Respons tanaman jagung (Zea mays L.) hibrida terhadap aplikasi paraquat pada lahan tanpa olah tanah (TOT)

Agus Wahyudin, Dedi Widayat, Fiky Yulianto Wicaksono, Aep Wawan Irwan, Abdulah Hafiz

Abstract


Sari. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil tanaman jagung akibat persiapan lahan dengan menggunakan herbisida paraquat pada lahan tanpa olah tanah (TOT), serta memperoleh dosis yang tepat yang dapat digunakan dalam budidaya jagung untuk menggantikan olah tanah sempurna (OTS). Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat ± 750 meter diatas permukaan laut  dan ordo tanah Inceptisol serta tipe curah hujan C3 menurut Oldeman (1975). Percobaan dilaksanakan dari bulan Mei 2017 hingga Agustus 2017.  Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 6 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuannya adalah sebagai berikut : Perlakuan TOT + Herbisida Paraquat Diklorida Dosis 207g/L, TOT + Herbisida Paraquat Diklorida  Dosis 276g/L, TOT + Herbisida Paraquat Diklorida Dosis  345g/L, TOT + Herbisida Paraquat Diklorida Dosis  414g/L, TOT + Penyiangan Manual, dan  Kontrol (OTS). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian herbisida paraquat 414 g/L untuk persiapan lahan dengan TOT pada tanaman jagung  dapat menyamai OTS.

Kata kunci : Paraquat , Persiapan lahan, Jagung, Tanpa olah tanah

 

 

Abstract. This study aims to determine growth and yield of maize caused by land preparation using paraquat herbicide at zero tillage, then find the best dosage of paraquat that can be replaced full tillage in maize cultivation. The experiment was conducted at the experimental field Ciparanje, Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang Regency, West Java at ± 750 meters above sea level, soil order was Inceptisols, the type of rainfall was C3 according Oldemann classification. The experiment conducted from May 2017 until August 2017. It used  randomized block design that consisted of 6 treatments and repeated four times. The treatments were: zero tillage + Paraquat Dicloride at the dosage 207g/L, zero tillage + Paraquat Dicloride at the dosage 276g/L, zero tillage + Paraquat Dicloride at the dosage 345g/L, zero tillage + Paraquat Dicloride at the dosage 414g/L, zero tillage +  weeding manual, and full tillage as control. The results of the experiments showed that application of paraquat 414 g/L can replace full tillage.

Keyword : Land preparation, Paraquat, Maize, Zero tillage


References


Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Jagung Indonesia. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/868

Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell., 1991. Fisiologi Tanaman. Gadjah Mada Universty Press. Yogyakarta.

Gratio, Fridolin dan Sukamto, Andreas. 2013. Pendapatan dan Fungsi Produksi Jagung. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Guntoro, D., K. Agustina dan Yursida. 2013. Efikasi herbisida penoksulam pada budidaya padi sawah pasang surut untuk intensifikasi lahan suboptimal. Jurnal Lahan Suboptimal 2(2). 144-150.

Harjadi, S. S. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.

Jumin, H.B., 1989. Ekologi Tanaman : Suatu Pendekatan Fisiologis. Rajawali Pers. Jakarta.

King, C. A., dan L. R. Oliver. 1992. Application Time and Timing of Acciflouren, Bentazon, Chlorimuron and Imazaquin. Weed Technology. 6 (3) : 526 – 534.

Kusnadi, M.H. 2000. Kamus Istilah Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Kuyik, A.R., T. Pemmy., D.M.F.Sumampow., dan E.G. Tulungen. 2012. Respons Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik. Faperta Univ. Sam Ratulangi. Manado.

Leopold, A.C., and P.E. Kriedeman, 1979. Plant growth and development. Mc Graw Hill Book Company Inc. New Delhi.

Mercado, B.L. 1979. Introduction to Weed Science. Searca. Philippines. Pp.291

Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Perkasa, Achmad Yozar. 2015. Studi Pengendalian Gulma dengan Menggunakan Herbisida pada Budidaya Kedelai Jenuh Air di Lahan Pasang Surut. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Purwono dan R. Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rina, Y., R.S. Simatupang. 1998. Analisis usaha tani kedelai pada sistem olah tanah konservasi di lahan rawa lebak kalimantan selatan. Dalam: Z. Irfan, Z. Lamid, D. Jahja, Irawati & Ardi (eds.). Prosiding Seminar Nasional VI Budidaya Olah Tanah Konservasi. Padang.

Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha ilmu. Yogyakarta.

Sutoto, S.R., R. Soedharoedjian., A.T. Soejono. 1996. Alternatif penentuan periode kritis jagung manis terhadap kompetisi gulma. Pros. Konf. HIGI XIII. 7 – 13

Syam’um, E. 2002. Hasil dua kultivar kedelai (Glycine max (L) Merr) pada musim dan sistem olah tanah berbeda. Jurnal Agrivigor. 2 (1):32-37.

Tjitrosoedirdjo, S., I. H. Utomo, dan J. Wiroatmodjo (eds.). 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Gramedia. Jakarta




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.18989

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat