PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) SEBAGAI UPAYA EDUKASI LINGKUNGAN

Firlawanti Lestari Baguna, Fadila Tamnge, Mahdi Tamrin

Abstrak


Semakin banyak lahan terbangun maka tingkat alih fungsi lahan semakin tinggi dan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi semakin berkurang sehingga ruang resapan menjadi rendah. Program ini bertujuan untuk mengedukasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap lubang resapan air tanah dan  pemanfaatan air resapan dan sampah organik bagi lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dihadapi Kelurahan Sasa yaitu rendahnya ketersediaan air bersih dan pengetahuan pengelolaan sampah organik. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan LRB.  Hasil kegiatan yaitu terpasangnya 10 lubang resapan biopori sebagai contoh untuk dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat, juga tersedianya pupuk organik padat dari sampah-sampah organik yang dapat digunakan sebagai input produksi pada lahan pertanian sehingga dapat mengurangi biaya produksi serta masyarakat dapat menjaga lingkungan dan ketersediaan air bersih


Kata Kunci


Edukasi Lingkungan; Biopori; Sampah Organik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Endyana, C. 2019. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dengan Pengembangan Ekonomi Kreatif Warga Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung. Jurnal Kumawula, 2(3) : 201 – 210. (http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/24551/pdf)

Elsie, E., Harahap, I., Herlina, N., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2017). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(2), 93–97. (https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.242)

Indriatmoko, H., & Rahardjo, N. (2015). Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Hujan. JAI, 8(1), 105–114.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2019). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pemanfaatan Air Hujan.

Muchtaridi, Suhandi C, Gwiharto AK. 2019. Sosialisasi Pengolahan Sampah di Desa Sukarapih sebagai Upaya Preventif Pencemaran Sungai Citarum. Jurnal Kumawula, 2(3) : 326-235. (http//jurnal.unpad.ac.id/kumawula/index)

Peraturan Menteri Kehutanan. (2008). Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.70/Menhut-II/2008 Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan. (https://docplayer.info/33555919-Peraturan-menteri-kehutanan-nomor-p-70-menhut-ii-2008-tentang-pedoman-teknis-rehabilitasi-hutan-dan-lahan.html).

RPI2JM Kota Ternate. (2014). Profil kota Ternate.

Sanitya, R., & Burhanudin, H. (2013). Penentuan Lokasi dan Jumlah Lubang Resapan Biopori Di Kawasan Das Cikapundung Bagian Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 13(1), 124504.

Sekarningrum, B., Suprayogi, Y., & Yunita, D. 2020. Penerapan Model Pengelolaan Sampah "Podjok Kangpisman" . Jurnal Kumawula, 3(3) : 548 - 560

(http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/29740/pdf)

Sutandi, M. C., Husada, G., Tjandrapuspa, K., Rahmat, D., & SSoSanto, T. (2013). Penggunaan Lubang Resapan Biopori untuk Minimalisasi Dampak Bahaya Banjir pada Kecamatan Sujajadi Kelurahan Sukawarna RW004 Bandung. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7), 978–979.

Yohana, C., Griandini, D., & Muzambeq, S. (2017). Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(2), 296–308. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.2.10




DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32484

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)