Pertumbuhan dan hasil kangkung akuaponik dengan perlakuan berbagai jenis pupuk foliar dan padat tebar lele pada sistem Budikdamber lele-kangkung

Nyayu Siti Khodijah, Reza Arisandi, Herry Marta Saputra, Ratna Santi

Abstract


Abstrak

Kangkung (Ipomoea reptans Poir) adalah sayuran potensial untuk dikembangkan pada sistem akuaponik. Kelemahan akuaponik adalah nutrisi yang hanya bertumpu pada sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga tanaman memerlukan pasokan hara dari sumber lain.  Pemberian pupuk foliar merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan  hasil kangkung pada sistem akuaponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk foliar dan padat tebar lele terhadap hasil kangkung pada sistem akuaponik menggunakan budidaya ikan dalam ember (budikdamber).  Penelitian ini dilakukan mulai Oktober sampai Desember 2021 di unit  Penelitian Universitas Bangka Belitung. Percobaan menggunakan Rancangan Split Plot dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama (petak utama), yaitu padat tebar lele (P), yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu: 10 ekor/50 liter air; 15 ekor/50 liter air; dan 20 ekor/50 liter air. Faktor kedua (anak petak), yaitu jenis pupuk foliar (J), yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu tanpa pupuk foliar (kontrol); pupuk jenis ke-1 (N 20%, P 15%, K 15%, dan Mg 1%); dan pupuk jenis ke-2 (N 32%, P 10%, K 10%, dan Mg 0,1%). Peubah pertumbuhan dan hasil kangkung yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa tanaman, berat panen, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk, berat kering akar, volume akar, luas daun, warna daun, dan diameter batang. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan jenis pupuk foliar dengan padat tebar lele terhadap pertumbuhan kangkung akuaponik sistem budikdamber. Hasil pengaruh mandiri perlakuan pupuk foliar dengan komposisi N lebih tinggi (Komposisi N 32%, P 10%, K10% dan Mg 0,1%) lebih baik untuk mendukung pertumbuhan tajuk dibanding  jenis pupuk foliar dengan komposisi N lebih rendah dan kandungan P, K dan Mg lebih tinggi (komposisi N 20%, P 15%, K15% dan Mg 1%), tetapi belum menyebabkan pertumbuhan akar lebih baik. Perlakuan padat tebar lele (10, 15, dan 20 ekor per 50 liter air) belum menunjukkan perbedaan nyata untuk semua peubah pada pertumbuhan dan produksi kangkung.

Kata Kunci: Akuaponik  Kangkung  Padat tebar lele  Pupuk foliar

 

Abstract

Water spinach (Ipomoea reptans Poir) is a potential vegetable to be developed in aquaponics system.  The weakness of aquaponics is that nutrients only rely on leftover feed and fish manure, so plants need nutrients from other sources. The application of foliar fertilizer is one of the efforts made to increase the yield of water spinach in the mix farming-aquaponic system namely Budikdamber. This study aims to determine the effect of foliar fertilizer and catfish stocking density on water spinach yields in the aquaponic system. This research was conducted from October to December 2021 at the Research unit of the University of Bangka Belitung. Two factorial split plot plots design were used. The first factor (main plot) was the catfish stocking density (P) that consisted of 3 levels, i.e. 10 fish per 50 liters of water; 15 fish per 50 liters of water; and 20 fish per 50 liters of water. The second factor (sub plot) was the type of foliar fertilizer (J) that also consisted of 3 levels, i.e., without foliar fertilizer (control); 1st type of fertilizer (N 20%, P 15%, K 15%, and Mg 1%); and the 2nd type of fertilizer (N 32%, P 10%, K 10%, and Mg 0.1%). Observed growth and yield variables were plant height, number of leaves, plant biomass, harvest weight, shoot wet weight, root wet weight, shoot dry weight, root dry weight, root volume, leaf area, leaf color, and stem diameter. There was no interaction between the treatment of foliar fertilizer and catfish stocking density on the growth of aquaponic water spinach. The independent effect of foliar fertilizer treatment with a higher N composition (N 32%, P 10%, K10% and Mg 0.1%) was better for supporting shoot growth than foliar fertilizers with a lower N composition (N 20%, P 15%, K15% and Mg 1%), but it was not cause better root growth. Catfish stocking density treatments (10, 15, and 20 fish per 50 liters of water) did not show significant differences for all observed variables of water spinach.

Keywords: Aquaponics  Water spinach  Catfish stocking density  Foliar fertilizer


Keywords


akuaponik; kangkung; padat tebar lele; pupuk foliar.

References


Ahmad, Sunawan, dan S. Agus. 2021. Pengaruh komposisi media tanam dan dosis pupuk npk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomea reptans poir). JURNAL AGRONISMA, 9(1): 1-8.

Anam, C. 2014. Pengaruh penggunaan pupuk pelengkap cair (ppc) super green dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Saintis, 6(1): 13-26.

Anam, C. dan A. Amiroh. 2017. Pengaruh em4 dan pupuk J1 tehadap pertumbuhan dan produksi kangkung (Ipomea reptana L.). Saintis, 9(2): 171-180.

Andriyeni, Firman, Nurseha, dan Zulkhasyni. 2017. Studi potensi hara makro air limbah budidaya lele sebagai bahan baku pupuk organik. JURNAL AGROQUA, 15(1): 71-75.

Darmawan, M., Irmawati, dan R. Asmuliani. 2020. pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa) dan ikan lele (Clarias) dengan sistem akuaponik. Agrium, 22(3): 157-161.

Edi, S. 2014. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Jurnal Bioplantae, 3(1): 17-24.

Fanani, A.N., B.S. Rahardja, dan Prayogo. 2018. Efek padat tebar ikan lele dumbo (Clarias Sp.) yang berbeda terhadap kandungan amonia (NH3) dan nitrit (NO2) dengan sistem bioflok. Journal Of Aquaculture Science, 3(2): 182-190.

Febri, S.P., F. Alham, dan A. Afriani. 2019. Pelatihan budikdamber (budidaya ikan dalam ember) di Desa Tanah Terban Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, Oktober 2019. Hlm. 12-17.

Gunawan, D.I. dan E. Daningsih. 2019. Pertumbuhan kangkung darat (Ipomea reptans Poir) pada media praktikum hidroponik rakit apung dengan perbedaan nutrisi. Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi (SNPMT II) 2019. Universitas Tanjungpura. Pontianak, 9 September 2019. Hlm. 15-27.

Habiburrohman, H. 2018. Aplikasi teknologi akuaponik sederhana pada budidaya ikan air tawar untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.). [Skripsi]. UIN Raden Intan Lampung. Lampung.

Hasan, Z., Y. Andriani, Y. Dhahiyat, A. Sahidin, dan M.R. Rubiansyah. 2017. Pertumbuhan tiga jenis ikan dan kangkung darat (Ipomea reptans Poir) yang dipelihara dengan sistem akuaponik. Jurnal Iktiologi Indonesia, 17(2): 175-184.

Karimah, N. 2021. Efektivitas kepadatan ikan lele (Clarias) terhadap pertumbuhan dan produksi berbagai varietas tanaman pakcoy (Brassica rapa Kultivar chinesis) dengan sistem akuaponik. [Skripsi]. Universitas Jember. Jember.

Manurung, F.S., Y. Nurchayati, dan N. Setiari. 2020. Pengaruh pupuk daun J1 terhadap pertumbuhan, kandungan klorofil dan karotenoid tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss.). Jurnal Biologi Tropika, 3(1): 24-32.

Moerhasrianto, P. 2011. Respon pertumbuhan tiga macam sayuran pada berbagai konsentrasi nutrisi larutan hidroponik. [Skripsi]. Universitas Jember. Jember.

Nugroho, R.A., T.P. Lilik, C. Diana, dan H.C.H. Alfabetian. 2012. Aplikasi teknologi akuaponik pada budidaya ikan air tawar untuk optimalisasi kapasitas produksi. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1):46-51.

Nurmala, T., A.W. Irwan, A. Wahyudin, dan F.Y. Wicaksono. 2017. Agronomi Tropis. Pustaka Giratuna. Bandung

Nursandi, J. 2018. Budidaya ikan dalam ember “budikdamber” dengan akuaponik di lahan sempit. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Lampung. Lampung, 08 Oktober 2018. Hlm. 129-136.

Pratama, A.J. dan A.N. Laily. 2015. Analisis kandungan klorofil gandasuli (Hedychium gardnerianum Shephard ex Ker-Gawl) pada tiga daerah perkembangan daun yang berbeda. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang. Hlm. 216-219.

Rahmadhani, L.E., L.I. Widuri, dan P. Dewanti. 2020. Kualitas mutu sayur kasepak (kangkung, selada dan pakcoy) dengan sistem budidaya akuaponik dan hidroponik. Jurnal Agroteknologi, 14(1): 33-43.

Sakdiah, R.L., T. Kharis, dan Priyono. 2017. Pengaruh konsentrasi pupuk daun dan volume penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil kangkung darat (Ipomea reptans poir). INNOFARM, 17(1):1-11.

Sudarmaji, D., R. Muchtar, dan A.V.C. Kusumah. 2020. Respon tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) terhadap pupuk pelengkap cair pada sistem vertikultur. Jurnal Ilmiah Respati, 11(2): 171-179.

Surtinah. 2018. Korelasi pertumbuhan organ vegetatif dengan produksi kedelai (Glycine max, (L) Meril). Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”. Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru, 23 April 2018. Hlm. 81-85.

Wardhani, A.T. 2019. Uji pertumbuhan dan produksi tanaman sawi keriting (Brassica juncea L.) secara hidroponik dengan sumber nutrisi yang berbeda. [Skrispi]. Universitas Medan Area. Medan.

Wulandari, A., K. Hendarto, T.D. Andalasari, dan S. Widagdo. 2018. Pengaruh dosis pupuk npk dan aplikasi pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit cabai keriting (Capsicum annuum L.). Jurnal Agrotek Tropika, 6(1): 8-14.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v21i1.37436

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat