. Uptake and Physiological Fucntion of Silica. P. 420-433. In Matsuo, T.K Kumazawa, R. Ishii, K.Ishihara, and H. Hirata (eds). Science of Rice Plant. Volume Two. Physiology ,Food and Agriculture TResearch Center. Tokyo.

Tampoma, Wan Priando . 2017. Respons Karakter Morfofiosiologi, Hasil dan Sifat Fisik Gabah Padi Kultivar Lokal Poso Terhadap Pemupukan Silika Dan Kondisi Genangan. Disertasi. Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran . Bandung.

Vergara, B.S. 1995. Bercocok Tanam Padi. Program Nasional PHT Pusat. Departemen Pertanian. Jakarta.

Wahyuti, T.B. 2012. Hubungan Karakter Agronomi dan Fisiologi de Japonica of ngan Hasil dan Upaya Meningkatkan Hasil Padi Varietas Unggul. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Wang, X., Tao, L., Yu M. and Huang, X. 2002. Physiological Characteristics of “Super” Hybrid Rice Variety. Xieoyou9308. Chin. Journal. Rice Science. 16: 38-44.

Wei C. Zhang Y, Guo J, Han Y, Yuan J. 2009. Effect of Silica nanopartcles on growth and photosynthetic pigment contents of Scenedesmus obloquus. Journal of Environmental Sciences. 2010. 22(1) 155 -160.

Yoshida, S. 1985. The Physiology 0f Silicon in Rice. Ffic- Aspac. Techen. Bult. 25:1 -27.

Yuan L. 2001. Breeding of Super Hybrid Rice. In :Peng S., Hardy B. (Eds). Rice Research For Food Security and Poverty Alleviation. International Rice Research Institute. Los Banos, Philippines. Pp. 143-149.

Zhang, H., Tan, G.I., Xue,Yg., Liu, I.J and Yang, J.C. 2010. Changes In Grain Yield and Morphological and Physiological Characteristics During 60- Year Evolution Japonica Rice Cultivars in Jiangsu. Acta Agron Sin. 3 (1) : 133 – 140.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i2.18118

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat