Perbandingan daya hasil dan toleransi naungan berbagai genotipe jagung Padjadjaran pada naungan eukaliptus

Adilah Nurul Fitrah, Nono Carsono, Dedi Ruswandi

Abstract


Abstrak

Kebutuhan jagung sebagai bahan pangan, pakan dan industri selalu meningkat, namun terdapat kendala dalam produksi jagung domestik, yaitu konversi lahan pertanian. Sistem agroforestri eukaliptus-jagung dapat menjadi alternatif yang digunakan untuk pengembangan jagung. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi daya hasil, mengestimasi nilai indeks toleransi, dan menyeleksi galur jagung Padjadjaran yang toleran terhadap naungan Eucalyptus sp. Penelitian ini dilaksanakan pada April – November 2019 di Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung. Rancangan percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split plot) dengan dua faktor (naungan dan genotipe) dan tiga ulangan. Petak utama adalah faktor naungan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu tidak ternaungi dan ternaungi Eucalyptus sp., sedangkan anak petak adalah genotipe jagung yang terdiri dari 9 galur jagung Padjadjaran dan 5 varietas cek. Analisis data penelitian menggunakan analisis sidik ragam, uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%, analisis Genotype by Yield*Trait (GYT) biplot, dan analisis indeks toleransi cekaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan naungan Eukaliptus berpengaruh nyata terhadap beberapa karakter dan komponen daya hasil. Berdasarkan analisis GYT Biplot, genotipe jagung terbaik pada lingkungan ternaungi Eukaliptus adalah NK 212, MDR 8.5.3, Pertiwi 3, DR 8, BISI 77, dan MDR 3.1.2. Nilai stress tolerance index (STI) tertinggi pada NK 212, BISI 77, Pertiwi 3, MBR 153.15.1, Pioneer 21, dan MDR 8.5.3. Genotipe bernilai tinggi pada STI memiliki keunggulan pada karakter bobot tongkol dengan kelobot per plot dan per sampel, bobot tongkol tanpa kelobot per sampel, dan panjang tongkol.

Kata Kunci: GYT biplot ∙ Indeks Toleransi Cekaman ∙ Jagung ∙ Toleran naungan

 

Abstract

Demand of maize for food, feed, and industrial material increase significantly every year. The main constraint to fulfill demand of domestic maize is the conversion of agricultural land. Eucalyptus/maize agroforestry system is an alternative for maize production in Indonesia. The purpose of this study was to identify yield, to estimate the tolerance index parameters and to select Padjadjaran maize lines that are tolerant under shading of Eucalyptus sp. The experiment was conducted from April-November 2019 at the Center for Agricultural Training and Research Development, Faculty of Agriculture Padjadjaran University, Bandung. The experiment was arranged in a splitplot design with two factors (shade and genotype) and three replications. The mainplot consisted of 2 levels, normal and was shaded by Eucalyptus sp., subplots were maize genotypes consisting of 9 Padjadjaran maize lines and 5 check varieties. Data were analyzed by analysis of variance, post-hoc analysis using Duncan's multiple range test at the 5% level, genotype by yield*trait (GYT) biplot analysis, and Stress Tolerance Index (STI) analysis. The results showed that Eucalyptus shade treatment significantly affected several characters and yield components. Based on the GYT Biplot analysis, the best genotypes in the Eucalyptus shaded environment are NK212, MDR8.5.3, Pertiwi3, DR8, BISI77, and MDR3.1.2. The highest STI values are at NK212, BISI77, Pertiwi3, MBR153.15.1, Pioneer21, and MDR8.5.3. The genotype that has the highest value on the STI has the superiority character for ear weight with husk per plot and per sample, ear weight without husk per sample, and ear length.

Keywords: GYT biplot ∙ Maize ∙ Stress Tolerance Index ∙ Shading tolerance


Keywords


GYT biplot; Indeks toleransi cekaman; Jagung; Toleran naungan

References


Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Produksi Kehutanan 2017. Badan Pusat Statistik / (BPS-Statistics Indonesia).

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Produksi Kehutanan 2018. Badan Pusat Statistik / (BPS-Statistics Indonesia).

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Produksi Kehutanan 2019. Badan Pusat Statistik / (BPS-Statistics Indonesia).

Bani, P.W. 2018. Karakterisasi fenotip dan kekerabatan varietas jagung lokal kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering. Savana Cendana 3 (3) 41–42 (2018).

Bouslama, M. dan W.T. Schapaugh. 1984. Stress tolerance in soybeans. I. evaluation of three screening techniques for heat and drought tolerance. Crop Science, 24(5), 933.

Chippendale, G.M. 1988. Flora of Australia: Myrtaceae-Eucalyptus, Angophora. Australia Government Publishing Service, Canberra.

Elonard, A. 2015. Optimasi jagung dan kedelai hitam dengan sistem agroforestri kayu putih di Gunungkidul. Agrivet (2015) 19: 7-12.

Fernandez, G.C.J. 1992. Effective selection criteria for assessing stress tolerance. In C. G. Kuo (Ed.), Proceedings of the International Symposium on Adaptation of Vegetables and Other Food Crops in Temperature and Water Stress. Publication, Tainan, Taiwan.

Fischer, R.A. and R. Maurer. 1978. Drought resistance in spring wheat cultivars. I. Grain yield responses. Australian Journal of Agricultural Research, 29(5): 897-912.

Gavuzzi, P., F. Rizza, M. Palumbo, R.G. Campaline, L.G. Ricciardi, and B. Borghi. 1997. Evaluation of field and laboratory predictors of drought and heat tolerance in winter cereals. Canadian J. Plant Sci, 77: 523-531.

Kementerian Pertanian. 2015. Rencana strategis kementerian pertanian 2015 – 2019. Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2015.

Pannikai, S., R. Nurmalina, S. Mulatsih, dan H. Purwati. 2017. Analisis ketersediaan jagung nasional menuju pencapaian swasembada dengan pendekatan model dinamik. Informatika Pertanian, Vol. 26. No.1 Juni 2017: 41 – 48.

Perrin, P.M. and F.J.G. Mitchell. 2013. Effects of shade on growth, biomass allocation and leaf morphology in european yew (Taxus baccata L.). European Journal of Forest Research. March 2013, Voloume 132, Issue 2, pp 211-218.

Pribadi, A. 2016. Hutan tanaman industri jenis Eucalyptus sp. sebagai pakan lebah madu di Riau. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan kuok. Info teknis EBONI. Vol. 13 No.2: 105-118.

Rosielle, A.A., and J. Hamblin. 1981. Theoretical aspects of selection for yield in stress and non-stress environment. Crop Science, 21(6), 943.

Ruswandi, D., A.E.P. Anggia, A.O. Canama, H. Marta, S. Ruswandi, dan E. Suryadi. 2014. Mutation breeding of maize for anticipating global climate change in Indonesia. Asian J. Agric. Res., 8: 234-247.

Ruswandi, D. dan M. Syafi’i. 2016. Seleksi pendahuluan beberapa genotip jagung Unpad potensial toleran naungan pada sistem agroforestri dengan albizia. Jurnal Agrotek Indonesia, 1 (1): 47 – 56 (2016).

Sulichantini, E.D. 2016. Pertumbuhan tanaman Eucalyptus pellita F. Muell di lapangan dengan menggunakan bibit hasil perbanyakan dengan metode kultur jaringan, stek pucuk, dan biji. Ziraa’ah, 41(2): 269 – 275.

Syafi’i, M., I. Cartika, dan D. Ruswandi. 2016. Penilaian tingkat respon galur jagung Unpad toleran naungan pada sistem agroforestri dengan albizia (Albizia falcataria L.) berdasarkan komponen indeks toleransi. Jurnal Agrotek Indonesia, 1 (2): 73 – 80 (2016).

Yan, W. and J. Frégeau-Reid. 2018. Genotype by yield*trait (GYT) biplot: a novel approach for genotype selection based on multiple traits. Scientific Reports. 8: 8242 (2018).

Yuan, L., J. Tang, X. Wang, and C. Li. 2012. QTL analysis of shading sensitive related traits in maize under two shading treatments. PLoS ONE 7(6): e38696.

Yuwariah, Y., A.W. Irwan, M. Syafi’i, dan D. Ruswandi. 2017. Pengaruh pola tanam tumpangsari jagung dan kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan evaluasi tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v21i1.33452

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat