PENINGKATAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PROJECT BASED LEARNING MELALUI PELATIHAN MEMBATIK DAN PEWARNAAN ALAMI

Zahrul Mufrodi, Rachma Tia Evitasari, Caraka Putra Bhakti, Bambang Robi’in

Abstrak


Batik merupakan kekayaan tak benda asli dari Indonesia yang telah diakui UNESCO. Batik yang banyak beredar di pasaran umumnya menggunakan pewarna sintetik, walaupun berbahaya untuk lingkungan. Pengetahuan tentang proses membatik dan pewarnaan kain dengan pewarna alami tidak banyak dikuasai oleh mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan pelatihan batik dan pewarnaan alami untuk para mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi empat tahapan, yaitu perencanaan, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan membatik menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membatik. Berdasarkan olahan data stastistika, pengetahuan mahasiswa mengenai proses membatik berdasarkan hasil tes sebelum dan sesudah kegiatan meningkat dari 77 menjadi 94. Sedangkan pengetahuan mengenai proses pewarnaan alami meningkat dari 63 menjadi 80.


Kata Kunci


Batik; Pelatihan; Pewarna Alami

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anazifa, R. D., & Djukri. (2017). Project- based learning and problem- based learning: Are they effective to improve student’s thinking skills? Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6(2), 346–355. https://doi.org/10.15294/jpii.v6i2.11100

Farida, F., Atika, V., & Haerudin, A. (2016). Pengaruh Variasi Bahan Pra Mordan pada Pewarnaan Batik Menggunakan Akar Mengkudu (Morinda citrifolia). Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 32(1), 1. https://doi.org/10.22322/dkb.v32i1.1164

Handayani, R. A. (2016). Pengaruh Minat Remaja Dalam Pemakaian Batik Terhadap Pelestarian Batik Kudus. (1), 1–57.

Istanto, D., Apsari, N. C., & Gutama, A. S. (2021). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN BANK SAMPAH (Studi Kasus Pada Kelompok Masyarakat Pengelola dan Nasabah Bank Sampah Wargi Manglayang RW.06 Kecamatan Cibiru, Kota Bandung). Share: Social Work Jurnal, 11(1), 41–50.

Kustiani, R. (2017). Hari Batik Nasional , Kenapa Anak Muda Tak Berminat Jadi Pembatik ? ... Tempo.

Miati, I., & Tresna, P. W. (2020). BAURAN PEMASARAN PADA BATIK GENDHEIS KOTA BANJAR. AdBispreneur : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi Bisnis Dan Kewirausahaan, 5(2), 129–143.

Narulita, A., Fajar, C. M., Riesma, R. S. N., Rachman, J. B., Aditiany, S., & Dipura, D. S. (2019). Sosialisasi Citra Baru Pencak Silat sebagai Soft Power Indonesia Kepada Siswa SMP Negeri 2 Kota Bandung. Jurnal Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 72–92. https://doi.org/http://10.24198/kumawula.vli3.23461

Nurainun, Rasyimah, & Heriyana. (2008). ANALISIS INDUSTRI BATIK DI INDONESIA. Fokus Ekonomi (FE), 7(3), 124–135.

Putri, L. L., & Rani, F. (2012). Model Diplomasi Indonesia Terhadap UNESCO Dalam Mematenkan Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Tahun 2009. Jurnal Transnasional, 3(2), 1–19.

Robi’in, B., Mufrodi, Z., & Evitasari, R. T. (2021). Menumbuhkan kecintaan batik sejak dini melalui pelatihan batik tulis untuk anak- anak di RW. 07 Semaki Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, (October), 406–411.

Susanti, S., Gunawan, W., & Sukaesih, S. (2019). Pengembangan Pemasaran Bordir dan Kelom Geulis Tasikmalaya Melalui Media Sosial. Jurnal Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 248–261. https://doi.org/http://10.24198/kumawula.vli3.25256




DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v5i3.37565

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)