Respons pertumbuhan tanaman kelapa belum menghasilkan terhadap pemberian air kelapa dan asam humat

Mira Ariyanti, Santi Rosniawaty, Muhamad Rizky Permana

Abstract


Sari

Kelapa kopyor banyak diminati masyarakat karena memiliki sifat yang unik. namun produktivitas kelapa kopyor masih rendah. Peningkatan pertumbuhan kelapa kopyor belum menghasilkan dapat dilakukan dengan aplikasi zat pengatur tumbuh alami (ZPT) seperti air kelapa yang diaplikasikan langsung pada tanaman dan asam humat sebagai bahan organik untuk meningkatkan kualitas tanah agar dapat sesuai bagi pertanaman kelapa kopyor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi aplikasi air kelapa dan asam humat terbaik terhadap pertumbuhan tanaman kelapa kopyor belum menghasilkan. Penelitian dilaksanakan di Lahan Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada bulan Mei 2018-Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan tanah berordo Ultisols. Metode penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan 11 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari kombinasi aplikasi air kelapa dengan konsentrasi 50%, 75%, 100% dengan dosis asam humat 10 mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L per tanaman serta aplikasi air kelapa 100% dan asam humat 30 mL/L per tanaman sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan kombinasi aplikasi air kelapa 75% + asam humat 20 mL memberikan respons terbaik terhadap pertambahan tinggi tanaman pada 16, 20, dan 24 minggu setelah perlakuan sedangkan kombinasi aplikasi air kelapa 100% + asam humat 20 mL memberikan respons terbaik terhadap pertambahan lilit batang pada 8 – 24 minggu setelah perlakuan.

Kata kunci: air kelapa, asam humat, kopyor 

 

Abstract

Kopyor coconut demand usually increase because its endosperm has unique character, but kopyor coconut productivity is still low. The growth of young kopyor coconut can be improved by natural Plant Growth Regulation (PGR) such as coconut water and humic acid as an organic material for improving soil properties. The research was purposed to find out the effect of the combination of coconut water and humic acid applications on young kopyor coconuts plant growth. The research was conducted at Mekarsari Fruit Garden, Cileungsi, Bogor, West Java, from May 2018 to October 2018. The soil ordo was Ultisols. The experimental method used randomized block design (RDB) with 11 treatments and 3 replications. The treatments consisted of various combination of  coconut water concentrations: 50%, 75%, 100%; humic acid dose: 10 mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L per plant; and 100% coconut water  and 30 mL/L humic acid as controls. The results showed that combination of the treatment 75% coconut water + 20 mL humic acid has the best response to addition of plant height on 16, 20, and 24 week after treatment (WAT) while the treatment 100% coconut water + 20 mL humic acid has the best response to addition of plant trunks on 8 until 24 WAT.

Keywords — kopyor coconut, coconut water, humic acid


References


Ariyanti, M., Rosniawaty, S., Indrawan, R.A. 2019. Pertumbuhan kelapa sawit belum menghasilkan dengan pemberian pupuk organik asal pelepah kelapa sawit dan asam humat. J. Pen. Kelapa Sawit 27(2): 71-82.

Ariyanti, M., Suherman, C., Maxiselly, Y., Rosniawaty, S. 2018. Pertumbuhan tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) dengan pemberian air kelapa. Jurnal Hutan Pulau-pulau Kecil 2(2): 201-212.

Brady, N.C., Weil, R.R. 2002. The Nature and Properties of Soils. 13th ed. Prentice Hall. New Jersey.

Darlina, Hasanuddin, Rahmatan, H. 2016. Pengaruh Penyiraman Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada (Piper nigrum. L). Jurnal Biologi. Unsyiah. Aceh.

Darwis, S.N. 1986. Tanaman Kelapa dan Lingkungan Pertumbuhannya. Balai Penelitian Kelapa Manado.

Fahmi, Z.I. 2014. Kajian pengaruh auksin terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. Direktorat Jenderal Pertanian. http://ditjenbun. pertanian.go.id. Diakses 28 Desember 2017.

Gore, N.S., Sreenivasa, M.N. 2011. Influence of liquid organic manures on growth, nutrient content and yield of tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) in the sterilized soil. Karnataka Journal of Agricultural Sciences. 24 (2): 153–156.

Kusnadi dan Tivani, I. 2017. Pengaruh pemberian urine kelinci dan air kelapa terhadap pertumbuhan rimpang dan kandungan minyak atsiri jahe merah. Jurnal Kultivasi 16 (3) : 444-450.

Kuvaini, A. 2014. Respon pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap pemberian pupuk NPK dan asam humat padat di pembibitan awal. Jurnal Citra Widya Edukasi 6 (1): 10-19.

Mulyani, S. M. dan A.G. Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Netty, W. 2002. Optimasi medium untuk multiplikasi tunas kana (Canna hibryda Hort.) dengan penambahan sitokinin. J. Biosains dan Bioteknologi Indonesia 2 (1) : 27–31.

Oksana., Rahmadani, E., Syamsul. 2012. Peranan berbagai macam media tumbuh bagi pertumbuhan stek daun jeruk J.C (Japanche citroen) dengan beberapa konsentrasi BAP. Jurnal Agroteknologi 2(2).

Paramita, G., Indradewa, D., Waluyo, S. 2014. Pertumbuhan bibit tujuh klon teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) PGL dengan pemberian bahan mengandung hormon tumbuh alam. J. Vegetalika 42(6): 1–12.

Puslitbangbun (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan). 2014. Pedoman Budidaya Kelapa yang Baik. Buku Pedoman. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.

Renvillia, R., Bintoro, A., Riniarti,M. 2016. Penggunaan air kelapa untuk stek batang Jati (Tectona grandis). Jurnal Sylva Lestari 4(1): 61–68.

Rindengan, B., dan Allorerung, D. 2004. Potensi dan pengolahan buah kelapa muda. Monograf pasca panen. Balitka Manado. Hal. 55-56.

Riyadi, I. 2015. Penanaman dan Perawatan Tanaman Kelapa Kopyor asal Kultur Jaringan. Buku Panduan PPBBI. Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia.

Santi, L. P. 2014. Pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao ) dan populasi mikroorganisme di dalam tanah humik. Jurnal Tanah dan Iklim 40(2) : 87–94.

Schmidt, F. H., Ferguson, J.H.A. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Period. Ratio for Western Indonesia with New Guinea. Kementrian Perhubungan, Jawatan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Seki, M., Ishida, J., Narusaka,M., Fujita, M., Nanjo,T., Umezawa, T., Kamiya, A., Nakajima, M., Enju, A., Sakurai, T., Satou, M., Akiyama, K., Yamaguchi-Shinozaki, K., Carninci, P., Kawai, J., Hayashizaki, Y., Shinozaki, K. 2002. Monitoring the expression pattern of around 7,000 Arabidopsis genes under ABA treatments using a full length cDNA microarray, Funct. Integr. Genomics 2 : 282-291.

Sutarmi, S. 1983. Botani Umum Jilid II. Angkasa. Bandung. 180 hal.

Tan, K.H. 2003. Humic Matter in Soil and Environment, Principles and Controversies. Marcel Dekker.Inc. Madison. New York.

Wardiana, E., dan Mahmud, Z. 2003. Tanaman sela diantara pertanaman kelapa sawit. Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi: 175–187.

Winarto, B. 2015. Use of coconut water and fertilizer for in vitro proliferation and plantlet production of Dendrobium ‘Gradita 3’. in vitro cell development. Biology Journal 51: 303 – 314.

Yohanis, N. 2009. Biokimia: Struktur dan Fungsi Biomolekul. Yogyakarta: Graha ilmu.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v18i3.23356

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat