Pertumbuhan dan hasil dua kultivar bayam pada sistem budidaya hidroponik untuk lahan sempit

Syariful Mubarok, Asyifa Mardatillah, Anne Nuraini

Abstract


Abstrak

Hidroponik merupakan salah satu teknik sistem budidaya yang biasa digunakan di lahan sempit seperti di perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sistem budidaya bayam yang paling baik untuk diterapkan pada sistem urban farming pada lahan sempit, misalnya di kawasan pemukiman padat penduduk di bagian timur Jakarta. Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kultivar bayam dan tiga sistem budidaya yaitu budidaya konvensional, sistem hidroponik Wick dan NFT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem NFT menghasilkan pertumbuhan dan hasil terbaik yang ditunjukkan oleh jumlah daun, diameter batang, luas daun, panjang akar, volume akar dan berat segar tanaman yang lebih baik daripada sistem hidroponik Wick dan konvensional pada dua kultivar bayam 'Maestro' dan 'Mira'.

Kata kunci: Bayam ∙ Kemandirian pangan  Lahan pekarangan NFT  Wick  

 

Abstract.

Hydroponic is one of the cultivation system techniques that usually used in the small area alike urban area. The purpose of this study was to determine the best amaranth cultivation system to be applied in urban farming system applied on small area, e.g. in a densely inhabited residental area in eastern part of Jakarta. Randomized Completely Block Design used in this experiment consisted of two amaranth cultivars and three cultivation systems namely conventional cultivation, Wick hydroponic and NFT hydroponic. The results showed that the NFT system resulted the best growth and yield, as indicated by the number of leaves, stem diameter, leaf area, root length, root volume and plant fresh weight that were better than the Wick hydroponic and conventional system in two amaranth cultivars namely ‘Maestro’ and ‘Mira’.

Keywords: Amaranth  Food independence  Yard NFT  Wick 


Keywords


Bayam; Kemandirian pangan; Lahan pekarangan; NFT; Wick

References


Aires, A. 2018. Hydroponic Production Systems: Impact on Nutritional Status and Bioactive Compounds of Fresh Vegetables. Vegetables: Importance of Quality Vegetables to Human Health, pp. 55.

Ashari, S. dan T.B. Purwantini. 2012. Potensi dan prospek pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 30 (1): 13–30.

Carrasco, G., J.M. Gajardo, J.E. Álvaro dan M. Urrestarazu. 2011. Rocket Production (Eruca sativa Mill.) in a Floating System Using Peracetic Acid as Oxygen Source Compared with Substrate Culture. Journal of Plant Nutrition 34(9): 1397-1401.

Deputi Gubernur DKI Jakarta. 2018. Desain Besar Pertanian Perkotaan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 - 2030. Jakarta. 40p.

Erawati, B.T.R., Y. Triguna, A. Hipi, dan Rosdiana. 2014. Peran Perkarangan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Untuk

Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Seminar Nasional Gorontalo 1(1): 205-212.

Febriani, D.N.S., D. Indradewa dan S. Waluyo. 2012. Pengaruh Pemotongan Akar dan Lama Aerasi Media terhadap Pertumbuhan Selada (Lactuca sativa L.) Nutrient Film Technique. Vegetalika 1(1): 123-134.

Ghifari, A.F., R. Mochammad, dan Koesriharti. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Majemuk NPK Terhadap Hasil dan Kandungan Vitamin C Dua Varietas Bayam (Amaranthus tricolor L.). Jurnal Produksi Tanaman 7(10): 1780-1788.

Hidayat, T., Wardawati, dan Armaini. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L) Pada Inceptisol dengan Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit. Doctoral dissertation. Universitas Riau. Riau

Ifantri, J. dan Ardiyanto. 2015. Pengaruh Jumlah Daun dan Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon (Cucumis melo L.). Universitas PGRI Yogyakarta. Yogyakarta.

Iqbal, M. 2006. Penggunaan Pupuk Majemuk Sebagai Sumber Hara pada Budidaya Bayam Secara Hidroponik dengan Tiga Fertigasi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Izzati, I.R. 2006. Penggunaan Pupuk Majemuk sebagai Sumber Hara pada Budidaya Selada (Lactuca sativa L.) secara Hidroponik dengan Tiga Cara Fertigasi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2020. Kementan Siapkan Strategi Pangan di Tengah Pandemi Covid-19.

Mubarok, S., S.D. Ananda, Farida, A. Fadilah, dan R. Sudirja. 2021. Evaluasi tiga sistem budidaya di lahan sempit pada budidaya dua kultivar bayam di kota Bekasi. Jurnal Kultivasi 20(2): 73-81

Novitasari, R. 2017. Proses Respirasi Seluler Pada Tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 1: 89-96.

Pasir, S. dan M.S. Hakim. 2014. Penyuluhan Penanaman Sayuran Dengan Media Polybag. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaa 3(3). ISSN : 2089-3086.

Polii, M.G.M. 2009. Respon Produksi Tanaman Kangkung terhadap Variasi Waktu Pemberian Pupuk Kotoran Ayam. Soil Environment, (7)1 : 18- 22.

Sarido, L., dan Junia. 2017. Uji Pertumbuhan dan Hasil tanaman Pakcoy dengan Pemberian Pupuk Organik Cair Pada Sistem Hidroponik. Jurnal Agrifor 16(1): 65-74

Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi Pada Sistem Hidroponik. Jurnal Inovasi Pertanian 7(1): 103-110.

Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta : UGM. Press. Yogyakarta.

Steinberg, S.L., W.M. Douglas, K.E. Henderson, C. Carrier, J.E. Gruener, J.D.J. Barta dan D.L. Henninger. 2000. Wheat Response to Difference in Water and Nutritional Status Between Zeoponic and Hydroponic Growth Systems. Agron J 92: 353-360.

Surtinah. 2016. Penambahan Oksigen Pada Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Pakcoy (Brassica rapa). Jurnal Bibiet 1(1): 27-35.

Susilawati, S., W. Wardah, dan I. Irmasari. 2016. Pengaruh Berbagai Intensitas Cahaya Terhadap Semai Cempaka (Michelia champca L.) di Persemaian. Forest Sains 14(1): 59-66.

Zuryanti, D., A. Rahayu, dan N. Rochman. 2016. Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Bayam (Amaranthus tricolor L.) Pada berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Kalium Nitrat (KNO3). Jurnal Agronida 2(2): 99-105.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i3.32141

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat