Growth response of not-ready-to-distribute tea (Camellia sinensis (L) o. Kuntze) seedlings due to application of biofertilizer at various concentrations and intervals

Intan Ratna Dewi Anjarsari, Santi Rosniawaty, Johannes Yesse Panggabeaan

Abstract


The plantation rejuvenation program makes the need for ready-to-distribute tea seedlings getting higher. Meanwhile, the nursery's seedlings are mostly not ready to distribute. This study aimed to determine the response of not-ready-distribute tea seedlings due to the application of biofertilizers at various concentrations and intervals. This experiment was carried out at Gambung Tea and Quinine Research Center Nursery, conducted from December 2021 to February 2022 at an altitude of 1,350 meters above sea level (asl). The experimental method used was a randomized block design with eight treatment combinations, namely: control (no fertilizer); urea fertilizer every two weeks; Biofertilizer 5 mL L-1 + interval once a week; Biofertilizer 5 mL L-1 + interval every two weeks; Biofertilizer 10 mL L-1 + break once a week; Biofertilizer 10 mL L-1 + interval every two weeks; Biofertilizer 15 mL L-1 + interval once a week; Biofertilizer 15 mL L-1 + interval every two weeks, all repeated four times. The experimental results showed that treatment of biological fertilizers influenced the parameter number of leaves and chlorophyll index. The application of biofertilizer with a concentration of 15 mL L-1 + interval of 2 weeks greatly influenced the parameters of leaf number and chlorophyll content index.


Keywords


Biofertilizer; concentration; interval; not ready to distribute tea seedlings.

Full Text:

PDF

References


Antralina M, Kania D, Santoso J. 2015. Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Kelimpahan Bakteri Penambat Nitrogen dan Pertumbuhan Tanaman Kina (Cinchona ledgeriana Moens) klon Cib . 5. Jurnal Penelitian Teh Dan Kina, 18(2) : 177–185.

Batubara UM, Susilawati IO, Riany H. 2015. Isolasi dan karakterisasi bakteri indigenous tanah di kawasan kampus Universitas Jambi. Semirata, 4(1).

El Salam A. 2007. Response of Two Sesame Varieties (Sesamum indicum L.) to Partial Replacement of Chemical Fertilizers by Bio-organic Fertilizers. Research Journal of Agriculture and Biological Sciences, 3(6): 563–571.

Enice, Nurdin D, Karim H. 2019. Tingkat Keberhasilan Penggunaan Pupuk Hayati Bioboost Dan Interval Pemberian Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Journal Perguruan: Conference Series, 1(September), 1–8.

Fauziah F, Haq MS, Karyudi, Rosyadi AI. 2015. Pengaruh pupuk daun dan pestisida mentomil pada tanaman teh yang teserang hama: (2) pengaruh terhadap populasi dan intensitas serangan Empoasca flavescens. Jurnal Penelitian Teh dan Kina,18(2): 141-150.

Firnia D. 2018. Dinamika unsur fosfor pada tiap horison profil tanah masam. Jurnal Agroekotek, 10(1): 45-52.

Fitria A. 2016.Strategi Pengembangan Agribisnis Teh Rakyat Di Kabupaten Garut (Suatu Kasus Kabupaten Cirebon). Jurnal Agribisnis Terpadu, 9(2).

Goldsworthy PR, Fisher NM. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 61-63p.

Hajama N. 2014. Studi Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Kompos Dengan Menggunakan Aktivator EM4 Dan MOL Serta Prospek Pengembangannya. Program Studi Teknik Lingkungan. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Herrera RLF, Shane MW, López-Bucio J. 2015. Nutritional regulation of root development. Wiley Interdisciplinary Reviews: Developmental Biology, 4(4), 431–443. https://doi.org/10.1002/wdev.183

Lakitan B. 2001. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Loveless AR. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia. Jakarta

Naomi MR, Rahadi VP. 2019. Perjalanan Panjang Sebuah Bibit Teh (Camellia sinensis (L.)). https://www.gamboeng.com/post/read/2019/143/Perjalanan-Panjang-Sebuah- Bibit-Teh-Camellia-sinensis-L/berita. Accessed 14 September 2022

Nugroho. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik. J. Ilmu Pertanian, 13(9), 23–27.

Nurida NL, Jubaedah. 2014. Teknologi Peningkatan Cadangan Karbon Lahan Kering dan Potensinya pada Skala Nasional. https://www.litbang.pertanian.go.id/buku/konservasi-tanah/BAB-III.pdf. Accessed 15 August 2022.

Prasetyo DG. 2018. Efektivitas Konsentrasi Pupuk Hayati K-Bioboost Dan Pupuk Organik K- Bioboost Terhadap Produksi Okra (Abelmoschus esculentus). Available online at http://repository.unmuhjember.ac.id. Accessed on 19/8/2022.

Rajak O, Patty JR, Nendissa JI. 2016. Pengaruh Dosis dan Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair BMW Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.), 12(2): 66–73.

Rusdiana O, Fakuara Y, Kusmana C, Hidayat Y. 2000. Respon Pertumbuhan Akar Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria) terhadap Kepadatan dan Kandungan Air Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 6(2): 43–53.

Rosmarkam, Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Jakarta.

Salim AA, Wibowo ZS, Trikamulyana T. 1996. Pengaruh Pupuk Daun Anorganik Fosfo-N Terhadap Pertumbuhan Setek Teh Klon TRI 2025. Warta BPTK, 7(4): 123–129

Salisbury FB, Ross CW. 1992. . Plant Physiology. ITB. Bandung.

Setiawati T, Saragih IA, Nurzaman M, Mutaqin AZ. 2016. Analisis kadar klorofil dan luas daun Lampeni (Ardisia humilis Thunberg) pada tingkat perkembangan yang berbeda di cagar alam Pangandaran. Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: 122-126.

Sitompul SM, Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Statistics Indonesia. 2020. Statistik Teh Indonesia 2019. Available online at https://www.bps.go.id/publication/download.html Accessed on 1/09/2021

Subowo, Sugiharto W, Suliasih, Widawati S. Pengujian Pupuk Hayati Kalbar untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max var. Baluran). Cakra Tani, 25 (1): 112 - 118.

Suherman C, Rizky WH, Anjarsari IRD. 2015. Pengaruh aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan zat pengatur tumbuh (ZPT) akar dalam meningkatkan jumlah benih siap salur tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Jurnal Penelitian Teh Dan Kina, 18(2): 131–140.

Susanto AN. 2005. Pemetaan dan pengelolaan status kesuburan tanah di Dataran Wai Apu, Pulau Biru. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 8(3) : 315 – 332.

Thamrin M, Susanto S, Susila AD, Sutandi A. 2013. Hubungan konsentrasi hara nitrogen, fosfor, dan kalium daun dengan produksi buah sebelumnya pada tanaman jeruk Pamelo. Jurnal Hortikultura, 23(3): 225-234.

Toago, Sadam P, Lapanjang, Iskandar M, Barus, Henry N. 2017. Aplikasi Kompos dan Azotobacter sp. Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Arotekbi: E-Jurnal Ilmu Pertanian, 5(3): 291-299.

Vessey JK. 2003. Plant growth promoting rhizobacteria as biofertilizers. Plant and Soil, 255(2): 571-586

Widianto. 2002. Setek Batang Tanaman Perkebunan. Pusat Penelitian Tanaman Perkebunan. Jakarta.

Widiastoety D. 2014. Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan planlet anggrek Mokara. Jurnal Hortikultura, 24(3): 230-238

Wulansari R, Rachmiatia Y, Rezamela E. 2016. Pengaruh Aplikasi Pupuk Daun Mineral Dan Organik Cair Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Benih Teh Siap Salur. Jurnal CR, 02(02): 135–146.

Wulansari R, Pranoto E. 2018. Degradasi bahan organik di beberapa perkebunan teh di Jawa Barat. Jurnal Penelitian Teh dan Kina, 21(2): 57- 64.

Zahrah. 2011. Respons Berbagai Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap Pemberian Pupuk NPK Organik. J. Teknobiologi, 3(1): 65 - 69.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v22i1.42470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat